Perkembanganteknologi khususnya di bidang komunikasi dan internet memunculkan jenis bisnis ritel baru, yakni pengecer nontoko atau tidak menggunakan toko. Mereka yang melompat di out-of-store eceran menggunakan email, situs web, aplikasi seluler, telepon untuk menjual produk ritel mereka. Contoh Perusahaan Ritel
PengaruhUnicorn bagi Revolusi Industri 4.0. Industri 4.0 adalah sebuah istilah yang diciptakan pertama kali di Jerman pada tahun 2011 yang ditandai dengan revolusi digital. Industri ini merupakan suatu proses industri yang terhubung secara digital yang mencakup berbagai jenis teknologi, mulai dari 3D printing hingga robotik yang diyakini mampu
DampakNyata Pandemi Corona Terhadap Wirausaha. Di tengah pandemi virus Corona (Covid-19), pebisnis harus lebih aktif melakukan inovasi untuk mempertahankan pangsa pasar. Bisnis.com, JAKARTA -- Model dan pendekatan bisnis kewirausahaan yang dipengaruhi oleh pandemi akan berdampak pada bagaimana kewirausahaan dianggap sebagai pilihan pekerjaan
Pengaruhdan peranan TI terhadap perkembangan bisinis online di antaranya adalah: ⢠TI yang dapat memudahkan penyebaran informasi mampu mengembangkan bisnis online ke berbagai wilayah di dunia. seperti ecommerce yang digunakan oleh perusahaan penjual buku, musik, video, permainan dan barang elektronik
Berikutadalah dampak yang diprediksi akan dialami Indonesia. 1. Tenaga kerja e-commerce bertambah secara pesat. Saat ini, industri e- commerce telah berdampak positif bagi lapangan kerja Indonesia dengan estimasi 4 juta pekerja terhubung dengan ekosistem ini. Pada 2022, pertumbuhan pasar e- commerce Indonesia dapat merangkul sekitar 26 juta
Vay Tiį»n Nhanh Chį» Cįŗ§n Cmnd. Perkembangan teknologi telah merevolusi cara perusahaan menjalankan bisnis. Perusahaan kecil sekalipun dapat menyesuaikan diri untuk menyamakan kedudukan dengan perusahaan yang lebih kecil beradaptasi menggunakan berbagai teknologi dalam berbagai aspek mulai dari mesin canggih, Software HRD, hingga database untuk mengembangkan keunggulan kompetitif di pasar perusahaan harus mempertimbangkan penerapan teknologi dalam proses perencanaan mereka untuk integrasi yang efisien dan untuk memberikan ruang bagi ekspansi di masa Perkembangan Teknologi dalam PerusahaanTidak dapat disangkal bahwa kita hidup di era teknologi. Tidak peduli apa industri atau aspek kehidupan yang kita lihat saat ini, teknologi mempengaruhinya dalam beberapa cara atau lainnya. Itu mengubah cara banyak orang dalam memandang dan melakukan bisnis. Apa sebenarnya dampak teknologi perkantoran pada sebuah bisnis?Dampak terhadap Biaya OperasiPerkembangan teknologi dapat menekan biaya operasi. Software HRD dari LinovHR dapat digunakan untuk mengotomatiskan penggajian, pencatatan kehadiran, penilaian kinerja dan lain-lain. Teknologi tersebut memungkinkan kantor pusat dan HRD untuk melihat data secara real time. Misalnya, HRD menggunakan Software HRD untuk memproses penggajian secara otomatis. Jadi, biaya yang dikeluarkan untuk membeli peralatan dan perlengkapan dapat Informasi SensitifTeknologi dapat digunakan untuk menciptakan lingkungan yang aman dalam menjaga informasi sensitif, terutama informasi internal mengenai karyawan. Contohnya adalah dengan menggunakan modul Personnel Administration dari Software HRD LinovHR untuk mengelola informasi dan data karyawan. Dengan begitu data dan informasi dapat dikelola secara aman dan Juga Keamanan Informasi Karyawan dalam Aplikasi HRDProses Komunikasi yang Lebih BaikTeknologi bisnis membantu bisnis kecil meningkatkan proses komunikasi mereka. Email, SMS, situs web, dan aplikasi, misalnya, memfasilitasi komunikasi yang lebih baik dengan konsumen. Komunikasi yang lebih baik dalam perusahaan sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan pasar. Perusahaan juga dapat menerima lebih banyak feedback dari konsumen melalui metode komunikasi juga meningkatkan komunikasi antar kantor. Misalnya, perangkat lunak intranet sosial memberi karyawan portal terpusat untuk mengakses dan memperbarui dokumen dan menyampaikan data yang relevan ke departemen lain secara Karyawan MeningkatPenggunaan software atau perangkat lunak bisnis biasanya memungkinkan karyawan memproses lebih banyak informasi daripada metode manual. Bahkan teknologi bisnis yang mendasar dapat berdampak besar pada kinerja dengan menempatkan informasi penilaian kinerja karyawan dalam Software HRD dari LinovHR, manajer dapat dengan mudah membuat tujuan terukur bagi karyawan mereka untuk mencapai dan mempertahankan tujuan perusahaan. Dengan begitu kinerja karyawan dapat lebih Human ErrorKesalahan dalam operasional atau human error dapat merugikan reputasi bisnis. Untungnya, perkembangan teknologi dapat mengurangi human error dengan optimal karena adanya otomatisasi yang mengurangi intervensi dari manusia. Misalnya, adanya sensor untuk mendeteksi kualitas produk yang tersemat dalam mesin produksi dapat mengurangi produk yang tidak lolos quality control. Contoh lainnya adalah proses pencairan reimburse, HRD dapat sesegera mungkin melakukan approval dan pencairan dana reimburse berdasarkan pengajuan atau request karyawan dengan akurat dan PasarTeknologi memungkinkan usaha kecil untuk mencapai segmentasi pasar baru. Daripada hanya menjual barang atau jasa konsumen di pasar lokal, perusahaan berkembang dapat menjangkau pasar internasional berkat batuan teknologi. Situs web ritel adalah cara paling umum bagi bisnis kecil untuk menjual produk di beberapa pasar ekonomi yang berbeda. Selain itu, periklanan atau advertising bermain besar dalam hal meningkatkan awareness konsumen yang lebih teknologi perusahaan memungkinkan manajer untuk mengintegrasikan tiap fungsi divisi. Transisi menuju teknologi dapat membantu perusahaan menurunkan biaya dan fokus pada penyelesaian fungsi bisnis yang paling mereka lakukan. Dengan begitu, tiap divisi akan saling terhubung untuk bersama-sama menjalin kinerja yang selaras dan penjelasan secara singkat mengenai dampak perkembangan teknologi bagi perusahaan. Implementasi teknologi di bidang HRD dapat dilakukan dengan menggunakan Software HRD dari LinovHR. Sehingga perusahaan dapat menjalankan bisnis dan mengelola karyawan sebagai kunci utama produksi perusahaan lebih optimal. Ingin informasi lebih lanjut? Hubungi LinovHR sekarang juga! Melalui tautan berikut ini
