Jenishutan berdasarkan fungsinya yang pertama adalah hutan produksi. Hutan produksi merupakan jenis hutan yang digunakan untuk menghasilkan barang- barang tertentu. Dengan kata lain hutan produksi ini merupakan hutan yang dikelola untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomi, baik dikonsumsi masyarakat, kepentingan indstri maupun ekspor.
Paku peralihan => Antara paku homosfor dan paku heterosfor. contoh : Equisetum Tumbuhan Paku juga dibedakan menjadi 4 kelas yaitu-Psilophyta => Tumbuhan paku sederhana dan sebagian jenis dari suvdivisi ini telah punah. contoh : Psilotum sp. -Lycophyta => Dewasa ini hanya dua genus, yaitu Lycopodium dan Selaginella yang masih hidup
Ilustrasibagian-bagian tumbuhan. Foto: Trees.com. 1. Akar. Akar umumnya terdapat pada bagian bawah tumbuhan. Akar dibedakan menjadi akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang mampu menyimpan berbagai macam bahan makanan yang berasal dari proses penyerapan sari-sari, unsur hara, dan air, sedangkan akar serabut berfungsi sebagai penopang
Jelaskanjenis tumbuhan paku berdasarkan sporanya, berilah contoh masing-masing! Bagi kalian yang belajar namun belum bisa juga menemukan jawaban yang tepat, dari persoalan tentang Jelaskan Jenis Tumbuhan Paku Berdasarkan Sporanya Berilah Contoh Masing Masing maka dari itu pada kesempatan kali ini saya akan memberi jawaban dan pembahasan yang
Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. Sponsors Link Tumbuhan paku adalah salah satu yang termasuk contoh tumbuhan berpembuluh. Secara morfologi, tumbuhan dibagi menjadi dua kelompok, yakni tumbuhan berpembuluh dan tumbuhan tidak berpembuluh. Tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan yang memiliki struktur lebih sempurna daripada tumbuhan tidak berpembuluh. Perbedaannya adalah, tumbuhan berpembuluh memiliki berkas pembuluh yang disebut dengan xilem dan tumbuhan berpembuluh diantaranya adalah Memiliki banyak sel multiselularSebagian besarnya hidup di daratBerkembang biak secara vegetatif, generatif ataupun keduanyaMemiliki akar, batang dan daunnya dapat dibedakan secara jelasKlasifikasi Tumbuhan PakuTumbuhan paku diklasifikasikan menjadi empat kelas, yakni Psilophytinae, Lycopodiinae, Equisetinae dan atau Paku PurbaPaku purba adalah tumbuhan paku yang tidak memiliki akar dan daun sejati. Tumbuhan paku ini memiliki akar berupa rhizoid. Paku purba bersifat atau Paku KawatPaku kawat adalah tumbuhan paku yang memiliki daun banyak, berukuran kecil dan tersusun secara spiral. Daunnya hanya memiliki satu tulang daun dan tidak bertangkai. Sedangkan batang dan akarnya bercabang-cabang. Tumbuhan ini bukan merupakan parasit meskipun hidup bersama atau menempel pada tumbuhan termasuk kelompok tumbuhan paku yang berbentuk terna dan tumbuh subur di tempat-tempat lembap. Tumbuhan paku ekor kuda seringkali tumbuh dalam jumlah yang sangat besar. Tumbuhan ini memiliki batang yang bercabang-cabang dengan ruas-ruas yang jelas. Sedangkan daunnya kecil, bersisik seperti selaput dan tersusun melingkar di setiap ruas batang. Sporangiumnya berada di dalam strobilus dan protaliumnya yang berwarna hijau berkembang di luar sporanya. Batangnya yang dihasilkan oleh rizhoma menjulang ke atas dan memiliki strobilus di ujung Paku SejatiTumbuhan paku sejati mayoritas tumbuh di tempat yang teduh dan lembap sehingga disebut sebagai tanam higrofit. Tumbuhan paku ini memiliki daun yang besar, dan bagian batang, tangkai daun dan sebagian daun yang tertutup oleh suatu laoisan rambut berbentuk sisik. Tumbuhan paku sejati memiliki ukuran yang dua jenis paku sejati, yakni paku tanah dan paku Tumbuhan Paku Berdasarkan Klasifikasinya4 kelas klasifikasi tersebut, memiliki beberapa jenis-jenis tumbuhan paku, beberapa diantaranya adalah 1. Lycopodium cernuum Lycopodium spLycopodium sp. adalah salah satu contoh dari tumbuhan paku kawat atau Lycopodiinae. Tumbuhan paku ini berupa terna kecil yang biasanya digunakan dalam pembuatan