Ghibahdan fitnah sama-sama adalah penyakit hati yang memakan kebaikan, mendatangkan keburukan serta membuang waktu yang sia-sia. Penyakit ini meluas di kalangan masyarakat karena kurangnya pemahaman akan ajaran Agama, kehidupan yang semakin mudah dan banyaknya waktu luang. Kemajuan teknologi juga turut menyebarkan penyakit masyarakat ini. Fitnah Fitnah, dergama, atau defamasi merupakan komunikasi kepada satu orang atau lebih yang bertujuan untuk memberikan stigma negatif atas suatu peristiwa yang dilakukan oleh pihak lain berdasarkan atas fakta palsu yang dapat memengaruhi penghormatan, wibawa, atau reputasi seseorang. Kata "fitnah" diserap dari bahasa Arab, dan pengertian Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya. Dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang Mukmin, maka kami (Allah) biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan kami (Allah) masukkan ia kedalam jahannam dan jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali". (QS. 4.115). Apaperbedaan antara Libel dan Slander? Perbedaan mendasar antara pencemaran nama baik dan fitnah adalah bahwa pencemaran nama baik dipublikasikan pencemaran nama baik, sementara fitnah cepat berlalu, sebagian besar verbal. Di pengadilan, keduanya dianggap pencemaran nama baik — yaitu, komunikasi pernyataan palsu yang membahayakan reputasi Fitnahmerupakan perbuatan yang sangat tercela karena bisa merusak nama baik diri sendiri, merusak nama baik orang lain, dan menimbulkan perpecahan. Fitnah juga bisa menimbulkan banyak penyakit hati, seperti: syirik, angkuh, kikir, dan kesengsaraan. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Al Quran bahwa fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Kompas TV religi beranda islami Selasa, 30 Agustus 2022 0743 WIB Ilustrasi pembunuhan Sumber Shutterstock JAKARTA, – Kita sering mendengar istilah fitnah lebih kejam dari pembunuhan’, yang sering diucapkan atau dituliskan oleh masyarakat. Tapi apa dan bagaimana sih sebenarnya maksud dari pernyataan ini? Dalam Islam, fitnah lebih bahaya dari pembunuhan itu terdapat dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah. Dalam surat tersebut menjelaskan tentang fitnah yang dilepaskan oleh seseorang bisa sangat berbahaya, bahkan disebut lebih berat daripada pembunuhan. “Fitnah itu lebih berat daripada pembunuhan.” QS. al-Baqarah 191. Maka dari itu, fitnah adalah perkara yang wajib dihindari bagi seorang Muslim karena larangannya begitu jelas dan nyata. Lantas, apa bahaya fitnah? Dikutip dari tulisan Dosen UIN Syarif Hidayatullah, Dr. Arief Subhan, dijelaskan tentang fitnah dalam Islam yang begitu berbahaya lantaran efeknya besar, khususnya bagi seseorang yang mendapatkan fitnah tersebut. Ia lantas menyebutkan, kitab-kitab hadis umumnya juga memuat bab khusus tentang fitnah. Salah satu kitab hadis paling lengkap dan jadi rujukan, Kitab Sahih al-Bukhari, misalnya, memuat tak kurang dari 76 hadis tentang fitnah. Penyebutan yang demikian sering itu, baik dalam al-Qur’an maupun hadis, menunjukkan bahwa fitnah tergolong topik bahasan yang cukup penting di dalam Islam. Bahayanya, fitnah bisa mengakibatkan perang saudara, kekejaman dalam masyarakat, serta kekacauan. Itulah dalam Islam, fitnah kerap diartikan secara bahasa bermakna "murtad" atau "musyrik" . Padanan lain adalah "ghibah" dan "tajassus" atau mencari-cari kesalahan orang lain yang belum tentu benar. "Fitnah diartikan sebagai murtad keluar dari Islam, perang saudara, kekejaman, kakacauan, ujian dan cobaan, serta perkataan jelek. Sementara fitnah dalam pengertian murtad terdapat dalam QS al-Baqarah ayat 193. Fitnah karena dapat menimbulkan keresahan sosial-keagamaan di kalangan masyarakat Islam," tulisnya. Halaman Sumber Kompas TV/Kemenag/UIN