Ketikasuatu lahan pertanian ditanami denga lebih dari satu jenis tanaman, maka pasti akan terjadi interaksi antara tanaman yang ditanam. Interkasi yang terjadi dapat saling menguntungkan (cooperation) dapat juga berlangsung saling menghambat (competition). Bibit cabai bisa dipindah tanam kelahan ketika tanaman jagung sudah berumur 20 Tiapluasan dipergunakan untuk menanam jagung dengan perlakuan berbeda. Meliputi: jagung yang diberi perlakuan dengan pengairran normal. Areal berikutnya jagung yang diperlakukan dengan genangan air. Varietas jagung yang digunakan yaitu Bissi 226. Varietas ini dipilih sebagai uji coba terhadap kualitas benih. Sehingga 4km5hm-50m=m - on study-assistant.com. Penjelasan dengan langkah-langkah: 4 km ร— 1.000 = 4.000 m. 5 hm ร— 100 = 500 m 1Fase Perkecambahan. Adapun perkecambahan benih jagung tersebut terjadi ketika adanya radikula yang muncul dari kulit benih. Proses perkecambahan tersebut akan dimulai ketika terjadi penyerapan air oleh benih yakni melalui proses ambibisi. perbedaan perkecambahan epigeal dan hipogeal bisa anda jadikan seba. NetralismeNetralisme terjadi ketika dua organism yang berbeda menggunakan sumber daya yang berbeda pula sehingga tidak ada interaksi saling merugikan atau menguntungkan. Air 5. Meteran Cara kerja 1.Isilah 2 buah polibag dengan tanah humus (tandai dengan polibag A dan B) 2. Tanam 10 biji jagung ke polibag A dan 2 biji jagung ke polibag B. 3 Vay Tiแปn Online Chuyแปƒn Khoแบฃn Ngay. Tanaman jagung di lahan rawa Siklus pertumbuhan jagung sampai panen dapat dikelompokan ke dalam tiga fase Fase perkecambahan VEFase vegetatif V1-VnFase reproduktif R1-R6 Fase perkecambahan Pada umumnya benih jagung ditanam pada kedalaman 5-8 cm. Biasanya, dengan lingkungan yang lembap, kecambah muncul seragam pada hari ke-4 sampai ke-5 setelah tanam. Tapi pada kondisi dingin atau kering, kecambah baru muncul pada hari ke- 6 sampai 14 setelah tanam. Fase vegetatif Fase vegetatif dimulai pada saat munculnya daun pertama yang terbuka sempurna. Fase ini berakhir sampai fase tasseling keluarnya bunga jantan dan sebelum keluarnya bunga betina silk atau rambut tongkol. Fase vegetatif dapat diidentifikasi dari jumlah daun yang terbentuk. Biasanya diberi kode Vn yang berarti fase vegetatif dengan jumlah daun n. Biasanya jumlah daun pada fase vegetatif ini bisa 15-18. Fase V3-V5 jumlah daun terbuka sempurna 3-5 Fase ini terjadi pada saat tanaman jagung berumur 10-18 hari setelah berkecambah. Pada kondisi ini, akar seminal mulai berhenti tumbuh, akar modul mulai aktif, dan titik tumbuh masih di bawah permukaan tanah. Fase V6-V10 jumlah daun terbuka sempurna 6-10 Fase ini terjadi pada saat tanaman jagung berumur 18-35 hari setelah berkecambah. Titik tumbuh sudah di atas permukaan tanah, perkembangan dan penyebaran akar di tanah sangat cepat, dan pemanjangan batang meningkat dengan cepat. Pada fase ini bakal bunga jantan tassel dan perkembangan tongkol dimulai Lee, 2007. Tanaman mulai menyerap hara dalam jumlah relatif banyak. Pemupukan pada fase ini diperlukan untuk mencukupi kebutuhan tanaman McWilliams et al., 1999. Fase V11-Vn jumlah daun terbuka sempurna 11 sampai daun terakhir 15-18 Fase ini terjadi pada saat tanaman jagung berumur 33-50 hari setelah berkecambah. Tanaman tumbuh dengan cepat dan akumulasi bahan kering meningkat pesat. Diperlukan hara dan air dalam jumlah banyak untuk mendukung laju pertumbuhan tanaman. Pada