Seberapa pentingkah Teknologi dalam Bisnis Ritel? Perubahan perilaku pelanggan memaksa toko ritel untuk mengubah bisnis mereka secara digital. Teknologi memainkan peran yang semakin penting dalam meningkatnya globalisasi ritel. Teknologi ini membawa bisnis ritel terkini dan membantu mengidentifikasi data dan informasi pasar untuk mencapai keunggulan kompetitif di sektor ritel. Bagaimana Teknologi Informasi merupakan bagian integral dari bisnis ritel? Dengan meningkatnya globalisasi di ritel dan meningkatnya penetrasi di pasar, persaingan meningkat di seluruh bisnis ritel. Tetap di atas dan mencapai profitabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan telah menjadi tugas penting bagi toko ritel. Dengan demikian, penggunaan teknologi informasi untuk keunggulan kompetitif kini telah menjadi kebutuhan dan elemen bisnis. Dampak Teknologi Informasi dalam Bisnis Ritel Beberapa tahun yang lalu, perusahaan masih hemat untuk fungsi bisnis berbasis TI, terutama Software/ Sistem, perangkat keras, keamanan, jaringan, dll. Namun sekarang, teknologi informasi telah menjadi penting untuk berbagai industri seperti ritel. Ini memfasilitasi perdagangan eceran sejak kita pergi ketika kita memasuki toko. CCTV, RFID, barcode, scanner, Point of Sale, dll. semuanya telah mengurangi tugas yang memakan waktu dan meningkatkan efisiensi. Selain itu software ritel, secara efisien menangani data dan tidak hanya melacak penjualan melainkan juga, inventory, promosi, pelanggan, hingga rasio keuangan serta menyediakan juga informasi data analitik dan pelaporan yang berharga. Kemampuan lain yang dibawa TI ke dalam Bisnis Ritel Teknologi membantu bisnis untuk meningkatkan kemampuan bisnis untuk merespon pasar dengan kecepatan dan fleksibilitas. Teknologi membantu bisnis untuk mengumpulkan dan menganalisis data pelanggan untuk rencana bisnis masa depan. Teknologi memastikan bisnis untuk manajemen inventory yang efektif dan proses terkait. Teknologi memfasilitasi transparansi di seluruh sistem, dari produsen hingga konsumen. Teknologi memberikan informasi real-time yang membantu untuk merencanakan strategi bisnis yang lebih baik. Teknologi menangani masalah akuntansi dan terkait pajak, seperti pengarsipan PPN. Pentingnya Software dalam Bisnis Ritel Software ritel menyediakan banyak fungsi, seperti sistem rantai pasokan, sistem ritel perusahaan, sistem operasi toko, dan mengelola seluruh toko ritel secara efisien. Teknologi telah memberikan dimensi dan revolusi baru di bidang toko ritel. Ini adalah satu-satunya teknologi yang memberi kita kebebasan untuk membeli apa saja, di mana saja. Dalam industri ritel, teknologi mengubah cara banyak aspek industri beroperasi. Beberapa teknologi lainnya adalah sebagai berikut yang membuat toko selalu update dengan kemajuan teknologi di industri Sistem Point-of-sale POS Sistem Pemindaian Barcode Sistem Manajemen Pemesanan B2B Sales Order Sistem Manajemen Produk Sistem Manajemen Inventory Sistem Keuangan dan Akuntansi Pembahasan, fakta, dan di atas adalah beberapa cara pemanfaatan teknologi dalam perdagangan eceran. Ini meningkatkan profitabilitas, loyalitas, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Namun demikian, masih ada beberapa teknik yang dapat memberikan promosi ekstra bagi bisnis retail. Tapi itu semua tergantung pada kebutuhan dan strategi bisnis. Baca Juga Bagaimana Remodeling Bisnis UKM dengan Software Ritel?
Pilih Kawasan Anda Masuk untuk mengakses konten terbatas Menggunakan Pencarian di Anda dapat dengan mudah mencari di seluruh situs dalam beberapa cara. Nama Merek Core i9 Nomor Dokumen 123456 Nama Kode Alder Lake Operator Khusus āIce Lakeā, Ice DAN Lake, Ice ATAU Lake, Ice* Tautan Cepat Anda juga dapat mencoba tautan cepat di bawah ini untuk melihat hasil pencarian paling populer. Informasi Produk Dukungan Driver & Perangkat Lunak Pencarian Terbaru Masuk untuk mengakses konten terbatas Pencarian Tingkat Lanjut Hanya pencarian di Judul Deskripsi ID konten Sign in to access restricted content. Versi peramban yang Anda gunakan tidak disarankan untuk situs untuk memutakhirkan ke versi peramban terbaru dengan mengklik salah satu tautan berikut. Safari Chrome Edge Firefox Transformasi Digital Ritel Menguak Berbagai Peluang Celah antara pengalaman ritel digital dan fisik telah ditutup. Pembelanjaan yang sangat nyaman dan melalui omnisaluran didukung oleh efisiensi operasional yang kini merupakan sebuah persyaratan bagi para peritel untuk tetap terinformasi dan diuntungkan dalam bisnis. Sebagai pemimpin teknologi, Intel memiliki riwayat panjang dalam memajukan teknologi ritel melalui kolaborasi dengan peritel. Bersama dengan ekosistem mitra kami yang luas, Intel menawarkan berbagai teknologi dan solusi inovatif dan cerdas yang dibangun pada infrastruktur bersama yang terbuka untuk menghadirkan fleksibilitas, performa, keamanan, dan kerserbagunaan yang dibutuhkan untuk mengatasi tantangan masa kini dan siap digunakan para peritel untuk kemajuan masa depan. Pelanggan yang terbiasa dengan kesegeraan dan kenyamanan e-commerce serta ketersediaan konten digital yang informatif dan menarik dari ujung jari mereka, kini menginginkan pengalaman itu diperluas ke dalam toko fisik. Para pembelil juga telah menjadi lebih tajam, loyalitas mereka terhadap merek dapat berubah berdasarkan pengalaman negatif yang dialami, ketersediaan produk, dan kesesuaian dengan nilainya, termasuk bukti komitmen terhadap keberlanjutan dari para peritel yang sering mereka Pada saat yang sama, peritel menghadapi sumber daya staf yang makin sedikit, keterlambatan rantai pasokan, kerentanan persediaan produk, dan penyusutan. Sebagai strategi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mengatasi tantangan operasional, para peritel yang sukses dengan merangkul transformasi digital ritel, berinvestasi hingga tiga kali lipat dari pengeluaran TI mereka2 untuk menciptakan infrstruktur yang terhubung, cerdas, dan menyeluruh yang memanfaatkan edge demi wawasan yang dapat dilaksanakan lebih cepat dan mendekati real-time dan cloud untuk analisis data yang lebih dalam di seluruh sistem. Intel berada di posisi yang tepat untuk membantu peritel mencapai tujuan transformasi mereka dan mempercepat waktu menjadi nilai dengan alat dan teknologi perangkat lunak yang dioptimalkan dan siap pakai di pasar. Dengan teknologi inovatif yang memenuhi kebutuhan kasus penggunaan baru, para peritel mendapatkan arsitektur TI yang menskalakan, memungkinkan pengiriman solusi yang cepat dari bisnis ke edge untuk operasi yang terbukti sukses pada masa depan. Mengubah Pengalaman Belanja Transformasi ritel yang sesungguhnya menghadirkan pengalaman yang imersif dan sangat nyaman bagi pelanggan dan membedakan peritel terkemukan dari pesaing mereka. Intel dan mitra kami bekerja sama dengan peritel guna mewujudkan visi ini melalui teknologi terintegrasi yang cerdas dan solusi yang dapat diskalakan yang menggunakan data pada setiap level bisnis. Dari sistem checkout mandiri dan rak cerdas hingga robot rak dan lantai dalam pusat pemenuhan mikro, peritel dapat menggunakan kekuatan kecerdasan buatan AI dan analitik untuk mempelajari perilaku pelanggan guna mengaktifkan optimisasi yang hampir real-time, mengukur keberhasilan promosi strategi, memastikan produk tersedia dalam stok dan rak, mempercepat proses, dan memberikan cara berbelanja yang lebih nyaman dan menarik. Jelajahi toko pintar Jelajahi pusat pemenuhan mikro Temukan Solusi Ritel Solusi dari Intel dan mitra ekosistem kami telah terbukti, dapat diskalakan, dan dapat dioperasikan dengan standar