karangan bunga hias . Tumbuhan paku ini memiliki batang yang tumbuh tegak atau berbaring dengan cabang-cabang yang tumbuh ke atas. Di dalam batangnya terdapat berkas pengangkut yang masih yang dimiliki oleh tumbuhan ini berbentuk garis atau jarum dan berambut. Sedangkan akarnya menggarpu dan bercabang-cabang. Protalium tumbuhan ini berbentuk seperti umbi kecil berwarna keputih-putihan di dalam tanah dan bersifat saprofit. Biasanya umur protaliumnya dapat mencapai 20 Paku rane SelaginellaPaku Rane juga merupakan salah satu contoh dari Lycopodiinae atau paku kawat. Memiliki ciri-ciri dan struktur yang tidak berbeda jauh dengan Lycopodium cernuum. Selaginella sp. memiliki batang yang berbaring atau berdiri tegak, cabang-cabangnya mengarpu dan tidak menebal. Tumbuhan ini ada yang membentuk rumpun dan adapula yang memanjat dengan tunas hingga mencapai beberapa memiliki daun-daun kecil yang tersusun spiral dan hanya memiliki satu tulang daun. Tumbuhan ini memiliki pendukung akar, atau akar-akar yang keluar dari bagian-bagian batang yang tidak berdaun. Tumbuhan paku ini bersifat heterospora dan memiliki protalium yang sangat Equisetum debileEquisetum Debile adalah salah satu contoh dari tumbuhan paku ekor kuda. Memiliki akar serabut yang dihasilkan oleh rizhoma di dalam tanah. Di ujung akarnya terdapat tudung akar atau kaliptra untuk melindungi akar. Batangnya pendek dan beruas-ruas. Daun tumbuhan ini memiliki klorofil sehingga merupakan tumbuhan Paku Tanduk Rusa Platycerium bifurcatumPaku tanduk rusa adalah salah satu jenis dari tumbuhan paku sejati. Tumbuhan ini hidup dengan melekatkan akarnya di pohon lain atau bebatuan. Tumbuhan ini memiliki dua jenis daun yakni daun tropofil dan daun sporofil. Bentuk daun dari tumbuhan ini bulat seperti telur. Biasanya, tumbuhan ini dijadikan sebagai tanaman hias atau tanaman Paku Sarang Burung Asplenum NidusPaku Sarang Burung adalah salah satu contoh dari tumbuhan Paku Sejati atau Filicinae. Paku sarang burung merupakan tumbuhan yang bersifat Lycopodium clavatumTumbuhan ini adalah salah satu jenis dari Lycopodium. Memiliki ciri-ciri yang hampir sama dengan Lycopodium Cernuum meskipun bentuknya berbeda. Buasanya tanaman ini dijadikan sebagai obat Semanggi Marsilea crenataSemanggi adalah salah satu jenis tumbuhan paku sejati. Tumbuhan ini memiliki tangkai panjang dengan daun yang biasanya bejumlah dua atau empat. Daun semanggi muda biasanya di manfaatkan untuk dijadikan Equisetum palustreTumbuhan ini hidup di daerah sub tropis. Memiliki daun mikrofil dan termasuk ke dalam tanaman yang menghasilkan sopra atau sporofit. Tumbuhan ini memiliki batang yang keras, berongga, dan mengandung Azolla PinnataAzolla Pinnata adalah salah satu jenis dari tumbuhan paku sejati. Biasanya tumbuhan ini tumbuh menutupi sawah-sawah di Indonesia. Azolla pinnata hidup dengan cara bersimbiosis dengan ganggang hijau-biru agar dia bisa mengikat nitrogen bebas menjadi senyawa nitrogen yang diserap oleh tumbuhan lain. Azolla pinnata biasanya dijadikan pupuk hijau karena kaya akan Psilotum nudumPsilotum nudum tidak memiliki akar, tetapi hanya memiliki tunas-tunas yang berupa rhizoid dalam tanah. Psilotum nudum memiliki batang yang berdaun-daun kecil berbentuk sisik dan tidak memiliki tulang nudum memiliki protalium yang berukuran kecil, berbentuk silindris dan bercabang, tidak berwarna dan hanya dapat hidup di dalam tanah. Selain itu, protaliun tersebut dapat bersimbiosis dengan jamur Gleichenia linearis atau paku andamTumbuhan ini tumbuh secara melilit dan memiliki cabang seperti garpu. Memiliki akar yang tumbuh di dekat permukaan tanah dan berbentuk rimpang dan batang yang mencuat tumbuh ke atas. Tumbuhan ini dimanfaatkan sebagai obat Tumbuhan Paku Berdasarkan Jenis SporanyaTumbuhan paku dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan jenis sporanya, yaitu Paku Homospora, yaitu tumbuhan paku yang hanya menghasilkan satu jenis spora. Disebut juga tumbuhan paku berumah