fase ini, tanaman sangat sensitif terhadap cekaman kekeringan dan kekurangan hara. Kekeringan dan kekurangan hara sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tongkol. Bahkan akan menurunkan jumlah biji dalam satu tongkol karena mengecilnya tongkol. Akibatnya hasil menurun McWilliams et al., 1999 dan Lee, 2007. Kekeringan pada fase ini juga akan memperlambat munculnya bunga betina silking. Fase pertumbuhan tanaman jagung. Dari penanaman sampai panen diperlukan waktu 106-125 hari. Sumber Fase VT tasseling atau berbunga jantan Fase berbunga jantan ini terjadi pada umur 45-52 hari setelah berkecambah. Pada fase ini ditandai dengan adanya cabang terakhir dari bunga jantan sebelum kemunculan bunga betina silk atau rambut tongkol. Tahap VT ini dimulai 2-3 hari sebelum rambut tongkol muncul. Pada periode ini, tinggi tanaman hampir mencapai maksimum. Bunga jantan mulai menyebarkan serbuk sari pollen. Pada fase ini, biomassa tanaman jagung mencapai sekitar 50% dari total bobot kering tanaman. Fase reproduktif Fase reproduktif dimulai pada saat munculnya bunga betina R1 sampai dengan fase masak fisiologis R6. Fase R1 silking Munculnya bunga betina silking ini ditandai dengan keluarnya rambut dari dalam tongkol yang terbungkus kelobot. Biasanya silking ini terjadi 2-3 hari setelah tasseling terbentuknya bunga jantan. Selama rentang munculnya bunga betina inilah terjadi proses penyerbukan polinasi. Penyerbukan terjadi ketika serbuk sari pollen dilepas oleh bunga jantan dan jatuh menyentuh permukaan rambut tongkol yang masih segar. Serbuk sari memerlukan waktu 24 jam untuk mencapai sel telur ovule. Pembuahan fertilization akan membentuk bakal biji. Bakal biji akan tumbuh dalam suatu struktur tongkol. Bakal biji ini dilindungi oleh tiga bagian penting biji, yaitu glume, lemma, dan palea. Pada bagian luar bakal biji ini berwarna putih. Sedangkan pada bagian dalam biji berwarna bening dan mengandung sangat sedikit cairan. Fase R2 blister Fase ini terjadi pada 10-14 hari setelah silking munculnya bunga betina. Pada kondisi ini rambut tongkol sudah kering dan berwarna gelap. Ukuran tongkol, kelobot, dan janggel hampir sempurna. Biji sudah mulai tampak dan berwarna putih melepuh. Pati mulai diakumulasi di endosperm, kadar air biji sekitar 85%, dan kadar air ini akan menurun terus sampai waktu panen. Fase R3 masak susu Faset R3 ini terjadi pada 18-22 hari setelah silking munculnya bunga betina. Pengisian biji yang semula dalam bentuk cair bening berubah menjadi seperti susu. Akumulasi pati pada setiap biji sangat cepat, warna biji sudah mulai terlihat tergantung pada varietas, dan bagian sel pada endosperm sudah terbentuk lengkap. Kadar air biji dapat mencapai 80%. Kekeringan pada fase R1-R3 dapat menurunkan ukuran dan jumlah biji yang terbentuk. Fase R4 dough Fase R4 ini terjadi pada 24-28 hari setelah silking munculnya bunga betina. Bagian dalam biji berbentuk seperti pasta. Separuh dari akumulasi bahan kering biji sudah terbentuk. Kadar air biji menurun menjadi sekitar 70%. Cekaman kekeringan pada fase ini sangat mempengaruhi bobot biji. Fase R5 pengerasan biji Faset R5 ini terjadi pada 35-42 hari setelah silking munculnya bunga betina. Biji sudah terbentuk sempurna. Embrio sudah masak. Akumulasi bahan kering biji akan terhenti. Pada kondiri ini, kadar air biji sekitar 55%. Fase R6 masak fisiologis Fase masak fisiologis ini terjadi pada 55-65 hari setelah