Tidakada perbedaan antara natrium dan sodium, karena keduanya adalah nama dari unsur yang sama, dengan simbol Na. Sodium atau Natrium adalah unsur kimia dengan simbol Na dan nomor atom 11. Reaksi ini berlawanan dengan reaksi eksoterm. Istilah endoterm juga berasal dari bahasa Yunani, endon (dalam) dan term (panas atau kalor), artinya 3 Eksoterm dan Endoterm. Apabila suatu sistem reaksi melepaskan kalor ke lingkungan, reaksi ini disebut sebagai reaksi eksoterm. Ciri khasnya ditandai dengan timbulnya panas di dalam lingkungan. Sebagai contoh adalah reaksi netralisasi antara asam dan basa akan menimbulkan panas. Pada reaksi ini, tingkat energi produk lebih rendah dari Sistemterisolasi merupakan sistem yang tidak memungkinkan pertukaran energi dan materi antara sistem dan lingkungan karena adanya batas yang mengisolasi sistem dan Reaksi termokimia dapat dibedakan menjadi reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Perbedaan kedua reaksi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Reaksi Eksoterm: Reaksi Endoterm: Reaksipada termokimia terbagi atas reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. 1. Reaksi Eksoterm. Reaksi yang terjadi saat berlangsungnya pelepasan panas atau kalor. Reaksi panas ditulis dengan tanda negatif. Contoh : N2 (g) + 3H2 (g) → 2NH3 (g) = - 26,78 Kkal. Perubahan entalpi pada reaksi ini digambarkan sebagai berikut: Perubahanentalpi adalah perubahan energi yang menyertai peristiwa perubahan kimia pada tekanan tetap. a. Pemutusan ikatan membutuhkan energi (= endoterm) Contoh: H 2 → 2H – a kJ ; DH= +akJ. b. Pembentukan ikatan memberikan energi (= eksoterm) Contoh: 2H → H 2 + a kJ ; DH = -a kJ. Istilah yang digunakan pada perubahan entalpi : 1. Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Hai semua pembaca Matawanita, kali ini kami akan berbagi jawaban atas pertanyaan Perbedaan antara reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Buat pembaca yang sedang mencari jawaban atas pertanyaan lainnya boleh mencari di menu categori Tanya jawab ya atau klik link ini. Ayo kita lihat pembahasannya. Disini ada beberapa pilihan jawaban yang berkaitan dengan pertanyaan tersebut. Silakan menelaah lebih jauh. Pertanyaan Perbedaan antara reaksi eksoterm dan reaksi endoterm Jawaban 1 untuk Pertanyaan Perbedaan antara reaksi eksoterm dan reaksi endoterm reaksi endotermreaksi yang memerlukan energimenyerap kalorkalor dari lingkungan ke sistem∆H = + reaksi eksotermrekasi yang menghasilkan energimelepas kalorkalor dari sistem ke lingkungan∆H=- Demikian pembahasan dari pertanyaan Perbedaan antara reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Semoga bermanfaat ya guys. Jangan lupa like dan share blog Matawanita di bawah ya. Thanks Sekian tanya-jawab tentang Perbedaan antara reaksi eksoterm dan reaksi endoterm, semoga dengan pembahasan ini bisa membantu menyelesaikan masalah kamu. Post Views 33 Hi, saya Bella Sungkawa. Saya suka menulis artikel terutama tentang Fashion dan Kecantikan. Please contact me if you want to suggest something or just to say Hi! Yonulis adalah platform yang dibuat oleh Bella Sungkawa untuk menginspirasi dan mendorong orang untuk menulis. Temukan tip menulis, petunjuk, dan lainnya di Yonulis hari ini! Back to top button Jika membicarakan tentang pelajaran Kimia, salah satu materi yang akan kamu bahas yaitu mengenai termokimia, panas yang berasal dari suatu zat yang terjadi bersama dengan