satu. Contoh dari paku homospora adalah tumbuhan paku Hetespora, yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora. Dua jenis spora ini memiliki jenis kelamin yang berlainan, yakni mikrospora yang berkelamin jantan dan makrospora yang berkelamin betina. Contoh dari aku heterospora adalah semanggi dan paku Peralihan, yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan spora yang berjenis kelamin berbeda, tetapi bentuk dan ukurannya sama. Ini merupakan peralihan antara tumbuhan paku homospora dan heterospora. Contoh paku peralihan adalah paku ekor Tumbuhan Paku1. Tempat hidupMayoritas hidup di darat, terutama di tempat yang lembab, tetapi tidak dipungkiri, ada pula tumbuhan paku yang hidup di tempat kering, menempel di dinding atau tumbuh di tubuh tumbuhan lain. Bahkan ada tumbuhan paku yang dapat hidup di air. Batang tumbuhan paku berbentuk rhizoma yang tertanam didalam tanah, berukuran sangat pendek dan beruas-ruas. Hanya sebagian kecil tumbuhan paku yang tinggi batangnya mencapai 5 AkarTumbuhan paku memiliki akar serabut dan di ujung akarnya terdapat tudung akar yang disebut dengan kaliptra. Tumbuhan paku memiliki batang yang bisa tumbuh mendatar di dalam tanah, dan ada juga yang tumbuh ke atas ke luar tanah. Akar tumbuhan paku sama seperti tumbuhan lain, yakni untuk menyerap air dan zat makanan yang diperlukan. Untuk melindungi akarnya pada saat menembus tanah, tumbuhan paku memiliki tudung akar atau DaunSedangkan daun tumbuhan paku berwarna hijau karena mengandung klorofil untuk berfotosintesis. Daun tumbuhan paku memiliki ukuran yang bervariasi. Ada daun yang berukuran kecil mikrofil dan ada daun yang berukuran besar makrofil. Oleh karena itu, tumbuhan paku merupakan tumbuhan autotrof atau tumbuhan yang dapat menghasilkan makanan pada tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi dua macam berdasarkan fungsinya, yaituDaun yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya asimilasi atau proses fotosintesis, yang disebut dengan yang berfungsi sebagai tempat pembentukan spora dan berlangsungnya fotosintesis, yang disebut dengan Cara Berkembang biakTumbuhan paku berkembang biak dengan cara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan paku menghasilkan tunas dan spora. Tumbuhan paku membentuk spora di dalam kotak spora sporangium. Sporangium terletak di bawah permukaan sporofil. Sporangium pada setiap jenis tumbuhan paku memiliki susuanan, bentuk dan ukuran yang berbeda. Sporangium terletak di dalam sporofil dalam kelompok-kelompok kecil. Sporangium memiliki sel penutup yang bernama anulus. Sporangium akan pecah sehingga sporanya keluar terbawa angin ketika suhu udara sedang tinggi dan kelembapannya rendah, sehingga sel-sel anulus akan generatif pada tumbuhan paku menggunakan sel kelamin jantan dan betina. Pada tumbuhan berpaku, sel kelamin jantan sel spermatozoid dihasilkan oleh bagian tumbuhan yang bernama anteridium dan sel kelamin betina dihasilkan oleh bagian tumbuhan yang bernama arkegonium. Tumbuhan paku dapat hidup di berbagai habitat, pada tanah yang netral, tanah berkapur, tanah asam, bahkan ada yang hidup di air. Tetapi mayoritas tumbuhan paku tumbuh di tempat yang lembab dan paku memiliki manfaat untuk kehidupan manusia, diantaranya adalahMenjadi tanaman hias, salah satunya adalah paku sarang obat-obatan, salah satu contohnya adalah Aspidium Bahan sayuranBahan pupuk hijau, danBahan pembuat karangan bungaDemikian penjelasan mengenai jenis-jenis tumbuhan paku dan ciri-cirinya. Semoga bermanfaat. Sponsors Link