terbuka untuk membantu mempercepat inovasi, transformasi operasional, dan dampak waktu bagi pelanggan dan bisnis. Mengurangi Kerugian dan Meningkatkan VIsibilitas dengan AI Ketergantungan yang meningkat pada opsi checkout mandiri dan pengembalian mandiri pelanggan untuk belanja yang lebih nyaman dan tanpa hambatan serta untuk mengatasi tantangan kepegawaian modern juga telah meningkatkan potensi pencurian. Saat ini, peritel membutuhkan solusi untuk membantu mereka memantau inventaris dengan cermat, mulai dari truk hingga rak, untuk mendeteksi potensi penyusutan dan mencegah kehilangan. Jelajahi AI dalam ritel Meningkatkan Pendapatan dengan Pengalaman Keterlibatan Konsumen lebih cerdas dari sebelumnya, memilih untuk mendukung merek dan peritel yang membuat belanja diinginkan, dipersonalisasi, dan menarik. Pada saat yang sama, ada peluang dalam lingkungan ritel fisik untuk memenuhi harapan konsumen, peritel, dan merek untuk daya tarik merek, koneksi yang lebih dalam, dan ā pada akhirnya ā aliran pendapatan baru untuk keuntungan. Dengan begitu, teknologi menciptakan ulang keterlibatan yang dipersonalisasi dan kontekstual di seluruh toko fisik, mulai dari lorong hingga ujung sampai ke titik pembelian. Memperluas jangkauan dengan pesan digital Lakukan lebih banyak dengan rak pintar Mengubah Rantai Pasokan Anda dengan Analitik Ritel yang Cerdas Peritel berada di bawah tekanan untuk memberikan produk berkualitas sekaligus memenuhi permintaan yang meningkat dan harapan konsumen modern. Rantai pasokan yang terfragmentasi, staf yang lebih sedikit, dan potensi kerentanan untuk kekurangan produk dan kemampuan peregangan penyusutan untuk akuntabilitas inventaris. Meningkatkan ketangkasan operasional melalui teknologi, termasuk AI dan analitik data serta solusi edge dan cloud yang cerdas, dapat membantu peritel meningkatkan visibilitas rantai pasokan, prakiraan, serta kualitas dan ketersediaan produk. Menyelami analitik ritel Memfasilitasi Keterkelolaan dan Keamanan Perangkat komputasi dengan performa tinggi, andal, dan aman adalah kunci untuk memberikan pengalaman yang menarik, memberdayakan karyawan, dan mempertahankan operasi bisnis. Platform Intel vPro menyatukan performa kelas bisnis dengan keamanan data tingkat perangkat keras yang terintegrasi dan kemampuan pengelolaan jarak jauh untuk membantu peritel memaksimalkan waktu kerja perangkat dan produktivitas karyawan serta mengurangi total biaya dukungan dan gangguan kerja. Temukan platform Intel vPro Lihat bagaimana Bsquare memanfaatkan platform Intel vPro Berinovasi Lebih Cepat dengan Inisiatif Ritel Terbuka Bersama dengan perusahaan teknologi terbaik lainnya, Intel berdedikasi untuk mempercepat inovasi ritel berskala melalui karya kami untuk Inisiatif Ritel Terbuka. ORI mempromosikan pertukaran ide secara bebas dalam industri ritel dengan pendekatan sumber terbuka untuk mendorong kemajuan teknologi. Tujuan ORI adalah untuk memungkinkan solusi yang dapat diakses yang mempercepat iterasi, fleksibilitas, dan inovasi dalam skala besar, dari edge hingga cloud. Pelajari Inisiatif Ritel Terbuka ORI Pertanyaan Umum Teknologi ritel mencakup sistem digital, solusi, dan inovasi yang digunakan di lokasi ritel fisik dan platform online untuk efisiensi operasional dan menghadapi pelanggan. Ini membentuk tulang punggung transformasi digital ritel. Peritel modern memberikan pengalaman pelanggan yang berkualitas menggunakan berbagai jenis dan ragam teknologi, termasuk sistem point of sale POS canggih yang mengumpulkan data pembelian, riwayat pelanggan, dan pergerakan inventaris. Teknologi tambahan mencakup reklame digital, kios swalayan, dan analitik untuk memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi berdasarkan perilaku sebelumnya. Checkout otomatis telah menjadi arus utama dengan opsi pembayaran mandiri tanpa sentuhan yang menggunakan visi komputer. Rak pintar mendukung validasi inventaris real-time, sementara robotika menangani pekerjan gudang. Pada dasarnya, peritel bergantung pada teknologi ritel untuk memberikan pengalaman pelanggan yang ditingkatkan dan operasi yang lebih cerdas. Teknologi ritel cerdas memberikan pengalaman pelanggan yang ditingkatkan melalui analitik prediktif untuk memahami preferensi dan perilaku pelanggan serta kecerdasan buatan untuk menyesuaikan perjalanan pelanggan. Lebih lanjut, teknologi ritel cerdas mendukung peritel dalam memantau tingkat kesesuaian stok untuk menghindari terlalu banyak, atau terlalu sedikit, produk saat ini. Teknologi dan solusi Internet of Things IoT yang didukung komputasi edge untuk ritel, termasuk sensor, kios, sistem POS, dan perangkat lain yang terhubung ke internet, memungkinkan bisnis untuk mengumpulkan, menganalisis, dan bertindak berdasarkan data dalam waktu yang hampir real time. Ketika terintegrasi dengan sistem bisnis lain dan didukung oleh infrastruktur jaringan modern, data dari perangkat IoT dapat digunakan oleh peritel untuk memberikan pengalaman belanja yang dipersonalisasi dan lebih aman, serta meningkatkan akurasi inventaris dan efisiensi operasional, semua hal utama untuk memberikan pengalaman konsumen omnisaluran yang tanpa hambatan. Misalnya, IoT di ritel berarti pelanggan dapat memindai jendela toko dengan ponsel mereka untuk mempelajari tentang produk atau harga, rekan penjualan dapat mengakses inventaris toko melalui tablet, atau tag inventaris yang diaktifkan dapat dibaca oleh jam tangan pintar. Mengubah Konsep Ritel Kisah Sukses Memulai Solusi Ritel Inisiatif Ritel Terbuka Informasi Produk dan Performa
Kamu gemar belanja online? Eits, tapi kamu udah tau belum, seperti apa perkembangan teknologi bisnis ritel dari yang semula menggunakan mesin uap, hingga menggunakan teknologi digital seperti saat ini? Yuk, simak pembahasannya berikut ini! ā Buat kamu yang hobi belanja online, pasti pagi-pagi kamu udah scrolling e-commerce. Terus, tengah malem juga sering checkout belanjaan. Apalagi tiap tanggal kembar, wah udah pasti nungguin flash sale! Duh, kayaknya lebih rajin buka e-commerce nih, daripada buka buku pelajaran? Nah, kamu tau nggak sih, ternyata maraknya e-commerce di masa sekarang ini merupakan salah satu dampak dari adanya perkembangan teknologi bisnis ritel, lho! Dulunya, bisnis ritel hanya dilakukan secara offline alias melibatkan pertemuan langsung antara pembeli dan penjual di suatu toko. Nggak ada tuh, yang namanya belanja tinggal klik-klik doang, eh, nggak lama kemudian terdengar suara⦠āPakeettt..!!