silking munculnya bunga jantan. Pada kondisi ini, biji-biji pada tongkol jagung sudah mencapai bobot kering maksimum. Lapisan pati yang keras pada biji sudah berkembang dengan sempurna dan telah pula terbentuk lapisan absisi berwarna cokelat atau kehitaman. Pembentukan lapisan hitam black layer terjadi bertahap, mulai dari biji pada bagian pangkal tongkol menuju ke bagian ujung tongkol. Pada varietas jagung hibrida, tanaman mempunyai sifat tetap hijau stay-green yang tinggi, kelobot dan daun bagian atas masih berwarna hijau meski telah memasuki tahap masak fisiologis. Pada tahap masak fisiologis ini kadar air biji berkisar 30-35% dari total bobot kering. Jadi, siklus hidup tanaman jagung dari fase perkecambahan, fase vegetatif, sampai fase reproduktif mencapai 106-125 hari. Referensi Gusyana, D dan Rajagukguk, RP. 2016. Pedoman Budidaya Jagung di Indonesia. Media Perkebunan Jakarta. Contents1 Proses Pertumbuhan Tanaman Jagung Mulai Dari 1. Fase 2. Fase V3-V5 jumlah daun yang terbuka sempurna 3-5 3. Fase V6-V10 jumlah daun terbuka sempurna 6-10 4. Fase V11-Vn jumlah daun terbuka dengan sempurna 11-daun terakhir 15-18 5. Fase Tasseling VT berbunga jantan 6. Fase R1 silking 7. Fase R2 Blister 8. Fase R3 masak susu 9. Fase R4 dough 10. Fase R5 pengerasan biji 11. Fase R6 masak fisiologis Share thisProses Pertumbuhan Tanaman Jagung Mulai Dari Tunas โ€“ Jagung merupakan salah satu komoditas pertanian utama yang memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan pangan dan strategis di bidang ekonomi. Peningkatan produktivitas dari jagung dapat dilakukan dengan cara membuat varietas unggul. Di mana itu sesuai dengan spesifikasi lingkungan atau juga dengan cara teknik budidaya yang tepat. Teknik budidaya jagung yang tepat secara umum yaitu menyeimbangkan kebutuhan tanaman di setiap fase pertumbuhan tanaman tersebut dengan input yang harus kesempatan kali ini, penulis akan berbagi informasi tentang Proses Pertumbuhan Tanaman Jagung Mulai Dari Tunas yang mungkin bisa menambah informasi bagi Anda. Untuk lebih jelasnya, silahkan simak penjelasan berikut Fase perkecambahanProses perkecambahan benih jagung terjadi saat terdapat radikula yang muncul dari kulit benih. Proses perkecambahan jagung akan dimulai saat terjadi penyerapan air yang dilakukan oleh benih yaitu dengan melalui proses ini akan menjadikan benih menjadi bengkak dan akan diikuti oleh peningkatan enzim serta respirasi. Awal perkecambahan jagung yaitu koleoriza akan memanjang dan menembus pericarp, lalu radikula akan menembus umumnya, kecambah jagung akan muncul di permukaan tanah setelah 4-5 hari setelah tanam. Apabila kondisi saat itu dalam kondisi yang dingin dan kering, pemunculan kecambang dapat berlangsung sedikit lama hingga 2 minggu atau bahkan lebih setelah benih jagung Fase V3-V5 jumlah daun yang terbuka sempurna 3-5Fase ini berlangsung ketika tanaman jagung berumur sekitar 10-18 hari setelah jagung berkecambah. Pada fase tersebut, akar semina sudah mulai berhenti tumbuh dan nodul akan mulai Fase V6-V10 jumlah daun terbuka sempurna 6-10Fase ini berlangsung ketika tanaman jagung berumur sekitar 33 hingga 50 hari setelah berkecambah. Fase ini akan sangat dengan cepat dan disertai dengan akumulasi bahan kering yang cepat Fase V11-Vn jumlah daun terbuka dengan sempurna 11-daun terakhir 15-18Pada fase ini, berlangsung ketika tanaman jagung berumur 33 hingga 50 hari setelah berkecambah. Pada