Tumbuhan paku atau yang dikenal dengan pteridophyta adalah tanaman vaskular berspora yang memiliki siklus hidup dengan fase gametofit dan sporofit. Tubuh sporofit dibedakan dengan baik menjadi akar, batang dan daun. Sistem perakaran selalu bersifat adventif. Batangnya bisa di bawah tanah atau di udara. Daunnya bisa berupa microphylls atau megaphyll. Karakteristik umum mereka yang lain termasuk apomorphies tanaman vaskular mis., Jaringan vaskular dan plesiomorphies tanaman darat misalnya saja Penyebaran spora dan tidak adanya benih. Secara garis besar, tumbuhan paku atau pteridophyta dapat dibedakan menjadi empat divisi, dengan masing-masing contohnya. Meskipun demikian, tumbuhan paku yang paling banyak dikenal yaitu Pakis. Lebih dari 12000 spesies pakis berbeda didistribusikan di seluruh dunia. Contoh tanaman pakis yaitu Pakis Bostom, Pakis Suplir, Pakis Kelabang, dan lain-lain. Sama seperti dengan tanaman benih dan lumut, siklus hidup tumbuhan paku melibatkan pergantian generasi. Ini berarti bahwa generasi diploid sporofit, yang menghasilkan spora diikuti oleh generasi haploid gametofit atau prothallus, yang menghasilkan gamet. Siklus hidup dengan dua generasi tersebut dinamakan metagenesis. Akan tetapi, tumbuhan berbeda dari ciri tumbuhan paku dan lumut serta tanaman biji dalam hal kedua generasi dalam siklus hidupnya mandiri dan hidup bebas, meskipun sporofit umumnya jauh lebih besar dan lebih mencolok. Generasi sporofit Generasi sporofit yang menghasilkan spora. Jadi, Pteridophyta yang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari adalah generasi sporofit. Generasi ini lebih panjang dari gametofit. Sporofit dapat tumbuh dan menghasilkan beberapa tunas untuk menambah individu baru. Ini disebut reproduksi aseksual. Sementara spora keluar dari sporangium dan disebarkan oleh angin, jika jatuh di tempat yang cocok, spora akan tumbuh sebagai tanaman individu baru. Generasi Gametofit Generasi gametofit memproduksi gamet yang dikenal sebagai protalium. Protalium yang terbentuk talus memiliki ukuran sekitar 1-2 cm. Bentuk ini seperti jantung yang biasanya hidup di tempat yang lembab. Tidak seperti Bryophyta, gametophyte di Pteridophyta hanya hidup beberapa minggu. Protalium membentuk antheridium sebagai gamet jantan dan archegonium sebagai gamet betina. Antheridium menghasilkan sperma sedangkan archegonium menghasilkan sel telur. Pemupukan antara sperma dan sel telur membentuk zigot. Selanjutnya, zigot akan tumbuh sebagai Pteridophyta baru yang memiliki akar, batang, dan daun. Pengertian Tumbuhan Paku Pteridophyta adalah filum di kerajaan tumbuhan, termasuk Pakis, Ekor Kuda dan Clubmos. Ini merupakan tanaman spora dan tidak memiliki bunga atau biji. Pteridophyta dibagi dalam dua kelas yaitu Lycophyta atau Lycopodiophyta dan Monilophyta. Lycopodiophyta kadang-kadang ditempatkan di luar Pteridophyta. Lycopodiophyta dan Pteridophyta kemudian diklasifikasikan sebagai dua clade yang hidup pada awal Tracheophyta. Tracheophyta terdiri dari Gymnospermae dan Angiospermae. Pengertian Tumbuhan Paku Menurut Para Ahli Adapun definisi tumbuhan paku menurut para ahli, antara lain The Galaxy Education System Pteridophytes atau Pteridophyta, dalam interpretasi luas dari istilah tersebut, bisa didefinisikan sebagai tanaman vaskular atau berpembuluh tanaman dengan xilem dan floem yang mereproduksi dan menyebar melalui spora. Karena tanaman tersebut tidak menghasilkan bunga atau biji, maka disebut sebagai Cryptogams. Pteridophyta adalah kelompok tanaman yang paling berevolusi di antara Cryptogams. Pteridophyta diprediksi sebagai Cormophyta tertua. Cormophyta adalah tanaman yang memiliki akar, batang, dan daun sungguhan. Ini berarti bahwa akar, batang dan daun memiliki ikatan pembuluh sehingga Pteridophyta juga dikenal sebagai tracheophyta. Pteridophyta yang hidup di air dikenal sebagai hidrofit, menempel di tanaman lain disebut epifit dan tinggal di residu atau limbah tanaman lain yang dikenal sebagai saprofit. Kebanyakan Pteridophytes adalah terestrial dan tumbuh di tempat-tempat yang lembab dan teduh sementara beberapa berkembang dengan baik di tempat-tempat kering terbuka. Ciri Tumbuhan Paku Tumbuhan paku atau Pteridophyta memiliki beberapa karakteristik, antara lain Pteridophytes adalah tanaman darat sejati yang pertama Diperkirakan bahwa kehidupan dimulai di lautan, dan melalui jutaan tahun