ā Mendengar suara itu, kamu langsung bangkit dari kasur dan buru-buru meluncur ke depan pagar rumah. Detik selanjutnya, kamu udah senyum-senyum sumringah sambil memegang box paket, terus abang-abang kurirnya bakal ngefoto kamu beserta paketnya sebagai bukti kalau paketnya udah nyampe dengan selamat. Cekrek! Eh, tapi ternyata yang difoto sama abang kurir cuma tangannya doang, mukanya nggak ikut ke foto hahahahah.. Eits, tapi kamu tau nggak sih, belanja online melalui e-commerce ini baru marak terjadi pada Industri lho, di mana kegiatan industri sudah terdigitalisasi sedemikian rupa sehingga era ini juga disebut sebagai era digital. Pada Industri akses internet dan perangkat digital pun juga sudah tersebar luas dan dimiliki oleh hampir seluruh kalangan. Oleh karena itu, kegiatan belanja online melalui e-commerce pun semakin merajalela dan menjadi favorit banyak orang. Mulai dari remaja yang biasa nongkrong di cafĆ©, ibu-ibu kompleks penikmat drama Korea, sampai bapak-bapak pensiunan yang suka minum kopi sambil baca koran di teras rumah, sekarang punya hobi baru yang sama belanja online di e-commerce! Kalau jaman dulu mah, kegiatan jual-beli dan perindustrian masih belum maju seperti sekarang ini, guys! Biar lebih paham, coba kita bahas perkembangan teknologi bisnis ritel secara lebih mendetail, yuk! Perkembangan Teknologi Perkembangan teknologi bisnis ritel dimulai pada abad ke-18. Pada saat itu, terjadi penemuan mesin uap oleh James Watt. Nah, teknologi mesin uap ini kemudian dimanfaatkan oleh industri untuk menunjang kegiatan produksi. Pekerjaan-pekerjaan terkait produksi yang sebelumnya menggunakan tenaga manusia, kemudian mulai digantikan dengan tenaga mesin uap. Industri pada masa itu dikenal juga dengan sebutan Industri Baca juga Mempelajari Visual Merchandising untuk Penataan Produk Ditemukannya mesin uap pada Industri membuat perusahaan lebih berfokus pada kegiatan produksi barang. Kenapa begitu? Karena kegiatan produksi barang yang tadinya hanya mengandalkan tenaga manusia mulai digantikan oleh mesin-mesin uap, sehingga dapat diproduksi dengan lebih mudah dan secara massal. Tapi, seiring berjalannya waktu, mesin-mesin uap mulai digantikan dengan mesin-mesin bertenaga listrik. Hal ini mulai terjadi pada abad ke-19. Pada abad ini, perakitan dan produksi massal udah nggak pakai mesin uap lagi guys, tapi udah mulai menggunakan tenaga listrik. Nah, industri pada masa ini disebut juga sebagai Industri Pada Industri juga terjadi pengembangan pesawat telepon, mobil, serta pesawat terbang. Industri ini berlanjut sampai akhirnya digantikan oleh Industri pada abad ke-20. Industri sendiri ditandai dengan adanya otomatisasi terintegrasi komputer. Nah, pada industri ini, udah mulai ditemukan teknologi digital dan internet yang bisa menunjang tidak hanya kegiatan perindustrian, tapi juga kegiatan lainnya, seperti komunikasi. Kemudian, Industri berkembang lagi menjadi Industri alias industri yang sekarang ini sedang kita alami. Pada Industri mulai terjadi pengembangan komputer pintar, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, rekayasa genetik, serta neuroteknologi yang semuanya ditunjang dengan teknologi Artificial Intelligence AI. Perkembangan Marketing Seiring dengan perkembangan teknologi, kegiatan marketing pada bisnis ritel pun juga mengalami perkembangan dari masa ke masa. Dimulai dari Marketing hingga kini telah berkembang sampai Marketing Pada Marketing kegiatan marketing masih berfokus pada produksi barang alias Product Centric. Perusahaan fokus memproduksi barang sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Lalu, kegiatan marketing mulai mengalami perkembangan menjadi Marketing Pada Marketing perusahaan mulai berfokus pada kebutuhan konsumen Customer Centric. Konsumen mulai dilihat sebagai sosok yang harus dilayani dan dipenuhi kebutuhannya sesuai dengan keinginan masing-masing. Lanjuutt, setelah puas berfokus pada kebutuhan dan keinginan konsumen, kegiatan marketing mulai berkembang lagi menjadi Marketing Pada Marketing perusahaan mulai melakukan pendekatan kepada konsumen secara humanis Human Centric. Konsumen tidak lagi hanya dipandang sebagai pembeli produk, namun juga dipandang sebagai manusia yang memiliki kebutuhan, keinginan, dan harapan terhadap produk-produk yang dijual oleh perusahaan. Nah, proses PDKT yang dilakukan oleh perusahaan melalui Marketing ini tujuannya adalah agar perusahaan jadi lebih tau secara mendetail mengenai kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen atas produk-produk yang dijual oleh perusahaan. Nah, dari situlah perusahaan bisa mendapatkan ide-ide produk baru, serta masukan untuk perbaikan produk yang sudah ada. Begitu, guys! Lalu, evolusi kegiatan marketing yang terbaru adalah Marketing Marketing sebenarnya nggak terlalu beda jauh dengan Marketing Masih sama-sama berfokus pada pendekatan kepada konsumen. Tapi, pada Marketing kegiatan pendekatannya lebih ekstra lagi nih, karena mengkombinasikan antara interaksi secara offline maupun secara online serta perusahaan juga menawarkan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi konsumen Machine to Machine; Human to Human. Kamu sudah paham sampai sini? Perubahan Perilaku Konsumen Perkembangan teknologi bisnis ritel juga melibatkan perubahan perilaku konsumen sehingga akhirnya terdorong untuk melakukan kegiatan belanja secara online. Sebenarnya apa sih, alasan di balik perubahan perilaku konsumen ini? Ada beberapa alasan yang mendorong para konsumen untuk melakukan kegiatan belanja secara online, antara lain seperti terangkum dalam infografik berikut. Pengalaman berbelanja yang dirasakan konsumen ketika berbelanja secara online somehow bikin konsumen jadi ketagihan untuk melakukannya lagi dan lagi. Kita nggak perlu jauh-jauh pergi ke toko, belanjanya pun juga udah berasa lihat barangnya beneran, karena toko-toko online selalu mencantumkan foto atau video barang sebagai gambaran bagi konsumen. Beberapa toko online pun juga sudah menyediakan teknologi augmented reality, yaitu teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi atau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi, lalu memproyeksikan benda maya tersebut dalam waktu nyata. Teknologi ini membuat kita seolah sedang berhadapan secara langsung dengan benda maya tersebut. Sayangnya, meskipun sudah menjadi primadona di era Industri ini, belanja online tetap ada kekurangannya ya, guys! Salah satunya yang paling sering terjadi yakni barang yang kita terima ternyata nggak sesuai dengan ekspektasi. Jadi gitu ya, guys! Semua hal di dunia ini pastinya punya plus dan minusnya masing-masing, termasuk belanja online maupun offline. Every choice has its own consequences. We donāt choose which one is better, we just choose the one with more bearable consequences. Perkembangan teknologi bisnis ritel pun nggak akan berhenti sampai di sini aja. Ke depannya, pasti akan muncul inovasi-inovasi baru lagi yang bisa diterapkan untuk kemajuan teknologi bisnis ritel. Kamu sendiri punya inovasi baru nggak, terkait bisnis ritel? Coba share di kolom komentar, ya! Sekian pembahasan kita tentang perkembangan teknologi bisnis ritel. Kalau kamu siswa SMK kelas 12 jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran BDP, kamu wajib mempelajari materi ini, ya! Kamu juga bisa cek materi lebih lengkap tentang teknologi bisnis ritel di ruangbelajar! Yakin nggak mau nonton videonya? Yuk, download aplikasinya sekarang!
Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Makalah ini merupakan Draft dari Makalah yang Telah dipublikasikan di Jurnal Manajemen Maranatha, Mei 2020, dengan judul The information technology industrial revolution and its role in building business strategy of global retail, L Ellitan - Jurnal Manajemen Maranatha, 2020 - Revolusi Industri IT dan Perannya dalam Membangun Raksasa Ritel Global Lena Ellitan Jurusan Manajemen Fakultas Bisnis Unika Widya Mandala Surabaya e-mail ellistya lena Abstract Artikel ini akan memfokuskan kepada pembahasan mengenai keberhasilan raksasa ritel global dan bagaimana IT mendukung keberhasilan serta eksistensinya. IT juga menjadi alasan mengapa ritel konvensional kalah bersaing dengan ritel online atau e-commerce. IT merupakan sebuah katalisator untuk perubahan yang saling melengkapi, yang memicu inovasi-inovasi baru yang saling melengkapi dalam proses bisnis, seperti menemukan cara baru untuk meraih pelanggan, dan cara baru untuk berkomunikasi dengan pemasok maupun konsumen. Demikian pula yang terjadi pada industri ritel global, mereka secara kontinyu akan berevolusi mengikuti perkembangan di Industri dan Society Perusahaan Ritel global era ini merupakan pioner yang memanfaatkan revolusi industri lalu membangun dinasti sendiri dalam ritel model baru yang diperkenalkan oleh industry ritel global. Key words Information Technology, Revolusi Industri Society dan Perusahaan Retail on line Raksasa Pendahuluan Kebutuhan dalam mengolah laju informasi yang semakin banyak dan cepat, memaksa perusahaan untuk tetap terus melakukan inovasi di bidang teknologi informasi dan perangkatnya. Aliran gelombang dan arus informasi yang besar harus segera diolah dan digunakan oelh perusahaan untuk dapat menjaga dan meningkatkan kinerja bisnisnya. Revolusi industri yang terjadi disertai dengan perkembangan IT yang sangat pesat, termasuk dalam pengembangan perusahaan retail baik skala kecil menengah sampai dengan skala global Nagy, 2018. Makalah ini akan memfokuskan kepada pembahasan keberhasilan raksasa ritel global dan bagaimana IT mendukung keberhasilan serta eksistensinya. Raksasa Retail adalah model bisnisnya yang juga berevolusi dan berkembang mengikuti revolusi industri serta perkembangan IT tersebut hal ini juga menjadi alasan mengapa ritel konvensional kalah bersaing dengan ritel online atau e-commerce. Hal ini disebabkan oleh perkembangan teknologi yang juga membawa perubahan kebiasaan masyarakat, sehingga revolusi model bisnis pada era industri ini menjadi penting untuk dikaji lebih lanjut Muljani dan Ellitan, 2019. Teknologi informasi merupakan sebuah katalisator untuk perubahan yang saling melengkapi, yang memicu inovasi-inovasi baru yang saling melengkapi dalam proses bisnis, seperti menemukan cara baru untuk meraih pelanggan, dan cara baru untuk berkomunikasi dengan pemasok maupun konsumen. Perubahan ini memiliki efek jangka panjang pada kemampuan perusahaan itu sendiri dalam menciptakan barang dan jasa. Sebagai contoh, hal tersebut bisa dilihat di awal berdirinya perusahaan Amazone. hykAmazone awalnya memulai roda usahanya dengan hanya menjual buku secara online namun sekarang menjamah keberbagai hal mulai dari DVD, pakaian, hingga web hosting CDN Content Delivery Networks. Dari gambaran tersebut dapat dikatakan bahwa untuk berada pada tahap ini amazone telah mengikuti perkembangan IT, memanfaatkan IT dan melakukan inovasi di bidang IT itu sendiri serta menggunakan IT sebagai untuk mendukung mengembangan proses bisnis. Lebih jauh lagi tidak hanya Amazon namun secara umum revolusi industri yang terjadi saat ini banyak berperan dalam membangun usaha e-commerce skala global. Revolusi Model Bisnis pada Era Industri Revolusi model Bisnis pada Era Industri banyak memberikan surprise dan layanan cepat kepada konsumen. Seringkali kali konsumen dibuat penasaran oleh suatu fenomena dari manakah sumber pendapatan perusahaan ketika memberikan layanan tanpa berbayar alias gratis atau bahkan memberikan jasa dengan menawarkan subsidi sehingga jasa yang diberikan jauh lebih murah ketimbang yang disediakan oleh pasar. Itulah yang dilakukan perusahaan-perusahaan yang merajai pada era Revolusi Industri sebagaimana dilakukan Google, Facebook, Uber, Airbnb, dll Natalia dan Ellitan, 2019. Perusahaan-perusahaan tersebut berhasil merebut hati para konsumen sehingga tanpa sadar mereka terjerat menggunakan jasa yang disediakan, dan tanpa sadar pula para pengguna tadi telah menjadi komoditas yang dapat dijual kembali kepada perusahaan komersial lainnya. Lalu-intas traffic pengguna layanan yang telah melalui proses produksi menjadi komoditas untuk menghasilkan pendapatan secara tidak langsung. Terlebih lagi hal ini didukung adanya impementasi Finansial Teknologi yang dikenal dengan istilah FinTech Koesworo, et al., 2019. Dalam revolusi industri ada beberapa hal yang dapat membuat suatu model usaha sukses Morrar, 2017. Pertama, perusahaan menawarkan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat kebanyakan, Kedua, inovasi tanpa akhir. Ketiga, model monopolistik kapitalisme baru, Keempat, model pemasaran yaitu model pemasaran yang melihat customer tidak hanya sebatas pengguna produk tetapi melihat konsumen dari multi dimensinya sebagai manusia sehingga konsumen akan memilih produk yang memuaskan keinginannya untuk berpartisipasi, berkreasi, komunitas, dan idealismenya. Perusahaan pada era ini cenderung mencari masalah untuk dipecahkan yang juga kemudian mengambil keuntungan secara tidak langsung soft selling, merupakan ciri-ciri dari pemasaran di era ini. Inovasi sepertinya menjadi kata kunci dalam berkompetisi pada era ini karena inovasi yang dapat menjawab permasalahan dan inovasi pula yang dibutuhkan dalam menciptakan model bisnis yang dapat memberi nilai tambah bagi perusahaan. Pada era ini, perusahaan komersial yang mampu memberi dampak positif kepada kemaslahatan manusia akan menjadi besar dan semakin besar dampak positif yang diberikan, maka akan semakin besar perusahaan tersebut. Aspek-aspek yang sudah dibahas di atas tadi dapat dilihat secara nyata pada perusahaan-perusahaan yang menerapkan e-commerce yang sekarang bermunculan. Demikian pula yang terjadi pada industri ritel global, mereka secara kontinyu akan berevolusi mengikuti perkembangan di Industri dan Society Perusahaan Ritel global era ini merupakan pioner yang memanfaatkan revolusi industri lalu membangun dinasti sendiri dalam ritel model baru yang mereka kenalkan. Selanjutnya secara nyata dapat dilihat bahwa perusahaan e-commerce memanfaatkan IT dalam merevolusi Industri ritel dunia Yeming, 2018. Berbagai Strategi E-Business Pada Perusahaan Ritel Global Ritel global adalah proses pemasaran dan penjualan produk ke konsumen akhir dengan cakupan konsumen secara global international dalam menjalankan ritel global ada beberapa perusahaan yang dapat dikaji serta diperhatikan konsep e-bussiness nya, Bukan hanya Amazon namun banyak perusahaan-perusahaan lain yang lebih muda dari amazone seperti tokopedia , lazada , dan perusahaan e-commerce lainnya mulai bermunculan dan turut ikut serta meraih kesuksesan dalam ranah ini. Kesuksesaanya bahkan membawa dampak bagi ritel konvensional sehingga mungkin muncul pertanyaan, mengapa Amazon , Tokopedia , Lazada dapat memperoleh kesuksesan, yang menjadi alasan utama ialah mereka mampu memberdayakan IT yang seiring dengan revolusi industri Amazon dan Berbagai Strategi Bisnisnya adalah perusahaan online besar yang memanfaatkan dengan baik keadaan ini. telah melakukan berbagai