3 Ketentuan tentang pembatasan kredit. Dalam penjualan kredit perusahaan dapat menetapkan batas maksimal atau plafon bagi kredit yang diberikan kepada para langganannya. Makin tinggi plafon yang ditetapkan bagi masing-masing langganan berarti makin besar pula dana yang diinvestasikan dalam piutang. Demikian pula ketentuan mengenai siapa yang
FlowchartProsedur Penjualan Kredit, Piutang dagang, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas dan Pemasaran yang Berjalan di Perusahaan Untuk public training Bagian Penjualan dan Pemasaran Mulai 1 Mempromosikan rencana training kepada berbagai perusahaan RF Via e-mail, telp/fax Membuat dan mengirimkan CL kepada calon peserta training
Ataubisa dikatakan piutang timbul karena adanya penjualan secara kredit, dan jangka waktu piutang bisa jangka pendek (kurang dari satu tahun atau jangka panjang lebih dari satu tahun) tergantung dari kesepakatan antara kedua belah pihak. Metode – metode yang ada dalam piutang : Metode Langsung
Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. - Audit memiliki dua pengujian yaitu pengujian substantif dan pengendalian. Kali ini akan membahas audit siklus pendapatan penjualan kredit dengan pengujian pengendalian. Dikutip dari buku Auditing Buku 2 2002 oleh Mulyadi, siklus pendapatan adalah siklus yang terdiri atas transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara tunai, kredit, retur penjualan, pencadangan kerugian piutang, dan penghapusan piutang. Audit siklus penjualan kredit dalam pengujian pengendalian memiliki berbagai prosedur yang terdiri atas Prosedur order penjualan Prosedur persetujuan kredit Prosedur pengiriman barang Prosedur penagihan Prosedur pencatatan piutang Prosedur pencatatan pendapatan penjualan kredit Prosedur pencatatan kos produr jadi yang dijual Baca juga Mengenal Teknik Audit dengan Alat Bantu Komputer TABK Audit dalam siklus pendapatan penjualan kredit kali ini juga tidak beda dengan siklus audit pada umumnya. Siklus ini juga memiliki tujuan sebagai berikut Kelompok Asersi Tujuan Audit terhadap Golongan Transaksi Tujuan Audit terhadapSaldo Akun Keberadaan atau keterjadian Transaksi penjualan kredit mencerminkan menyerahkan produknya kepada customer selama audit berlangsung. Piutang usaha mencerminkan jumlah yang terutang oleh customer pada tanggal neraca. Kelengkapan Semua transaksi penjualan terjadi saat audit berlangsung. Piutang usaha mencakup semua klaim ke customer selama tanggal neraca. Hak dan Kewajiban Entitas punya hak atas piutang dan kas sebagai hasil transaksi siklus pendapatan. Piutang usaha di tanggal usaha mencerminkan klaim resmi entitas ke customer. Penilaian atau alokasi Semua transaksi penjualan dicatat dalam jurnal, diringkas, dan diposting ke akun yang benar. Piutang usaha mencerminkan klaim baik tanggal neraca sesuai jumlah buku pembantu piutang. Penyajian dan pengungkapan Rincian transaksi penjualan mendukung penyajian angka penjualan dalam laporan keuangan baik klasifikasinya dan pengungkapannya. Piutang usaha diidentifikasi dan diklasifikasi dengan semestinya dalam neraca. Tahapan pengujian pengendalian Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap siklus pendapatan memiliki tahapan. Tahapan dalam perancangan ini terbagi menjadi beberapa, di ataranya sebagai berikut Baca juga Audit dalam Lingkungan Sistem Informasi Komputer Fungsi Fungsi dalam program ini terbagi menjadi fungsi penjualan, kredit, gudang, pengiriman, penagihan, pencatat piutang, akuntansi biaya, dan akuntansi umum. Berikut penjelasannya Fungsi penjualan memiliki tanggung jawab dalam hal penerimaan surat order customer dan mengedit order dari customer untuk menambah informasi yang belum ada. Dalam fungsi penjualan ini memiliki istilah membuat back order saat diketahui tidak ada sediaan untuk memenuhi order dai customer. Fungsi kredit memiliki tanggung jawab dalam hal meneliti status kredit customer dan membantu memberikan otorisasi pemberian kredit ke customer. Fungsi gudang bertanggung jawab dalam menyimpan barang dan menyiapkan barang atas dasar surat order. Fungsi penagihan bertanggung jawab dalam hal membat dan mengirimkan faktur penjualan. Fungsi pencatatan piutang memiliki tanggung jawab dalam hal mencatat piutang yang timbul dari transaksi. Fungsi akuntasi biaya memiliki tanggung jawab dalam hal mencatat kos produk jadi. Fungsi