evolusi, kehidupan perlahan-lahan beradaptasi pada daratan kering. Dan di antara tanaman pertama yang benar-benar hidup di darat adalah Pteridophyta. Pteridophyta tanpa biji, cryptogams vaskular Pteridophytes tanpa biji dan berkembang melalui spora. Tumbuhan ini tidak memiliki jaringan untuk pengangkutan air dan mineral. Alih-alih, air dan mineral mengalir dari permukaan sel tanaman ke sel dalam tubuh tanaman. Ini juga salah satu alasan mengapa tanaman ini membutuhkan lingkungan yang lembab terus-menerus untuk bertahan hidup. Pteridophyta menunjukkan pergantian siklus hidup yang benar Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa, Pteridophyta mengalami dua siklus hidup yaitu pada fase sporofit dan gametofit. Sporofit memiliki akar, batang dan daun yang sesungguhnya Pada fase ini, Pteridophyta pada dasarnya memiliki jaringan pembuluh darah sehingga dapat proses terjadinya pertumbuhan tanaman lebih cepat. Spora yang dikembangkan dalam sporangia adalah homoseks atau heterospora Sporangium adalah struktur di mana spora terbentuk. Mereka biasanya homoseksual artinya satu jenis spora diproduksi dan juga heterosporus, artinya dua jenis spora diproduksi. Sporangia diproduksi dalam kelompok menggunakan sporofil Ciri khas pada tanaman paku lainnya ialah meletakan pada karakteristik daunnya, yang pada dasarnya mengandung sporangia disebut sebagai sporofil. Daun muda sporofit menunjukkan vernation melingkar Ujung daun dalam tumbuhan paku ini cenderung melengkung ke dalam untuk melindungi bagian yang rentan tumbuh. Struktur Tumbuhan Paku Layaknya tumbuhan lain pada umumnya, tubuh tumbuhan paku juga bisa dibedakan organnya yaitu akar, batang, dan daun. Bagian-bagian tersebut terlihat dengan sangat jelas pada jenis paku yang berbatang tinggi, misalnya paku tiang. Berikut penjelasan struktur tumbuhan paku Akar Pada fase gametofit, tumbuhan paku mempunyai akar semu yang disebut rhizoid, akar semu ini seperti yang terdapat pada tumbuhan lumut. Rhizoid berfungsi yang sama dalam menyerap air dan mineral dari dalam tanah, tapi masih mempunyai struktur jaringan yang sederhana. Sedangkan pada fase sporofit, tumbuhan paku sudah mempunyai akar sejati bertipe akar serabut, yaitu tipe akar yang tidak memiliki akar pokok, seperti yang dimiliki oleh tumbuhan monokotil padi, jagung, dan lain-lain. Batang Pada fase gametofit, batang tumbuhan paku disebut protalium. Batang tersebut berbentuk seperti lembaran kecil yang juga berfungsi sebagai tempat fotosintesis. Bisa juga dikatakan bahwa batang semu tersebut juga berlaku sebagai daun semu. Sedangkan pada fase sporofit, tumbuhan paku telah mempunyai batang sejati dengan jaringan pembuluh angkut xilem dan floem. Batang tumbuhan paku ada yang memiliki ukuran pendek hingga hampir tidak nampak dan ada pula yang tinggi seperti pohon. Daun Daun tumbuhan paku bisa dibedakan berdasarkan bentuk dan fungsinya. Berdasarkan bentuknya, daun paku bisa dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil. Mikrofil adalah daun berukuran kecil seperti gumpalan yang terdapat di sekitar batang dan tulang daun paku. Mikrofil ialah daun yang belum mengalami diferensiasi, atau dengan kata lain daun tersebut masih mempunyai jenis jaringan yang sama. Sedangkan makrofil adalah daun sejati yang digunakan untuk melakukan fotosintesis. Jaringan makrofil sudah mengalami diferensiasi sehingga bisa dibedakan dengan bagian epidermis lapisan paling luar dan mesofil daun. Mesofil adalah bagian di dalam epidermis yang tersusun atas jaringan parenkim dan jaringan pengangkut. Berdasarkan fungsinya, daun paku bisa dibedakan menjadi tropofil dan sporofil. Tropofil ialah daun yang khusus berguna untuk melakukan fotosintesis. Sporofil ialah daun yang buka hanya untuk melakukan fotosintesis, tapi bisa juga menghasilkan spora sebagai media perkembangbiakan paku. Spora Spora pada tumbuhan paku umumnya akan muncul dari bagian bawah daun atau pada ujung tepi daun. Spora tersimpan di dalam kotak