usaha untuk memberikan layanan terbaik dan harga yang wajar. Amazone adalah salah satu perusahaan tersukses yang ada , konsep bisnis amazone sangatlah populer dan digemari semenjak awal mula puncak kesuksesan amazone. Amazon kembali membuktikan diri sebagai perusahaan ritel online yang terkuat di dunia saat ini, bahkan pada saat dunia tengah mengalami pelemahan perekonomian. Amazon mencatatkan hasil kuartal keempat tahun 2018 yang kuat, padahal ritel lainnya justru sedang berjuang untuk menghambat laju pelemahan penjualannya. Pada bagian berikut artikel ini akan diuraikan strategi yang diterapkan Amazon dalam menjalankan perusahaannya, antara lain Ludfi, 2018 Pertama adalah strategi diskon, diversifikasi dan Amazon prime. Penggerak utama yang mendorong pertumbuhan pendapatan Amazon adalah kebijakan harga yang kompetitif. Amazon menggencarkan strategi diskon demi menarik pembeli. Rupanya ini berhasil, karena menurut ComScore traffic Amazon menanjak dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dibandingkan dengan traffic eBay yang justru turun Pendapatan Amazon melonjak 18% ke level $ miliar, sementara laba bersih Amazon naik 9% mencapai 52 sen per lembar saham, melampaui ekspektasi analis 39 sen per lembar saham. Diversifikasi yang dilakukan Amazon di luar lini produk awal juga berperan penting. Lini produk Amazon awalnya hanya buku, musik dan film saja, namun sekarang juga meliputi elektronik hingga merchandise umum lainnya. Penjualan elektronik dan merchandise ini pada kuartal IV melonjak 31%, sementara itu, penjualan media buku, musik, dan film hanya tumbuh sebesar 9% saja. Selain itu, strategi yang berperan besar dalam kuatnya hasil kuartalan Amazon adalah program Amazon Prime, yakni program membership dimana anggotanya hanya perlu membayar $79 setahun, dengan benefit antara lain bebas biaya pengiriman. Tentunya bagi pelanggan ini merupakan penawaran yang menggiurkan, karena dalam setahun mereka tidak perlu lagi membayar biaya pengiriman. Kedua adalah Customer Relationship Management CRM. Customer Relationship Management CRM merupakan salah satu sarana untuk menjalin hubungan yang berkelanjutan antara perusahaan dengan para stakeholder maupun shareholdernya. Dengan memanfaatkan CRM, perusahaan akan mengetahui apa yang diharapkan dan diperlukan pelanggannya sehingga akan tercipta ikatan emosional yang mampu menciptakan hubungan bisnis yang erat dan terbuka serta komunikasi dua arah di antara mereka Ellitan dan Anatan, 2007. Dengan demikian kesetiaan pelanggan dapat dipertahankan dan tidak mudah berpindah ke lain produk dan merek. Sekarang ini banyak perusahaan yang menggunakan berbagai sarana dalam usahanya untuk meningkatkan Customer Relationship Management CRM. Secara khusus perusahaan berusaha memberikan layanan yang sifatnya personal sehingga dapat memberikan kepuasan yang tinggi pada pelanggannya, baik sebagai stakeholder maupun shareholder. Dengan demikian diharapkan akan terjalin value chain yang kuat di antara mereka melalui hubungan dengan pelanggan Anatan dan Ellitan, 2018. Untuk mengimplementasikan sebuah strategi CRM, diperlukan paling tidak 3 tiga faktor kunci yaitu Orang-orang yang profesional kualifikasi memadai, Proses yang didesain dengan baik dan Teknologi yang memadai leading-edge technology. Tenaga yang profesional tidak saja mengerti bagaimana menghadapi pelanggan tetapi juga mengerti cara menggunakan teknologi untuk CRM. Apapun tanpa desain yang baik akan gagal, begitu juga CRM. Perusahaan pengguna CRM harus sudah mengetahui tujuan business objectives dan tuntutan bisnis business requirements yang diinginkan dari implementasi CRM ini. Amazon juga memiliki infrastruktur untuk CRM. Infrastruktur CRM Amazon adalah sebagai berikut Ludfi, 2018 1.Data pelanggan yang terintegrasi. Kemampuan untuk mengakses, mengolah dan memproses semua yang berhubungan dengan pelanggan adalah salah satu kunci suksesnya CRM. Tanpa data dan informasi yang jelas tentang pelanggan maka akan sulit mengetahui keinginan dan kebutuhan pelanggan. Hubungan yang baik dengan pelanggan adalah dengan melayani dimanapun mereka, kapanpun juga, dan dengan sarana apapun. Sebagai contoh adalah memberikan pelayan 24 jam. 2. Bisnis proses yang terintegrasi. Lingkungan bisnis harus terintegrasi, sebagai contoh bila penjualan dan pelayan terpisah. Penjualan selama siklus penjualan dan pelayanan setelah aktivitas penjualan, naka pelanggan akan mendapatkan jawaban yang berbeda tergantung dengan siapa mereka berbicara. Pelanggan memerlukan pelayanan baik pada saat membeli maupun setelahnya. 3. Extended enterprise yang terintegrasi. Untuk mendapatkan kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk, maka suatu perusahaan harus bekerja sama dengan mitranya, dengan vendor infrastruktur CRM melalui internet dan intranet. Dengan infrastruktur ini , maka perusahaan dan partner dapat berbagi informasi, berkomukasi dan berkolaborasi dengan menggunakan aplikasi web. Alibaba dan Strategi Bisnis yang dilakukannya Konsep bisnis Alibaba menurut Yeming 2018 adalah memulai dari bisnis e-commerce dan menjadikan bisnis tersebut gaya hidup. Alibaba mengusung konsep ritel baru yang diharapkan dapat mempermudah hidup dengan demikian alibaba memiliki beberapa produk untuk mewujudkan konsep tersebut produk-produk yang dimiliki oleh alibaba adalah Ariyanti, 2018 Pertama adalah merupakan perusahaan e-commerce yang didirikan Jack Ma dan rekannya pada tahun 1999. Alibaba telah menjadi salah satu e-commerce raksasa di dunia. Jumlah pembeli di situs diklaim sudah menjangkau 190 negara. Penggunanya tidak hanya individu, tapi juga pengecer, produsen, pedagang besar, Usaha Kecil Menengah UKM yang bergerak di bisnis ekspor impor, maupun agen perdagangan. Kedua adalah Produk ini lahir karena Alibaba tidak hanya ingin berkutat pada Selanjutnya Alibaba menghadirkan situs Situs jual beli lokal untuk barang eceran maupun grosiran. Jadi mirip pasar grosir tapi via online. Barang-barang yang dijual beragam, mulai dari aksesoris, pakaian, perabotan rumah tangga, sampai produk minuman dan makanan lokal. Biasanya para pedagang besar ritel di China mendapat pasokan dari situs tersebut. Produk Alibaba yang ketiga yaitu Taobao. Taobao merupakan situs e-commerce atau marketplace yang hampir mirip dengan e-Bay. Taobao berdiri pada tahun 2003. Sejak Juni 2011, Jack Ma menyatakan akan membagi Taobao menjadi tiga perusahaan yang berbeda, yaitu eTao, Taobao Mall, dan Taobao Marketplace. Dalam proses layanan pelanggan, Taobao memiliki layanan agen belanja untuk mempermudah pelanggan dari asing atau dari luar China untuk menggunakan layanan mereka. Popularitas ponsel pintar dimanfaatkan Alibaba untuk melirik bisnis e-commerce yang ramah bagi pengguna ponsel. Produk keempat yaitu Alimama. Selang empat tahun kemudian setelah dikeluarkannya Taobao, Alibaba kembali melakukan ekspansi bisnis. Pada tahun 2007 Alibaba mendirikan perusahaan di bidang teknologi pemasaran bernama Alimama. Alimama menyediakan platform yang menjawab kebutuhan pedagang, di mana para pedangang bisa menaruh display pemasaran di situs web dan aplikasi pihak ketiga. Dengan demikian jangkauan promosi dan pemasaran para pedagang yang tergabung dalam Alimama akan semakin luas. Produk Alibaba selanjutnya yang kelima adalah Tmall. Pada tahun 2008, Alibaba mengembangkan platform Business to Consumer B2C yang disebut TMall. Target yang dibidik adalah masyarakat kalangan atas karena platform ini menawarkan layanan premium. Kehadiran TMall telah menarik merek-merek asing untuk