Jakarta BERITA LAINNYA Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros 27. Jelaskan yang dimaksud dengan hijrah. Ini Perbedaan Ghibah Fitnah Dan Adu Domba Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada perbedaan buhtan dan fitnah. Ghibah belum tentu salah beritanya karena ghibah bisa jadi adalah kebenaran. Muslim Perbedaan Ghibah Buhtan dan Namimah. Perbedaan husnuzzan gibah buhtan dan fitnah Terdapat beberapa istilah lain yang saling terkait dengan husnuzzan yaitu gibah buhtan dan fitnah yang masing-masing memiliki maknanya sendiri. Maka terhadap fitnah orang Islam harus selalu waspada. Jangan berprasangka buruk terhadap orang yang difitnah. Di Tanah Air sering kita saksikan keributan dan kerusuhan antaretnis umat beragama suku bahkan antarmuslim sendiri dengan penyebab utama adalah fitnah dan adu domba. Secara harfiah arti dari kata fitnah sendiri dalam bahasa arab adalah cobaan bencana kekacauan dan sebagainya. Sebutkan tiga sikap dan perilaku yang mencerminkan qs al-hujurat ayat 12. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Ghibah dan Buhtan tapi bukan fitnah. Jelaskan asbabun nuzul turunnya qs al-hujurat ayat 10. Karena kalau dilakukan berarti kita ikut melakukan fitnah yang dilarang olehAllah dan berdosa. Jelaskan perbedaan buhtan dan fitnah. Apakah Perbedaan Buhtan Dan Fitnah Jelaskan FITNAH diartikan sebagai berita bohong yang sengaja diada-adakan dan disebar dengan tujuan untuk menghancurkan seseorang. Jadi fitnah dan buhtan hendaklah difahami dengan konteksnya yang betul kerana keduanya membawa maksud yang berbeza. Dari definisi di atas kita bisa membedakan antara Husnudzon. Akan tetapi fitnah sudah pasti jelas-jelas salah karena ia adalah data yang keliru dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Pada dasarnya antara ghibah dan fitnah memiliki perbedaan pada informasi dan kualitas data yang disampaikan. Memperkuat persaudaraan dengan didasari atau rasa simpati dan empati. Jelaskan perbedaan buhtan dan fitnah - 4063142 Buhtan berupa penyebaran kebohongan tentang seseorang atau rekayasa rumor negatif tentang seseorang yang tujuannya untuk menjatuhkan harga dirinya sedangkan fitnah biasanya muncul karena rasa dengki dan kebencian terhadap seseorang yang begitu tinggi. Berdoa kepada Allaha agar terhindar dari kejahatan orang yang hasad. Dan apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya berarti kamu telah membuat-buat kebohongan terhadapnya HR. Dan memperbanyak doa memohon perlindungan dari adzab kubur dengan doa. Bahkan fitnah sendiri sangat sulit untuk dibenahi. Hai orang-orang yang beriman jauhilah kebanyakan sakwa-sangka karena sebagian dari sakwa-sangka itu dosa. Ghibah belum tentu salah beritanya karena ghibah bisa jadi adalah kebenaran. Di sisi lain kata fitnah tidak selalu berarti ujian yang dialami seseorang dalam kehidupan dunia tetapi bisa juga dalam arti siksaan di akhirat. Pengertian Fitnah adalah tuduhan yang sangat keji kepada orang lain mengenai suatu perbuatan namun sebenarnya orang yang dituduh tersebut tidak pernah melakukan perbuatan yang telah dituduhkan kepadanya. Inilah salah satu perbedaan penggunaan kata bala dan fitnah. Jelaskan makna tajassus dan ghibah. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati. Adapun fitnah dalam pengertian yang sering diungkapkan oleh orang Melayu di dalam bahasa Arab disebut buhtan. Kata fitnah berasal dari bahasa arab yang bermakna ujian dan cobaan. 26Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan. Buhtan fitnah adalah mengatakan tentang saudaramu sesuatu yang tidak benar sedangkan Ghibah fitnah mengatakan tentang dia sesuatu yang benar tetapi itu menyakitinya jika dia tidak ada. Bersifat lapang dada da pemaaf. Pengertian dan perbedaan husnuzon gibah buhtan dan fitnah - 3298557. Salinlah qs al hujarat ayat 10 lalu. Hari Pembalasan adalah hari ketika mereka disiksa di atas api neraka Dikatakan pada mereka. Biasanya orang yang terkena fitnah akan tercemar nama baiknya yang mana hal ini akan membuat sebuah opini masyarakat menjadi negatif kepada orang yang terkena fitnah. Antara lain sebagi berikut. Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian di University of Amsterdam yang mengungkap bahwa 90 persen dari total obrolan orang kantor cenderung mengarah pada gosip bahkan bisa menjadi fitnah hingga adu domba Meski begitu kebiasaan ini ternyata memi. Jelaskan Perbedaan Buhtan Dan Fitnah. Jangan menyiarkan berita fitnah yang telah kita terima dari orang lain. Ya Allah sesungguhnya aku meminta perlindungan dari adzab kubur dari adzab neraka dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal HR. Upaya menghindari Hasad Dendam Ghibah Fitnah dan Namimah. - Gibah adalah membicarakan kejelekan orang lain di belakang orang yang bersangkutan walaupun kejelekan itu memang benar. Dalam kamus besar bahasa indonesia disebutkan bahwa fitnah artinya perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang. Apa yang dimaksud dengan berjihad. Sudah menjadi aktivitas yang digemari banyak orang meskipun sama sekali tidak berguna membicarakan keburukan orang lain. Syekh Ibrahim Al-Qathan dalam Taisir At-Tafsir mengutip perkataan Al-Hasan Al-Bashri bahwasanya menggunjing terbagi menjadi tiga yakni ghibah buhtan dusta dan namimah adu domba. Waspada untuk tidak berbuat fitnah dan waspada untuk menghadapi fitnah dari pihak lain. Fitnah menyebabkan konflik dan perpecahan pada satu orang dengan orang yang lain. Dalam perbincangan fiqh Islam buhtan bermaksud mengadakan-adakan cerita yang tidak ada. Pada dasarnya antara ghibah dan fitnah memiliki perbedaan pada informasi dan kualitas data yang disampaikan. Fitnah itu termasuk dosa yang besar yang akan mendatangkan bencana baik bagi yang memfitnah maupun yang difitnah. Upaya menghindari sifat Hasad. Jelaskan Apa Yang Dimaksud Dengan Husnuzan Ghibah Buton Fitnah Brainly Co Id Jelaskan Perbedaan Buhtan Dan Ghibah Brainly Co Id Menghindari Perilaku Tercela Isyrof Tabzir Ghibah Fitnah Ppt Download Embun Hati Syatam Ghibah Bhutan Dan Fitnah Jelaskan Perbedaan Buhtan Dan Fitnah Apa Perbedaan Husnuzan Ghibah Buhtan Dan Fitnah Brainly Co Id Jelaskan Perbedaan Buhtan Dan Fitnah Brainly Co Id Perbedaan Dari Buthan Dan Fitnah Brainly Co Id 5 Dampak Negatif Ghibah Brainly Co Id Beberapa hari terakhir, film pendek berjudul Tilik ramai diperbincangkan publik. Meskipun disajikan dalam durasi singkat, film ini mampu menggambarkan berbagai fenomena yang begitu kental bagi masyarakat Indonesia, salah satunya adalah kebiasan ghibah. Pakar Tafsir Indonesia, Prof KH Quraish Shihab dalam Kosakata Keagamaan menuliskan, kata ghibah diambil dari bahasa arab غيبة dan berasal dari kata غيب, artinya, sesuatu yang tidak dijangkau mata. Maka dari itu, sesuatu yang tidak terlihat atau tidak hadir disebut gaib. Kata ghibah selanjutnya diserap ke dalam Bahasa Indonesia dan bermakna, bergunjing, membicarakan keburukan keaiban orang lain. Pengertian ghibah sejatinya telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad Saw. Dalam sebuah majelis ilmu Rasulullah Saw bertanya, "Tahukah kamu, apakah gibah itu?" “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu,” jawab para sahabat. “Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai,” jelas Rasulullah. “Ya Rasulullah, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan?” “Apabila yang kamu bicarakan itu benar ada padanya, maka kamu telah menggunjingnya. Dan apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, berarti kamu telah