spora/ sporangium yang akan menjadi tempat perkembangan spora, sporangium akan menggerombol membentuk sorus. Sorus memiliki warna coklat dan bentuknya seperti gumpalan pada daun. Berdasarkan jenis sporanya, tumbuhan paku bisa dibedakan menjadi tiga, yaitu tumbuhan paku homospora, paku heterospora, dan paku peralihan. Paku homospora disebut juga isospora hanya menghasilkan satu jenis spora saja yang memiliki bentuk dan ukuran sama. Contoh paku homospora adalah Lycopodium sp. paku kawat dan Adiantum cuneatum suplir. Paku heterospora adalah tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora, yaitu makrospora betina dan mikrospora jantan. Contoh paku heterospora adalah Selaginella sp. paku rane dan Marsilea crenata semanggi. Paku peralihan adalah tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran sama namun sifatnya berbeda, membawa sifat jantan dan betina. Contoh paku peralihan adalah Equisetum debile paku ekor kuda. Jenis Tumbuhan Paku dan Contohnya Tumbuhan Paku Pteridophyta bisa dibedakan menjadi 4 divisi, yaitu sebagi berikut Psilophyts paku purba Psilopsida ialah tumbuhan paku yang susunannya cukup sederhana. Tanaman ini berupa ranting yang bercabang-cabang. Pada tumbuhan paku jenis ini terdapat bulu-bulu halus yang menyelimuti, berakar serabut halus biasa di sebut akar semu berfungsi juga sebagai perekat pada tumbuhan lain. Ciri dalam psilophyts paku purba, yaitu Hidup di daerah beriklim tropis dan subtropics; Homospora; Berdaun mikrofil dan batangnya berklorofil; Tak memiliki daun sejati. Contohnya Psilophyts paku purba, yaitu Psilotum sp. paku purba berdaun kecil dan Rhynia sp. paku purba tak berdaun. Lycopodiophyta paku kawat Lycopodiophyta merupakan tumbuhan paku heterospora yang menghasilkan dua jenis spora yaitu mikrospora dan makrospora. Tumbuhan ini biasanya di sebut paku kawat atau paku rambut sebab mempunyai daun yang sangat kecil. Subdivisi Lycopsida contohnya yaitu tanaman Lycopodium cernuum paku kawat serta Selaginella paku rane. Ciri-ciri Lycopodiophyta paku kawat, yaitu Memiliki akar, batang, daun sejati; Daun berbentuk rapat dan kecil – kecil; Memiliki dua jenis sporangium pada paku rane atau Selaginella, yaitu makrosporangium dan mikrosporangium; Menempel pada tumbuhan lain pohon.Contoh Lycopodiophyta paku kawat, yaitu Lycopsida sp dan selaginella sp. Equisetophyta paku ekor kuda Equisetophyta merupakan tumbuhan paku yang hidup di derah tropis sering di sebut paku ekor karena memiliki ekor panjang. Contoh dari Subdivisi sphenopsida adalah Equisetum palustre. Ciri-ciri Equisetophyta paku ekor kuda, yaitu Tumbuh di daerah rawa atau lembab; Heterospora; Kandungan silika sangat banyak pada batang; Batangnya tumbuh tegak ke atas. Contoh Equisetophyta paku ekor kuda, yaitu Equisetum debile. Pterophyta Paku sejati Pterophyta merupakan tumbuhan paku sejati yang disebut tumbuhan pakis. Tumbuhan ini bisa hidup di daerah tropis dan sub tropis. Daun cukup lebar jika dibandingkan dengan tumbuhan paku lainnya. Contoh tanaman subdivisi Pteropsida yaitu Adiantum cuneatum suplir, Marsilea crenata semanggi, serta Asplenium nidus paku sarang kuda. Ciri – Ciri Pterophyta Paku sejati, yaitu Homospora / isospora; Spora – spora ini berkumpul dan terletak di bawah daun; Dalam pembuahan membutuhkan air untuk sel telur dan sperma; Penyebaran spora ke berbagai daerah baru dibantu oleh angina; Batangnya tumbuh di atas permukaan tanah tegak juga terbenam dibawah permukaan tanah rimpang atau rhizome. Contohnya Pterophyta Paku sejati, yaitu Marsilea crenata semanggi, Platycerum bifurcatum Paku tanduk rusa, Asplenium nidus paku sarang burung, Adiantum cuneatum suplir, dan azzola pinnata paku sawah Nah, itulah tadi penjelasan serta pengulasan secara lengkap kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian tumbuhan paku menurut para ahli, ciri, struktur tanaman, jenis, dan contohnya yang mudah ditemukan. Semoga melalui ulasan ini memberikan wawasan dan pengetahuan.