menggunakan platform tersebut. Keenam adalah Alibaba Cloud, Alibaba Cloud adalah perusahaan besutan Alibaba berdiri pada 2009. Perusahaan ini bermain di bisnis layanan cloud computing yang bisa digunakan para pelaku bisnis di China maupun negara lain di dunia, baik itu UKM, perusahaan besar, startup, maupun instansi pemerintah. Alibaba terus mengembangkan produk yang Ketujuh yaitu Ali Express. Setelah satu dekade, Alibaba terus melebarkan sayapnya dengan mendirikan perusahaan jasa logistik atau pengiriman barang di tahun 2010 bernama Ali Express. Dengan layanan tersebut, pembeli dari negara lain dapat membeli produk secara langsung melalui pedagang besar di China. Kedelapan adalah Cainiao Network. Perusahaan jaringan logistik yang dihadirkan Alibaba adalah Cainiao Network. Ada satu visi yang ingin dicapai, yakni untuk mengirim pesanan ke konsumen dalam waktu 24 jam di wilayah China dan hanya butuh waktu 72 jam ke negara lain. Produk Alibaba berikutnya adalah Ant Financial. Alibaba Grup pun ingin menjajal peruntungan dengan mendirikan fintech, Ant Financial pada tahun 2014. Kini, Ant Financial merupakan raksasa fintech asal China yang mendunia melalui aplikasi Alipay. Ant Financial menawarkan layanan inklusi keuangan yang aman bagi usaha kecil serta membangun sistem kredit bersama. Ant Financial pada 1 November 2016, resmi menyuntikkan dana ke perusahaan Ascend Money yang merupakan induk perusahaan dari layanan e-money True Money. True Money sudah ada di Indonesia sejak September 2015 setelah mengakuisisi pemilik lisensi e-money di Indonesia, Witami Tunai Mandiri. Pada tahun 2016 Alibaba mendirikan Alibaba Pictures. Hal ini menunjukkan Ekspansi terus meluas, Alibaba Grup bermain di bisnis film dan hiburan dengan mendirikan Alibaba Pictures. Perusahaan ini langsung membeli saham minoritas pemilik DreamWorks Pictures. Selain itu, merogoh ratusan juta dolar AS untuk membeli saham divisi sinema perusahaan China Wanda Film, dan berinvestasi di dua film ternama. Terakhir saat ini Alibaba memiliki Youku. Youku adalah salah satu situs video streaming paling populer di China. Berkat kehadiran Youku, pendapatan Alibaba dari sektor ini melonjak lebih dari 40 persen setiap tahun. Tokopedia dan Strategi Bersaing di Era Industri Tokopedia hadir sebagai e-commerce baru yang inovatif dan mengusung konsep kumpulan berbagai toko online di Indonesia. Segala aktivitas jual beli dan proses transaksi akan dijamin keamanannya melalui perantaraan Tokopedia. Konsep ini diharapkan dapat mewujudkan suatu bentuk mall online yang memprakarsai dan mengkoordinasi sejumlah transaksi e-commerce Marixon, 2019. Keunggulan yang Diberikan Tokopedia adalah bahwa Menjadi penjual di Tokopedia tidaklah toko online dapat dilakukan secara itu ada sejumlah fasilitas dan fitur-fitur yang mendukung kemudahan berbisnis yang bisa diperoleh oleh penjual. Selain fasilitas berupa management toko, pengklasifikasian produk dan proses transaksi, penjual juga akan mendapatkan sub domain untuk mempermudah akses menuju toko online milik penjual. Proses pemasaran produk di Tokopedia dapat dilakukan dengan memajang produk-produk pada etalase toko menggunakan fitur Etalase. Dengan demikian kesempatan untuk memperoleh pelanggan-pelanggan baru menjadi semakin besar. pihak penjual juga akan diberikan fasilitas untuk menghitung ongkos kirim dan tracking order dengan mudah tanpa harus mengakses langsung ke website yang menyediakan jasa pengiriman paket. Hal ini dapat dilakukan karena Tokopedia sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan jasa delivery terbesar di Indonesia. Cukup masukkan informasi ukuran produk dan daerah tujuan pengiriman, maka Tokopedia segera membantu proses penghitungan ongkos kirim dengan cepat dan akurat. Proses transaksi pembayaran juga akan berlangsung aman melalui escrow account resmi milik Tokopedia. Tim Tokopedia akan mengirimkan jumlah pembayaran kepada penjual setelah mendapatkan konfirmasi penerimaan barang dari pihak pembeli. Panduan lebih lanjut mengenai proses tersebut bisa dilihat di website Tokopedia. Sementara bagi customer yang ingin membeli produk di Tokopedia, hal yang perlu dilakukan hanyalah mengetik nama produk di kolom pencarian atau menelusuri masing-masing kategori produk pada website Tokopedia. Melalui fitur komunikasi Tokopedia yang diberi nama āTalk About Itā, pelanggan juga dapat berinteraksi secara komunikatif untuk membicarakan produk yang ingin dibeli. Setelah penjelasan berbagai strategi ketiga contoh retail raksana tersebut ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi. Alibaba bisa menjadi salah satu perusahaan terbesar di china karena mereka memiliki beberapa stategi bisnis yang sukses seperti Yeming, 2018 1. Ekspansi Bisnis Secara Global Perusahaan Alibaba melakukan bisnis secara global ke berbagai negara untuk memasarkan produknya. Contohnya LAZADA yang dipasarkan ke negara-negara asia tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dll. Dalam hal ini Alibaba ingin terus berekspansi untuk mengembangkan bisnisnya 2. Fokus Pada Pelanggan. Alibaba disini selalu memiliki fokus utama dalam hal ini kepada pelangganya. Disini Alibaba ingin selalu mengutamakan kepuasan pelanggan. Karena kepuasan maupun kepercayaan pelanggan bisa membuat pelanggan bertahan dan selalu betah menggunakan produk-produk Alibaba 3. Investasi ke beberapa perusahaan. Sebagai perusahaan besar, Aliaba tidak lupa untuk melakukan investasi untuk berkembang. Disini Alibaba melakukan beberapa investasi ke beberapa perusahaan seperti ke Amazon, Tokopedia, LAZADA, dll. Disini Alibaba ingin mendapatkan feedback yang menguntungkan dari perusahaan yang mereka investasikan karena mereka percaya bahwa perusahaan yang mereka investasikan akan berkebembang dan menghasilkan keuntungan yang besar Kesimpulan Dalam perkembangan ritel global , perusahaan yang bergerak dibidang e-commerce lambat laun menjadi raksasa yang sangat besar dibidangnya. Semua hal tersebut diawali oleh perkembangan IT pada revolusi industri Revolusi inilah yang kemudian melahirkan konsep bisnis e-commerce yang adalah konsep ritel yang baru. Konsep Ritel baru ini menawarkan banyak kemudahan bagi konsumennya hal tersebutlah yang dapat dikatakan menjadi daya tarik utama hampir seluruh perusahaan e-commerce yang ada. Dewasa ini raksasa ritel tidak hanya menjajakan kemudahan dan keamanan saja dalam bertransaksi namun juga menawarkan kemudahan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari produk-produk e-commerce diluar jasa marketplace contohnya seperti alipay dan sebagainya. Hal ini dapat diamati sebagai fenomena yang menarik dimana raksasa ritel tidak hanya fokus menjual barang namun juga menjual jasa yang berfungsi untuk memudahkan layanan hal tersebut lah yang membangun para raksasa ritel global. Dengan kemanjuan teknologi yang semakin canggih akan lebih memudahkan semua pihak baik industry, perusahaan, konsumen, dan masyarakat pada umumnya dalam segala hal. Transformasi ini akan membantu manusia untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna. Inovasi dalam Industri dan Masyarakat akan mencapai masyarakat berwawasan ke depan yang memecah rasa stagnasi yang ada dan dinamika bisnis maupun masyarakat akan semakin tinggi. Daftar Pustaka 1. Anatan, L. & Ellitan L. 2018. Suppy Chain Managemet Teori dan Aplikasi, Alfabeta Bandung, Edisi ke 2. 2. Wang, Yeming 2018, 15 Agustus dikutip 8 September 2019 dari Konsep Ritel Baru Untuk Dunia dari Alibaba dunia-dari-alibaba 3. Ariyanti, Fiki 2018, 13 November dikutip 8 September 2019 dari Mengenal Alibaba Grup, Kerajaan Bisnis Milik Jack Ma dari China 4. Ellitan, L. & Anatan, L 2007 Strategi Bersaing dalam Service Driven Economy, Andi Offset Yogyakarta. 