suatu reaksi kimia. Contoh paling mudahnya yaitu proses pembakaran pada kayu. Pada proses tersebut, kayu yang sedang dibakar dan area sekitarnya memiliki suhu yang tidak sama. Perbedaan inilah yang akhirnya memunculkan perpindahan energi dari benda dengan suhu lebih tinggi menuju ke benda dengan suhu yang lebih rendah. Perpindahan energi akan terus berlangsung hingga kayu dan lingkungan memiliki suhu yang sama. Inilah yang selanjutnya dikenal dengan sebutan kalor. Selanjutnya, perubahan kalor akan dinyatakan pada suatu perubahan entalpi H. Apabila diperhatikan dari terjadinya perubahan entalpi tadi, ternyata reaksi kimia dapat terbagi menjadi dua, yaitu reaksi eksoterm dan endoterm. Pengertian Eksoterm dan Endoterm Lalu, apa itu reaksi eksoterm dan endoterm? Agar lebih jelas dalam memahami keduanya, coba perhatikan penjelasan lengkapnya berikut ini. Reaksi eksoterm Eksoterm merupakan istilah dari bahasa Yunani yang berasal dari kata ekspos atau luar dan term yang berarti panas atau kalor. Jadi, eksoterm dapat dikatakan sebagai suatu bentuk reaksi kimia yang bisa menciptakan kalor. Reaksi ini muncul karena terjadi perpindahan panas atau kalor yang berasal dari sistem menuju ke lingkungan, sehingga suhu lingkungan menjadi lebih tinggi atau panas. Reaksi eksoterm sendiri bisa terjadi secara alami atau maupun disengaja. Contoh reaksi eksoterm yang terjadi secara alami adalah air yang mengalir, besi yang berkarat, atau proses pembakaran kayu. Sementara itu, reaksi eksoterm yang terjadi karena disengaja misalnya proses percobaan di laboratorium, seperti mencampur air dengan asam pekat, air dengan natrium peroksida, dan lainnya. Meski demikian, biasanya reaksi ini terjadi secara spontan. Contohnya, proses pembuatan etanol dan fermentasi glukosa, atau reaksi dari pembuatan NaCl. Pada reaksi ini, NaOH dan HCl menjadi reaktan, sedangkan H2O dan NaCl adalah produknya. Dalam urutan reaksi tersebut, yang menjadi reaktan nya adalah larutan HCl serta NaOH. Sementara yang menjadi produknya adalah larutan NaCl dan H2O. Reaksi Endoterm Sementara itu, reaksi endoterm bisa diartikan sebagai reaksi ketika kalor dari lingkungan masuk pada sistem atau lebih mudahnya adalah bentuk reaksi penyerapan kalor. Pada reaksi ini, terjadi perpindahan panas dari lingkungan ke sistem yang berakibat penurunan suhu dari lingkungan menjadi lebih rendah. Oleh karena menyerap energi, reaksi ini bisa menyebabkan meningkatnya energi pada sistem. Jadi, besar entalpi juga tentu meningkat dan terjadi perubahan ke arah positif. Contoh dari reaksi ini dalam keseharian adalah proses fotosintesis pada tanaman. Ketika proses ini terjadi, pohon menyerap panas yang berasal dari matahari, lalu menambah entalpi dari reaksi yang terjadi. Ciri-Ciri Reaksi Eksoterm dan Endoterm Supaya memudahkan dalam mengenali suatu reaksi yang masuk dalam kelompok reaksi eksoterm, berikut beberapa ciri yang bisa diperhatikan Lingkungan akan menyerap kalor dari sistem. Baik sistem maupun lingkungan memiliki besar kalor yang sama. Saat kalor pada sistem dan lingkungan dijumlahkan, hasilnya adalah nol. Ketika akhir reaksi, kalor pada lingkungan angkanya selalu lebih rendah daripada kalor pada sistem. Jumlah entalpi pada produk umumnya lebih rendah daripada entalpi reaksi. Perubahan entalpi akan menunjukkan nilai negatif. Ketika sistem melepas energi, peningkatan suhu bisa dilihat dari api. Apabila kalor berhenti, reaksi akan terus berjalan. Sementara itu, ciri-ciri dari reaksi endoterm yang bisa diperhatikan, antara lain Produk mempunyai jumlah energi yang lebih besar dibandingkan dengan reaktan. Ikatan kimia yang terbentuk bisa melepas energi. Dibandingkan dengan reaktan, energi ikatan pada produk memiliki jumlah yang lebih besar. Perubahan entalpi akan menunjukkan nilai positif. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Reaksi Eksoterm dan Endoterm Sebenarnya, reaksi eksoterm dan endoterm masuk dalam reaksi kesetimbangan kimia. Pada reaksi tersebut, ada 4 faktor yang memengaruhi pergeseran kesetimbangan, antara lain Volume. Tekanan. Suhu. Konsentrasi. Dari keempat faktor tersebut, suhu menjadi faktor yang paling memengaruhi reaksi eksoterm dan endoterm. Mudahnya, apabila terjadi kenaikan suhu, maka kesetimbangan akan bergeser menuju ke arah senyawa yang menyerap suhu atau berlangsung reaksi endoterm. Sebaliknya, apabila suhu mengalami penurunan, maka terjadi pergeseran kesetimbangan menuju ke arah terbentuknya senyawa yang melepas panas atau berlangsung reaksi eksoterm. Pada reaksi ini, nilai entalpinya adalah negatif. Proses Eksoterm dan Endoterm Jadi, telah diketahui bahwa reaksi eksoterm merupakan reaksi yang melepas panas atau kalor. Ketika reaksi ini terjadi, kalor akan mengalir dari sistem menuju ke lingkungan, sehingga entalpi pada sistem akan menurun. Ini berarti, entalpi dari produk akan lebih kecil dibandingkan dengan entalpi reaktan. Inilah sebabnya, angka entalpinya negatif. Sementara itu, pada reaksi endoterm, sistem akan menyerap energi dari lingkungan. Inilah sebabnya, entalpi pada sistem akan naik. Artinya, entalpi pada produk akan lebih besar dibandingkan dengan entalpi reaktan. Alhasil, perubahan entalpi akan bernilai positif. Contoh Reaksi Eksoterm dan Endoterm Contoh paling mudah dari reaksi eksoterm adalah peristiwa membuat api unggun. Pada prosesnya, kayu akan dibakar untuk bisa menghasilkan api. Setelah itu, kondisi lingkungan di sekitar kayu yang dibakar tadi akan mulai menghangat seiring dengan api yang semakin panas. Proses ini terjadi karena kayu bakar melepas panas pada lingkungan. Tak hanya api unggun, menyalakan kembang api juga menggunakan konsep reaksi yang sama. Lalu, contoh lainnya adalah besi yang mengalami karat, dan bom yang meledak. Sementara itu, contoh paling mudah dari reaksi endoterm dalam aktivitas sehari-hari adalah menggoreng makanan. Ketika menggoreng, diperlukan minyak, kompor, wajan, dan tentunya bahan makanan, misalnya telur. Saat proses berlangsung, telur menjadi sistem, minyak goreng dan udara merupakan lingkungan. Apabila wajan tidak tertutup, maka sistem akan terbuka. Saat digoreng, telur akan mengalami peningkatan panas karena lingkungan, dalam hal ini minyak goreng karena terus dipanaskan dengan menggunakan api. Dengan begitu, terjadi pergeseran panas dari sistem menuju ke lingkungan. Alurnya seperti berikut api menyalurkan panas pada wajan, lalu wajan menyalurkan panas pada minyak goreng, dan kalor akan disalurkan pada telur. Contoh lain dari reaksi endoterm adalah memanggang roti, membuat gula tumbuhan dari proses fotosintesis, es batu yang mencair, dan melarutkan garam pada air panas. Perbedaan reaksi Eksoterm dan Endoterm Secara ringkas, perbedaan antara reaksi eksoterm dan endoterm bisa diperhatikan dari rangkuman berikut ini. Reaksi eksoterm Terjadi pembebasan panas atau kalor. Suhu pada sistem