membuat-buat kebohongan terhadapnya” HR. Muslim Perbedaan Ghibah, Buhtan, dan Namimah Syekh Ibrahim Al-Qathan dalam Taisir At-Tafsir mengutip perkataan Al-Hasan Al-Bashri, bahwasanya menggunjing terbagi menjadi tiga, yakni ghibah, buhtan dusta dan namimah adu domba. Prof. Quraish Shihab mengemukakan, ghibah adalah menyebut, menulis, atau bahkan memberi isyarat dengan tangan atau mata sekalipun menyangkut hal buruk atau tidak disenangi oleh seseorang yang tidak hadir di hadapan yang menyebut, walaupun yang diungkapkan itu benar. Jika keburukan yang dibicarkan ternyata tidak benar, maka ia disebut بهتان buhtaan yang bermakna kebohongan besar. Baca juga White Lies Alias Berbohong untuk Menyenangkan Orang Lain, Bolehkah? Adapun masyarakat Indonesia biasanya menyebut perkataan bohong dengan kata fitnah. Dalam KBBI, fitnah berarti perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelakkan orang, seperti menodai nama baik dan merugikan kehormatan orang. Sedangkan dalam Bahasa Arab, istilah fitnah justru memiliki makna berbeda. Berbeda lagi jika ada upaya untuk menimbulkan keretakan hubungan antara satu pihak dengan pihak lainnya, meskipun berita itu benar adanya, perbuatannya disebut namimah adu domba. Larangan ghibah dalam Islam Ghibah adalah dosa dan perbuatan tercela. Allah Swt juga berfirman; يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka kecurigaan, karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."QS. Al-Hujurat 12 Abu Muhammad al-Husain bin Mas’ud Al-Baghawi dalam Ma’alimut Tanziil menyatakan, ayat ini diturunkan karena ada dua orang lelaki yang menggunjing kawan mereka. Rasulullah Saw bersabda; "Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk ucapan yang paling dusta, dan janganlah kalian saling mendiamkan, saling mencari kejelekan, saling menipu dalam jual beli, saling mendengki, saling memusuhi dan janganlah saling membelakangi, dan jadilah kalian semua hamba-hamba Allah yang bersaudara." HR. Bukhari Perbuatan ghibah amat tercela, orang yang melakukannya bahkan diumpamakan memakan bangkai saudaranya sendiri. Oleh karena itu, sebagaimana kita enggan memakan bangkai sesama manusia, jauhi pula membicarakan keburukan orang lain di belakangnya. Refrensi Ma’alimut Tanziil karya Abu Muhammad al-Husain bin Mas’ud Al-Baghawi, Taisir At-Tafsir karya Syekh Ibrahim Al-Qathan, Kosakata Keagamaan karya Quraish Shihab SBH Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa fitnah artinya perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang. Kata fitnah berasal dari bahasa Arab الفِتْنَةُ yang bermakna ujian dan dalam Al-Qur’an dan hadist sendiri ada banyak makna tentang fitnah, seperti fitnah bermaksud Syirik Dalam Islam, berpaling dari jalan yang benar, sesat, pembunuhan dan kebinasaan, perselisihan dan peperangan, kemungkaran dan kemaksiatan. Termasuk adalah menyebar berita dusta atau bohong atau mengada-ngada yang kemudian merugikan orang lain juga termasuk dalam fitnah. padahal Bahaya Berbohong Dan Hukumnya Dalam Islam sudah jelas termasuk Fungsi Al-Quran dalam Kehidupan Sehari-hariHukum FitnahFitnah merupakan suatu kebohongan besar yang sangat merugikan dan termasuk dalam dosa yang tak terampuni oleh Allah SWT. Oleh karenya, Islam melarang umatnya memfitnah sebab fitnah adalah SWT berfirman yang artinya;“Wahai orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka, sehingga kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah sebagian kamu menggunjing setengahnya yang lain. Apakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? Jika demikian kondisi mengumpat maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. Jadi patuhilah larangan-larangan tersebut dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” Q. S. Al-Hujarat 12.Seorang Sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah;“Wahai Rasulullah, apakah ghibah itu? Lalu Rasulullah menjawab; Menyebut sesuatu yang tidak disukai saudaramu di belakangnya.’ Kemudian Sahabat kembali bertanta; Bagaimana jika apa yang disebutkan itu benar?’ Rasulullah kemudian menjawab; kalau sekiranya yang disebutkan itu benar, maka itulah ghibah. Tetapi jika hal itu tidak benar, maka engkau telah melakukan buhtan kebohongan besar.” H. R. Muslin, Abu Daud, dan At-Tirmidzi.Allah SWT berfirman yang artinya;“Maka nyatalah bahwa tidak ada yang lebih zhalim dari orang yang mereka-reka perkara-perkara yang dusta terhadap Allah, dan mendustakan sebaik-baik saja kebenaran itu disampaikan kepadanya. Bukankah telah diketahui bahwa dalam neraka jahanam tersedia tempat tinggal bagi orang2 kafir?” Q. S. Az-Zumar 32.“Maukah Aku beritakan kepadamu, kepada siapakah syaitan-syaitan itu selalu turun? Mereka turun ke tiap-tiap pendusta yang berdosa, yang mendengar sungguh-sungguh apa yang disampaikan oleh syaitan-syaitan itu sedangkan kebanyakan beritanya adalah dusta.” Q. S. Asy-Syuras 221-223.“Fitnah itu besar dahsyat dari melakukan pembunuhan.” Q. S. Al-Baqarah 217.Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Hudzaifah RA, Rasulullah SAW bersabda yang artinya; “Tidak akan masuk surga orang yang suka menebar fitnah.”Macam – macam FitnahAda dua macam fitnah, yakni fitnah syubhat dan fitnah SyubhatSyubhat berarti samar-samar atau tidak jelas. Dalam fiitnah syubhat, seseorang menjadi rusak ilmu dan keyakinannya sehingga menjadikan perkaran ma’ruf menjadi samar dengan kemungkaran, sementara kemungkaran sendiri tidak ia hindari dikerjakan. Fitnah syubhat merupakan fitnah paling berbahaya oleh karena kurangnya ilmu dan lemahnya bashirah, ketika diiringi dengan niat buruk dan hawa nafsu maka timbullah fitnah besar dan SAW sangat mengkahwatirkan fitnah syubhat, sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Abu Barzah Al-Aslamy, beliau bersabda yang artinya;“Sesungguhnya di antara yang aku takutkan atas kamu adalah syahwat mengikuti nafsu pada perut kamu dan pada kemaluan kamu serta fitnah-fitnah yang menyesatkan.” H. R. Ahmad.YangTermasuk dalam fitnah syubhat adalah;KekafiranAllah SWT berfirman yang artinya;“Katakanlah “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan kufur terhadap perjumpaan dengan Dia, Maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak Mengadakan suatu penilaian bagi amalan mereka pada hari kiamat. Q. S. Al Kahfi 18 103-105.KemunafikanAllah SWT berfirman yang artinya;“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. dan bila dikatakan kepada mereka ’Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi.’ Mereka menjawab “Sesungguhnya Kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.” Q. S. Al Baqarah 2 10-11.Bid’ah penyebab perpecahanSebuah hadist dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan RA,“Ketahuilah, sesungguhnya Rasulullah SAW berdiri kepada kami, lalu bersabda Ketahuilah, sesungguhnya Ahlul Kitab sebelum kamu telah berpecah-belah menjadi 72 agama. Dan sesungguhnya agama ini Islam akan berpecah-belah menjadi 73 agama. 72 di dalam neraka, dan sati di dalam sorga, yaitu Al-Jama’ah.”