5. Koeworo, Y., Muljani, N., & Ellitan, L. 2018. Fintech In The Industrial Revolution Era International Journal of Recearch Culture Society, Vol 3 Issue 9, p. 3-9. 6. Morrar, R., Arman, H., and Mousa, S, 2017 The Fourth Industrial Revolution Industry A Social Innovation Perspective. Technology Innovation Management Review, 711, 12-20. 7. Marikxon dikutip 8 September 2019 dari Tokopedia ~ eCommerce Lokal Berkonsep Mall Online 8. Muljani, Ninuk & Ellitan, Lena., 2019. Developing Competitiveness in Industrial Revolution International Journal of Trend in Research and Development, Volume 65, p. 1-3 9. Nagy, J., OlĆ”h, J., Erdei, E., MĆ”tĆ©, D. and Popp, J., 2018 The Role and Impact of Industry and the Internet of Things on the Business Strategy of the Value ChaināThe Case of Hungary. Sustainability, 10, 1-25. 10. Natalia, I and Ellitan, L 2019 Srategies to Achieve Competitive Advantage in Industrial Revolution International Journal of Research Culture Society, 3 6. pp. 10-16. 11. Hakim, Ludfi 2018, 10 April Dikutip 8 september 2019 dari Konsep E-Business Pada Perusahaan ResearchGate has not been able to resolve any citations for this industrial revolution instills intelligent technology that can connect with various fields of human life. The industrial revolution will bring many changes with all the consequences, the industry will be increasingly competitive and efficient. Digitalization in various fields will result in cost savings and value creation. This development has made digital capabilities very important to advance in industry Industry will be a big advantage for companies that fully understand what that means to them. These changes in nature will transcend company boundaries and perhaps the national boundaries of the country where this business applies. Companies that succeed in transforming and meeting the needs of consumers will gain a competitive advantage. Competitive strategy in the face of industrial revolution for personal, company and organization is to adapt to existing changes. The creation of sustainable competitive advantages is an important factor in strategic management, because with these competitive advantages companies are able to continue to operate, win competition and achieve company fundamental dalam lingkungan bisnis dan perekonomian telah menciptakan perubahan dramtis pada kondisi persaingan dan perekonomian dunia. Perubahan lingkungan bisnis yang makin kompetitif dan tidak dapat diprediksi, meningkatnya persaingan dan kolaborasi antar perusahaan-perusahaan multinasional yang disertai munculnya wilayah-wilayah negara yang memiliki kesepakatan perdagangan bebas seperti Amerika Utara, ASEAN, Eropa Barat mengakibatkan makin kaburnya batas-batas negara baik dari segi investasi, operasi industri dan informasi yang mengarah pada internasionalisasi dan globalisasi. Globalisasi perekonomian mengakibatkan munculnya tantangan bagi perusahaan yang menuntut perusahaan untuk dapat lebih fleksibel dan dapat beradaptasi terhadap situasi dan kondisi yang terjadi. Disisi lain, globalisasi memberikan peluang bagi perusahaan untuk tumbuh dan berkembang sehingga memiliki daya saing yang kuat. Untuk tetap dapat bertahan dalam persaingan, perusahaan perlu membuat perencanaan yang tepat melalui aplikasi strategi yang memfokuskan pada lingkungan internal melalui pengembangan kapabilitas dan kompetensi perusahaan maupun eksternal perusahaan melalui pengembangan kemitraan strategik dengan pesaing maupun pemasok dan pengembangan hubungan yang baik dengan konsumen. Pilihan strategi yang tepat sangat menentukan daya saing dan sustainabilitas perusahaan. Pengembangan kapabilitas dan kompetensi internal perusahaan dilakukan dengan memfokuskan pada upaya menciptakan keunggulan bersaing baik melalui strategi core competence, kompetensi bidang fungsional, time based competition, inovasi produk da kapabilitas teknologi, maupun mengalikasikan praktik manajemen modern seperti total quality management TQM. Fokus pada lingkungan eksternal diantaranya adalah kompetitor dan konsumen juga sangat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Pengembangan kerjasama bisa dilakukan dalam beberapa kondisi yaitu upstream collaboration atau backward integration kerjasama dengan pemasok, downstream collaboration atau forward integration kerjasama dengan konsumen, dan lateral collaboration kerjasama dengan kompetitor. Kerjasama dengan pemasok maupun kompetitor bisa dilakukan melalui kerjasama dalam suatu rantai pasokan maupun kerjasama dalam suatu kemitraan bisnis berbasis koordinasi dengan kompetitor seperti yang ilakukan oleh Toyota dan Daihatsu dalam memproduksi mobil Xenia dan Avanza pada tahun 2004. Pelanggan potensial merupakan faktor yang sangat penting dalam menjamin kelangsungsan hidup perusahaan. Untuk itu diperlukan penciptaan kerjasama yang baik melalui pemmberian kualitas pelayanan yang baik, membangun hubungan yang baik dengan konsumen melalui customer relationship management CRM, dan menciptakan nilai pelanggan sehingga terwujud kepuasan dan loyalitas konsumen. Buku ini disusun untuk memberikan wawasan dan pemahaman akan pentingnya strategi bersaing bagi perusahaan dalam kondisi persaingan bisnis global saat ini. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan milik masyarakat domestik masih jauh tertinggal dibandingkan perusahaan-perusahaan asing seperti dibahas dalam studi empiris tentang keselarasan lingkungan bisnis, strategi manufaktur, dan adopsi teknologi pada perusahaan manufaktur di Indonesia pada buku āBerbagai isu strategik dalam era baru manufakturā baik dalam hal penguasaan teknologi hingga prioritas kompetitif perisahaan yang masih cenderung berorientasi pada biaya rapid pace of technological developments played a key role in the previous industrial revolutions. However, the fourth industrial revolution Industry and its embedded technology diffusion progress is expected to grow exponentially in terms of technical change and socioeconomic impact. Therefore, coping with such transformation require a holistic approach that encompasses innovative and sustainable system solutions and not just technological ones. In this article, we propose a framework that can facilitate the interaction between technological and social innovation to continuously come up with proactive, and hence timely, sustainable strategies. These strategies can leverage economic rewards, enrich society at large, and protect the environment. The new forthcoming opportunities that will be generated through the next industrial wave are gigantic at all levels. However, the readiness for such revolutionary conversion require coupling the forces of technological innovation and social innovation under the sustainability Chain Managemet Teori dan Aplikasi, Alfabeta BandungL AnatanL EllitanAnatan, L. & Ellitan L. 2018. Suppy Chain Managemet Teori dan Aplikasi, Alfabeta Bandung, Edisi ke Mengenal Alibaba GrupFiki AriyantiAriyanti, Fiki 2018, 13 November dikutip 8 September 2019 dari Mengenal Alibaba Grup, Kerajaan Bisnis Milik Jack Ma dari China Page8Fintech In The Industrial Revolution Era KoeworoN MuljaniL EllitanKoeworo, Y., Muljani, N., & Ellitan, L. 2018. Fintech In The Industrial Revolution Era International Journal of Recearch Culture Society, Vol 3 Issue 9, p. 3-9.
jelaskan pengaruh perkembangan teknologi terhadap bisnis ritel