nilainya lebih tinggi daripada lingkungan. Panas berpindah dari sistem menuju ke lingkungan. Entalpi pada sistem semakin menurun. Terjadi kenaikan suhu lingkungan. Reaksi Endoterm Reaksi memerlukan kalor dari lingkungan untuk diserap. Suhu pada lingkungan memiliki angka yang lebih rendah dibandingkan dengan suhu pada sistem. Terjadi penurunan suhu pada lingkungan. Ada perpindahan panas dari lingkungan menuju ke sistem. Demikian tadi pembahasan lengkap mengenai reaksi eksoterm dan endoterm, contoh, dan perbedaannya yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat. Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Medan24 Agustus 2021 1704Halo Randi T, semoga terbantu Ÿ™‚ Soal Kimia kelas 11 SMA Topik Termokimia Ditinjau dari perubahan entalpinya, reaksi kimia dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu reaksi endoterm dan reaksi eksoterm. 1. Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor dimana kalor berpindah dari lingkungan ke sistem sehingga terjadi penurunan suhu, suhu akhir lebih rendah dari suhu awal. 2. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang membebaskan kalor dimana kalor berpindah dari sistem lingkungan sehingga terjadi kenaikan suhu, suhu akhir lebih tinggi dari suhu awal. Jadi, jawaban yang benar sesuai uraian diatas. SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Jelaskan perbedaan antara reaksi eksoterm dan reaksi endoterm! Berikan pula contohnya! INI JAWABAN TERBAIK 👇 Perbedaan reaksi eksoterm, reaksi endoterm, dan contohnya. Diskusi Sistem dan lingkungan Bagian alam semesta yang kita selidiki atau perhatikan untuk diselidiki/dipelajari disebut sistem. Pada bagiannya, hal-hal yang melingkupi sistem dan bukan pusat perhatian atau bahan kajian disebut lingkungan. reaksi eksotermik Jika reaksi terjadi dengan adanya pelepasan panas pembangkit panas dari sistem ke lingkungan. Hal ini mengakibatkan kenaikan suhu dan penurunan entalpi reaksi, sehingga H reaktan > H produk, sehingga H negatif. Contoh dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan reaksi eksoterm adalah 1. Kembang api menyala 2. Saat kita membakar sesuatu reaksi pembakaran 3. sterik 4. Nyalakan lilin 5. Besi berkarat 6. Nafas 7. Reaksi netralisasi antara asam dan basa. 8. Campuran air dengan asam kuat reaksi endoterm Jika reaksi terjadi dengan adanya penyerapan panas heat absorption dari lingkungan ke sistem. Hal ini mengakibatkan penurunan suhu dan kenaikan entalpi reaksi, sehingga produk H > H reaktan, sehingga H positif. Contoh dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan reaksi endoterm adalah 1. Es batu mencair 2. Pelarutan amonium klorida dengan air 3. Fotosintesis 4. Penguapan air 5. Masak telur 6. Reaksi dekomposisi termal Diagram tingkat energi untuk reaksi eksoterm dan endoterm dapat dilihat pada lampiran. Sistem dan lingkungan Entalpi reaksi, Ciri-ciri reaksi endoterm reaksi eksotermik Topik Kimia Bab Termokimia Kelas XI Semester 1 Kode Reaksi endoterm dan reaksi eksoterm pada dasaranya termasuk menjadi bagian daripada termokimia, khususnya pada pembahasan terkait dengan panas yang dihasilkan. Tetapi yang pasti, untuk istilah endo dan exo memiliki akar bahasa Yunani, yang masing-masing berarti di dalam’ dan di luar’. Sehingga dalam sejarahnya istilah endoterm tersebut diciptakan oleh kimiawan Prancis Marcellin Berthlot pada tahun 1827 sampai dengan 1907. Seperti namanya, perbedaan utama antara