“Dan sesungguhnya akan muncul beberapa kaum dari kalangan umatku yang hawa-nafsu menjalar pada mereka sebagaimana virus rabies menjalar pada tubuh penderitanya. Tidak tersisa satu urat dan persendian kecuali sudah dijalarinya.” H. R. Abu Dawud, Ahmad, Al-Hakim.Fitnah SyahwatFitnah syahwat merupakan segala perbuatan yang dapat melemahkan dan mengikis iman seseorang disebabkan oleh mengikuti hawa nafsu. Mereka yang terkena fitnah syahwat biasanya malas beribadah serta tidak segan melanggar perintah Allah dan mengerjakan apa yang dilarang. Hal ini disebabkan oleh hawa nafsu beserta andil dari iblis yang senantiasa mengiringi dan membuat iman semakin fitnah syahwat adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia, kesenangan, dan yang membangkitkan hawa SWT berfirman yang artinya;“Dijadikan indah bagi manusia kecintaan kepada syahwat apa-apa yang diingini berupa wanita, anak-anak, harta kekayaan yang berlimpah dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia. Dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik surga.” Q. S. Al-Imran 14.Bahaya FitnahAllah SWT berfirman yang artinya;“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. Q. S. Al Hujurat 6.Apapun yang kita dengar dari orang lain, segala ucapan itu kita terima dengan telinga, bukan dengan lidah ucapan. Berita-berita itu menyebar luas dari telinga ke telinga seolah keluar dari mulut ke mulut. Hati adalah yang menentukan apakah semua berita yang di dengar itu adalah benar atau salah. Allah SWT berfirman yang artinya;“Kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan dia pada sisi Allah adalah besar” Q. S. An Nur 15.Selanjutnya, firman Allah SWT mengenai pertanggung jawaban panca indera kita di akhirat;“Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman berbuat zina, mereka kena la’nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka adzab yang besar, pada hari ketika lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. Pada hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka, bahwa Allah-lah Yang Benar, lagi Yang menjelaskan segala sesuatu menurut hakikat yang sebenarnya.” Q. S. An Nur 23-25.Fitnah itu hukumnya sangat berat, lebih berat daripada ketidaktaatan atau dosa besar. Sebab fitnah itu sendiri berbahaya;Menimbulkan kesengsaraanOleh sebab berita yang disebarkan tidaklah benar, fitnah sangat merugikan terutama bagi orang yang difitnah dan bisa jadi harga dirinya hancur di mata masyarakat dan menjadi bahan cemoohan. Sedangkan bagi yang memfitnah sendiri tidak akan lagi bisa dipercaya dan setiap orang pasti akan keresehanOleh sebab fitnah yang disebarkan masyarkat jadi tidak tenang karena takut. Misalnya, ada yang difitnah menjadi pencuri, pastinya orang akan takut jika suatu saat mereka akan jadi kebersamaan dan tali silaturrahmiSatu fitnah bisa menghancurkan satu bangsa karena satu fitnah saja bisa menimbulkan berbagai masalah yang akhirnya bisa menjadi seperti lingkaran setan masalah yang tiada akhir. Padahal Keutamaan Menyambung Tali Silaturahmi dalam Islam sangatlah mencelakai orang lainFitnah lebih kejam daripada pembunuhan, pada kenyataannya itu memang benar. Fitnah umumnya dilatarbelakangi ketidaksukaan atau kebenciaan terhadap orang lain, tidak menutup kemungkinan turut membangkitkan niatan jahat berbuat kriminal yang dapat mencelakai orang merugikan orang lainSudah sangat jelas bahwa fitnah banyak memberikan korbannya kerugian, mulai dari fisik, psikis, sampai harta benda dan keluarga. Yang paling menyakitkan adalah hancurnya harga diri karena pada dasarnya setiap manusia pasti ingin dihargai di mata manusia orang munafikCiri-ciri orang munafik yakni; bicaranya dusta, ketika diberi kepercayaan amanah justru mengkhianatinya, dan melanggar nerakaFitnah merupakan salah satu dosa besar yang menjadi penghalang seorang Muslim masuk surga. Akibat dari perbuatan fitnah sendiri akan menjadi tanggungannya seumur hidup yang apabila tidak segera bertaubat maka neraka lah jugaKewajiban Anak Perempuan Terhadap Orang Tua Setelah MenikahCara Menghilangkan Rasa CintaMendidik Anak PerempuanKisah Cinta Nabi YusufCara Mendapatkan Jodoh Menurut IslamMuhasabah Hati di Malam HariDzikir Pembuka RezekiAmalan IstighfarHukum Khitan Bagi Perempuan

jelaskan perbedaan buhtan dan fitnah