fase ini, jumlah air dan hara dibutuhkan sangat Fase Tasseling VT berbunga jantanSecara umum, fase Tasseling berlangsung antara 42 โ€“ 52 hari sejak jagung berkecambah. Hal itu ditandai dengan terdapatnya cabang terakhir dari bunga jantan sebelum bunga betina muncul. Tahap ini dimulai sejak 2 โ€“ 3 hari sebelum rambut tongkol Fase R1 silkingTahap silking diawalli dengan munculnya rambut dari dalam tongkol yang tertutup pleh kelobot, biasanya dimulai sejak 2-3 hari setelah tasseling. Penyerbukan terjadi saat serbuk sari yang dilepas oleh bunga jantan jatuh dan menyentuh di permukaan rambut tongkol yang masih segar. Serbuk sari membutuhkan waktu sekitar 24 jam untuk bisa mencapai sel telur. Rambut tongkol yang muncul dan siap untuk diserbuki selama 2-3 hari. Rambut tongkol tumbuh memanjang 2,5-3,8cm per hari dan akan terus memanjang hingga terjadi penyerbukan. Bakal biji hasil dari pembuahan akan tumbuh di dalam 1 struktur tongkol dan dilindungi oleh 3 bagian penting yakni glume, lemma, dan palea. Serta bakal biji memiliki warna putih yang berada di luar Fase R2 BlisterBlister muncul saat jagung berumur sekitar 10 โ€“ 14 hari setelah silking. Pada fase Blister, rambut tongkol sudah mulai mengering dan berwarna gelap. Ukuran dari tongkol, kelobot, dan janggel hampir sempurna. Biji juga sudah mulai terlihat dan berwarna putih melepuh. Pati akan mulai diakumulasi ke endosperm, kadar air dalam biji sekitar 85% dan itu akan terus menurun hingga Fase R3 masak susuTerjadi 18-22 hari setelah silking. Pengisian biji yang awalnya dalam bentuk cairan bening, selanjutnya akan menjadi berwarna putih seperti susu. Akumulasi pati pada setiap biji jagung akan berlangsung dengan cepat dan warna biji sudah mulai terlihat seperti pada deskripsi varietasnya. Setiap sel yang berada pada endosperm sudah berbentuk lengkap. Kekeringan yang terjadi pada fase R1 hingga R3 dapat menurunkan ukuran dan jumlah biji yang Fase R4 doughFase R4 mulai terjadi sekitar 24-28 hari setelah silking. Bagian dalam biji seperti pasta belum mengeras. Separuh dari akumulasi bahan kering biji telah terbentuk, dan kadar air dalam biji menurun menjadi sekitar 70%.10. Fase R5 pengerasan bijiFaset R5 ini terjadi pada 35-42 hari setelah silking munculnya bunga betina. Biji sudah terbentuk sempurna. Embrio sudah masak. Akumulasi bahan kering biji akan terhenti. Pada kondiri ini, kadar air biji sekitar 55%.11. Fase R6 masak fisiologisFase masak fisiologis ini terjadi pada 55-65 hari setelah silking. Pada kondisi ini, biji-biji pada tongkol jagung sudah mencapai bobot kering maksimum. Lapisan pati yang keras pada biji sudah berkembang dengan sempurna dan telah pula terbentuk lapisan absisi berwarna cokelat atau kehitaman. Pembentukan lapisan hitam terjadi bertahap, mulai dari biji pada bagian pangkal tongkol menuju ke bagian ujung jenis jagung hibrida, tanaman mempunyai sifat tetap hijau dan tinggi, kelobot dan daun bagian atas masih berwarna hijau. Walaupun telah memasuki tahap masak fisiologis. Pada tahap masak fisiologis ini kadar air biji berkisar 30-35% dari total bobot informasi mengenai Proses Pertumbuhan Tanaman Jagung Mulai Dari Tunas yang bisa kami bagikan melalui artikel ini. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Terima jugaCara Membuat Sumber Api Dengan Peralatan SederhanaTulang Belakang Cakram Pengertian, Struktur dan Fungsinya

jelaskan interaksi yang terjadi saat menanam jagung