reaksi endoterm dan eksotermiks adalah bahwa reaksi endoterm menyerap panas dari lingkungan sedangkan untuk contoh reaksi eksotermik melibatkan pelepasan panas. Sebagai pembahasan yang lebih memahamkan. Berikut ini merupakan definisi arti kedua istilahnya. Reaksi eksoterm Reaksi eksoterm adalah serangkaian ciri reaksi kimia yang terjadi ketika suhu suatu sistem meningkat karena evolusi panas. Dimana untuk panas ini dilepaskan ke lingkungan, menghasilkan kuantitas negatif keseluruhan untuk panas reaksi qrxn 0 Perubahan Perubahan entalpi ΔH bernilai positif Perubahan entalpi ΔH bernilai negatif Contoh Reaksi Eksoterm dan Endoterm Adapun untuk berbagai contoh yang menggambaran reaksi eksoterm dan endoterm yang mudah ditemukan, misalnya saja; Reaksi Eksoterm dalam Kehidupan Sehari-Hari Yakni; Proses penyalaan yang terjadi pada lilin sehingga mengeluarkan api Adanya bentuk besi yang sudah berkarat Tahapan dalam pembakar gula dalam bidang farmasi untuk menghasilkan makanan yang layak untuk dikonsumsi. Terjadinya pembakaran pada gas propana Adanya proses pembuatan es batu Proses pembentukan salju di awan Adanya tahapan kondensasi hujan yang berasal dari uap air Proses terjadinya kembang api menyala pada saat tahun baru Adanya percobaan dalam pencampurkan air dengan kristal garam Adanya proses dalam pembakaran bensin dalam ruang bakar kendaraan Reaksi Endoterm dalam Kehidupan Sehari-Hari Antara lain; Adanya pemuaian dan penyusutan pada es batu Terjadinya penguapan air Adanya kegiatan dalam memanggang roti Proses memasak telur di dapur Terjadinya erubahan embun beku menjadi uap air Adanya kegiatan dalam memproduksi gula dengan fotosintesis Adanya kegiatan dalam mencampurkan air dengan amonium nitrat Terjadi fenomana terkait melelehkan garam batu Proses hilangnya angin dalam balon Adanya pencaiaran pada salju pada saat musim panas Kesimpulan Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa dalam reaksi eksotermik dan endotermik menyebabkan perbedaan tingkat energi dan oleh karena itu perbedaan entalpi ΔH, yang merupakan jumlah dari semua energi potensial dan energi kinetik ΔH ditentukan oleh sistem, bukan lingkungan sekitarnya dalam suatu reaksi. Disisi lain, untuk suatu sistem yang melepaskan panas ke lingkungan, suatu reaksi eksotermik, memiliki H negatif menurut ketentuan, karena entalpi produk lebih rendah daripada entalpi reaktan sistem. Cs+O2g→CO2g ΔH = – kJ H2g+1/2O2g→H2Ol ΔH = – kJ Dimana entalpi reaksi di atas kurang dari nol, dan oleh karena itu merupakan reaksi eksoterm. Sistem reaktan yang menyerap panas dari lingkungan dalam reaksi endotermik memiliki ΔH positif, karena entalpi produk lebih tinggi daripada entalpi reaktan sistem, seperti pada persamaan berikut. N2g+O2g→2NOg ΔH = + kJ > 0 Cs+2Ss→CS2l ΔH = + kJ > 0 Alasannya karena entalpi reaksi ini lebih besar dari nol, maka reaksi tersebut adalah reaksi endoterm. Adapaun untuk contoh reaksi endoterm misalnya es yang mencair, penguapan, pemasakan, molekul gas, dan fotosintesis. Sedangkan contoh reaksi eksoterm misalnya besi berkarat, pengendapan, ikatan kimia, ledakan, dan fisi nuklir. Itulah tadi artikel yang bisa kami berikan pada semua pembaca berkenaan dengan beragam perbedaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm beserta dengan contohnya. Semoga saja mampu memberikan wawasan bagi kalian semuanya yang sedang membutuhkan.

jelaskan perbedaan antara reaksi eksoterm dan endoterm