Jenis-Jenis Tumbuhan Paku – Tumbuhan paku adalah sekelompok tumbuhan yang memiliki sistem pembuluh sejati Tracheophyta, namun tumbuhan paku tidak pernah menghasilkan biji untuk berkembangbiak. Tumbuhan paku disebut juga sebagai paku-pakuan atau pakis-pakisan. Tumbuhan paku memiliki sekitar spesies, yang mampu tumbuh dan bertahan hidup di berbagai daerah yang memiliki iklim yang berbeda. Untuk lebih jelaskan, kali ini IPA akan memberikan uraian lengkap tentang Jenis-Jenis Tumbuhan Paku, Ciri-Ciri dan Contoh Tumbuhan Paku. Tumbuhan paku banyak tumbuh menumpang pada tumbuhan lain, namun tidak bersifat parasit bagi tumbuhan lain jika tidak terlalu banyak. Tumbuhan paku dapat hidup diseluruh dunia, tapi tidak dapat hidup ditempat salju. Tumbuhan paku tidak berkembang biak melalui buah atau bunga penyebaran, namun tumbuhan paku hanya bertunas. Baca Jenis-Jenis Tulang Daun pada Tumbuhan Tumbuhan Paku terdiri dari daun, batang dan akar. Tumbuhan paku tidak menghasilkan bunga. Tumbuhan paku tidak menghasilkan biji. Tumbuhan paku memiliki bentuk akar serabut. Tumbuhan paku memiliki klorofil. Tumbuhan paku mengalami fase metagenesis pergiliran keturunan, yaitu tahap sporofit menghasilkan spora dan gametofit menghasilkan sel kelamin. Cara tumbuh tanaman paku-pakuan secara epifit dan sprofit Daun muda tumbuhan paku akan menggulung. Memiliki pembuluh angkut xilem dan floem. Memiliki berbagai ukuran, mulai dari hitungan milimeter hingga ukuran maksimal mencapai 6 meter. Memiliki bentuk fisik beragam, ada yang bercabang dan ada yang tidak bercabang. Beberapa jenis tumbuhan paku menggantungkan hidupnya pada tumbuhan lain. Beberapa jenis tumbuhan paku memiliki spora betina berukuran lebih besar dibandingkan spora jantan. Baca Jaringan Palisade pada Daun Jenis Tumbuhan Paku 1. Subdivisi Lycopsida Subdivisi Lycopsida adalah jenis tanaman paku heterospora yang menghasilkan dua jenis spora yaitu mikrospora dan makrospora. Lycopsida juga disebut dengan paku rambut atau paku kawat memiliki daun kecil-kecil dan hidup didaerah tropus seperti Indonesia. Contoh tumbuhan paku Subdivisi Lycopsida dalah tanaman Lycopodium cernuum paku kawat dan Selaginella paku rane. Ciri-Ciri Lycopsida Subdivisi lycopsida termasuk tanaman epifit atau menumpang hidup pada tanaman lainnya. Memiliki batang, akar dan daun sejati. Memiliki bentuk daun kecil-kecil yang tersusun rapat. Paku rane atau Selaginella memiliki dua jenis sporangium yaitu makrosporangium dan mikrosporangium. Tumbuhan paku Lycopsida hidup di tanah ataupun menempel pada batang pohon. 2. Subdivisi psilopsida paku purba Subdivisi psilopsida adalah salah satu jenis tanaman paku dengan bentuk sederhana, karena struktur tanaman hanya terdiri dari ranting bercabang-cabang, tanpa adanya daun dan akar. Terdapat struktur berbentuk bulu halus yang disebut dengan rizoid atau akar semu yang berfungsi seperti akar, yaitu sebagai alat yang digunakan untuk melekatkan diri pada substrat dan menyerap air serta zat hara. Sayangnya, jenis tumbuhan paku psilopsida sudah hampir punah keberadaanya,dan saat ini hanya tersisa 10 hingga 13 jenis yang masih bertahan hidup. Contoh tumbuhan paku subdivisi psilopsida ini adalah Psilotum nudum. Ciri-Ciri Psilopsida Hidup di daerah beriklim tropis dan subtropis Homospora Memiliki daun mikrofil dan batang berklorofil Tidak memiliki daun sejati Baca Jaringan Palisade pada Daun 3. Subdivisi sphenopsida Subdivisi sphenopsida paku ekor kuda adalah jenis tumbuhan paku yang tumbuh subur didaerah sub tropis terutama didaerah rawa-rawa. Sphenopsida memiliki jenis daun mikrofil generasi sporofit. Subdivisi sphenopsida memiliki ciri-ciri batang keras dan berongga, dan mengandung silika. Contoh Subdivisi sphenopsida adalah Equisetum palustre. Ciri–ciri Sphenopsida Heterospora. Jenis Sphenopsida sering tumbuh didaerah rawa-rawa. Pada batangnya memiliki kandungan silika berlimpah. Memiliki batang yang tumbuh diatas permukaan tanah tegak juga batang yang terbenam dibawah permukaan tanah rimpang / rhizome. 4. Subdivisi Pteropsida Paku Sejati Subdivisi Pteropsida atau di Indonesia lebih dikenal sebagai tanaman pakis, dan biasanya tumbuh di daerah iklim tropis dan iklim subtropis, memiliki bagian akar, batang dan daun sejati. Paku Sejati memiliki daun cukup lebar dibandingkand dengan jenis subdivisi lainnya dengan tulang daun yang bercabang. Pada ujung daun muda biasanya akan menggulung. Contoh tumbuhan paku Subdivisi Pteropsida adalah Marsilea crenata semanggi, Adiantum cuneatum suplir, serta Asplenium nidus paku sarang kuda. Ciri–Ciri Pteropsida Homospora / Isospora penyebaran spora ke berbagai daerah baru dibantu oleh angin. Batangn tumbuh di atas permukaan tanah tegak juga terbenam dibawah permukaan tanah rimpang atau rhizome. 5. Berdaun Tropofil Tumbuhan paku dengan daun tropofil biasanya ada pada setiap tumbuhan paku, karena daun tropofil berperan penting untuk proses fotosintesis sehinggatumbuhan paku bisa menyerap air dan membuat tumbuhan paku tumbuh secara sempurna dan bertahan lama. 6. Berdaun Sporofil Daun sporofil adalah daun yang berfungsi sebagai penghasil spora dan selanjutnya Spora akan disimpan dalam kotak spora yaitu sporangium. Kumpulan sporangium atau Orus biasanya terletak dibagian bawah daun berupa bintik-bintik berwarna kuning, cokelat, atau cokelat kehitaman. Sporangium atau Orus yang masih muda akan dilindungi oleh membran tipis yang disebut indisium. Daun Sporofil memiliki peran penting pada tumbuhan paku, karena daun Sporofil merupakan akar dari tumbuhan paku yang menghasilkan spora sehingga melengkapi struktur tanaman paku dan menghasilkan tanaman paku yang sempurna. Baca Struktur Organ Pada Tumbuhan 7. Berdaun Mikrofil Tanaman paku berdaun mikrofil memiliki daun kecil yang merupakan jenis tumbuhan paku yang mudah untuk ditemukan dibanyak tempat atau daerah. Ciri-Ciri Tumbuhan Paku Berdaun Mikrofil Bentuk daun seperti sisik atau rambut. Struktur daun tidak bertangkai. Daun tidak memiliki tulang. Biasanya tanaman paku tidak memiliki diferensiasi sel. 8. Berdaun Makrofil Tanaman paku berdaun makrofil memiliki daun yang besar-besar sehingga sangat mudah ditemukan di Indonesia. Ciri-ciri tanaman paku-pakuan berdaun makrofil Bentuk daun yang besar-besar. Daunnya terdapat tangkai. Memiliki tulang daun dan daunnya bercabang. Tanaman paku berdaun makrofil telah memiliki diferensiasi sel. 9. Homospora Tumbuhan paku jenis Homospora atau Isospora adalah jenis tanaman paku yang dapat menghasilkan satu macam ukuran spora sebagai alat perkembangbiakan reproduksi. Tanaman paku ini memiliki warna hijau menyegarkan karena termasuk kelompok plantae yang dapat melakukam fotosintesis. Tanaman paku jenis ini berkembangbiak dengan cara vegetatif dengan spora dan terjadi fertilisasi secara bergantian sehingga memiliki kemampuan metagenesis. Contoh Lycopodium sternum paku kawat. 10. Heterospora Tumbuhan paku jenis Heterospora atau Anispora memiliki ukuran spora yang berbeda-beda, mikrospora spora berukuran kecil bekelamin jantan serta makrospora spora berukuran besar berkelamin betina. Tanaman paku jenis Heterospora termasuk jenis tanaman paku yang langka dan sulit ditemukan, dan hanya ditempat-tempat tertentu. Contoh dari tanaman paku heterospora adalah Marsilea crenata semanggi dan Selaginella paku rane. 11. Peralihan Tanaman paku peralihan adalah jenis tanaman paku yang menghasilkan spora dengan ukuran dan bentuk yang sama, serta jenis kelamin yang berbeda. Saat spora jatuh ditempat yang sesuai akan menghasilkan prothalium yang berbeda sehingga setiap prothalium akan menghasilkan Antheridium dan menghasilkan archegonium. Contoh tanaman paku peralihan adalah Equisetum debile paku ekor kuda. Contoh Tumbuhan Paku Baca Jaringan Penyusun Daun Dikotil Demikian artikel mengenai Jenis-Jenis Tumbuhan Paku. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
jelaskan jenis tumbuhan paku berdasarkan sporanya berilah contoh masing masing