akuntansi umum bertanggung jawab dalam hal mencatat transaksi penjualan kredit dan penjualan tunai. Fungsi penerimaan barang memiliki tanggung jawab dalam hal menerima barang baik dari transaksi atau retur. Dokumen Dokumen dalam program ini memiliki duakategori yaitu sumber dan pendukung. Dokumen sumber yang dimaksudkan seperti faktur penjualan. Sedangkan dokumen pendukung seperti surat order pengiriman dan surat muat. Dalam dokumen pendukung khususnya surat order memiliki kategori sendiri seperti surat order pengiriman, tembusan kredit, surat pengakuan, surat muat, slip pembungkus, tembusan gudang, arsip pengawasan pengiriman, dan arsip indeks silang. Baca juga 4 Tahap-tahap Audit atas Laporan Keuangan Catatan Akuntansi Catatan akuntansi yang digunakan dalam siklus penjualan kredit yaitu jurnal penjualan, jurnal umum, buku pembantu piutang, buku pembantu sediaan, dan buku besar. Berikut ini jurnal dan akun yang digunakan dalam siklus pendapatan sebagai berikut Jurnal Penjualan Akun yang digunakan dalam jurnal ini yaitu Piutang Usaha D Pendapatan Penjualan K Jurnal Umum Akun yang digunakan dalam jurnal ini yaitu Kos Produk yang Dijual D Sediaan Produk Jadi K Buku pembantu piutang memiliki fungsi mencatat bertambahnya piutang debitur tertentu berdasarkan dokumen sumber faktur penjualan Buku pembantu sediaan memiliki dungsi mencatat kos produk jadi tertentu yang dijual berdasarkan dokumen sumber faktur penjualan. Buku besar yang berkaitan dalam program ini adalah buku besar yang isi akunnya piutang usaha, pendapatan penjualan, kos produk yang dijual, dan sediaan produk jadi. Baca juga Kertas Kerja Audit Jenis dan Tujuan Aktivitas pengendalian sistem informasi akuntansi penjualan kredit Aktivitas yang berkaitan untuk mendeteksi salah saji sebagai berikut Penggunaan surat order penjualan diotoriasai setiap penjualan Fungsi pemebri otorisasi kredit mengecek semua customer baru Penentu customer ada di daftar customer telah disetujui Pengecekan batas kredit sebelum penjualan dilakukan Barang dikeluarkan dari gudang hanya atas dasar surat order pengiriman Pengamatan aduit siklus penjualan kredit ini dilakukan dengan prosedur persetujuan penjualan, pengiriman, penagihan, dan pengiriman piutang. Pengamatan ini biasanya ditujukan untuk membuktikan pemishan tiga fungsi pokok, setiap transaksi penjualan kredit dilakukan lebih dari unit organisasi tercipta adanya pengecekan intern dalam setiap transaksi. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Kali ini akan membahas metode pencatatan piutang beserta beserta contohnya dengan lengkap dan jelas. Apakah Anda memiliki piutang? Atau Anda mungkin sedang bingun dalam membuat piutang? Apa sih piutang? Pengertian Penghapusan PiutangMetode – metode yang ada dalam piutang Macam-macam piutang ada 2 diantaranya Penilaian PiutangPengakuan dan pencatatan kerugian piutang Pengertian Penghapusan Piutang Penghapusan piutang bad debt adalah kerugian yang harus ditanggung perusahaan karena adanya piutang yang tidak dapat ditagih. Piutang tidak dapat ditagih selain karena peminjam memiliki kondisi yang menyulitkannya membayar, juga dapat disebabkan karena tidak dibuatnya kontrak atau perjanjian yang jelas dan dilindungi hukum. Ketika perusahaan hendak melakukan penghapusan piutang, perlu dilakukan berdasarkan metode penghapusan piutang. Menurut Zaki Baridwan, metode penghapusan piutang adalah “piutang usaha yang tidak mungkin dapat ditagih, seperti debiturnya bangkrut, meninggal, pailit dan lain-lain harus dihapuskan sehingga akan menjadi biaya bagi perusahaan. Menurut Mas’ud Machfoedz, 1999 Piutang adalah klaim terhadap pihak lain agar pihak lain tersebut membayar sejumlah uang atau jasa dalam waktu paling lama satu tahun atau satu periode akuntansi, jika periode tersebut lebih lama dari satu tahun. Atau dalam istilah lain Piutang bisa dikatakan tagihan kepada orang per orang atau perusahaan dimana mereka sudah melakukan pembelian barang atau memanfaatkan jasa perusahaan kita secara kredit. Atau bisa dikatakan piutang timbul karena adanya penjualan secara kredit, dan jangka waktu piutang bisa jangka pendek kurang dari satu tahun atau jangka panjang lebih dari satu tahun tergantung dari kesepakatan antara kedua belah pihak. Metode – metode yang ada dalam piutang Metode Langsung Metode penghapusan piutang langsung disebut juga direct method. Dalam metode langsung, penghapusan piutang baru akan dicatat dalam pembukuan ketika piutang sudah benar-benar dinyatakan tidak dapat ditagih lagi. Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan kecil atau perusahaan yang tidak dapat memperkirakan penghapusan piutang atau piutang tak tertagih dengan tepat. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya tidak melakukan perhitungan akan kerugian piutang tak tertagih pada tiap akhir periode pembukuan atau pencatatan keuangan. Namun kerugian piutang tersebut baru dicatat ketika sudah benar-benar pasti tidak dapat ditagih. Metode Cadangan Metode penghapusan piutang cadangan disebut juga allowance method. Dalam metode cadangan, perusahaan perlu melakukan penaksiran terhadap piutang tak tertagih pada tiap akhir periode pembukuan. Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang memiliki skala besar yang terbiasa mencatat perkiraan atau estimasi piutang yang tak dapat ditagih. Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang menyangkut piutang adalah Jurnal Penjualan, catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penjualan kredit. Jurnal Retur Penjualan, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi retur penjualan. Jurnal Penerimaan Kas, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penerimaan kas dari debitur. Kartu Piutang, catatan akuntansi ini digunakan untu mencatat mutasi dan saldo piutang kepada debitur. Tugas fungsi akuntansi dalam hubungannya dengan pencatatan piutang adalah Menyelenggarakan catatan piutang kepada setiap debitur, yang dapat berupa kartu piutang yang merupakan buku pembantu piutang, yang digunakan untuk merinci rekening kontro piutang dalam buku besar, atau berupa arsip faktur terbuka open invoice file, yang berfungsi sebagai buku pembantu piutang. Menghasilkan pernyataan piutang account receivable statement secara periodik dengan mengirimkannya kesetiap debitur. Menyelenggarakan catatan riwayat krredit setiap debitur untuk memudahkan penyediaan data guna memutuskan pemberian kredit kepada pelanggan dan guna mengikuti data penagihan dari setiap debitur. Macam-macam piutang ada 2 diantaranya Piutang usaha Yaitu tagihan yang timbul dari kegiatan penjualan usaha utama perusahaan. b. Piutang lain-lain Yaitu tagihan yang timbul selain dari piutang usaha, diantaranya piutang bunga, piutang dividen, uang muka perusahaan cabang/anak. Penilaian Piutang Menurut Budi Prijanto, SE., MMSI, penilaian piutang yang akan disajikan dalam laporan keuangan meliputi Pengakuan piutang mula-mula Taksiran jumlah kerugian piutang Piutang yang tidak sepenuhnya dikuasai perusahaan atau piutang yang digunakan untuk mencarai dana. Kita bahas satu-satu Pengakuan piutang mula-mula; ada tiga cara untuk mengakui piutang yaitu a. Metode kotor, mengakui jumlah piutang sebesar penjualan tanpa dipengaruhi oleh potongan yang akan diberikan. Apabila debitur ternyata mengambil potongan, maka akan diakui sebagai pengurang jumlah penjualan. b. Metode bersih; mengakui jumlah piutang setelah dikurangi potongan penjualan. Apabila ternyata debitur tidak memanfaatkan potongan, maka akan mengakibatkan timbulnya kelebihan pembayaran atas piutang. Kelebihan ini diakui sebagai penghasil lain-lain/diluar operasi. c. Metode cadangan; mengakui jumlah piutang sebesar jumlah sebelum dikurangi potongan, tapi penjualan diakui sebesar setelah dikurangi potongan. Selisihnya dicatat sebagai “cadangan potongan penjualan”. Contoh 1. Pada tanggal 5 April 2010 PT. Liesti menjual barang dagang dengan syarat termin 2/10-n/30 dengan harga Rp 10 juta. 2. Pada tanggal 14 April 2010 diterima pelunasan piutang dari penjualan barang dagang tanggal 5 April 2010. Penyelesaian Taksiran Jumlah Kerugian PiutangPiutang yang disajikan dalam Laporan Keuangan merupakan piutang bersih yang diperkirakan bisa direalisasi atauu bisa ditagih Net Realizable Value. Oleh karena itu harus ada prediksi terhadap jumlah piutang yang tidak tertagih. Dan piutang yang tidak bisa tertagih itu diakui sebagai kerugian piutang. Untuk menentukan besarnya piutang yang wajar perlu dibentuk cadangan penghapusan piutang allowance for bad Debt. Menurut Budi Prijanto, SE., MMSI, ada 3 cara menaksir besarnya cadangan penghapusan piutang yaitu → Menggunakan analisis umur piutang aging Schedule PT. Liesti pada tanggal 31 Desember 2011 mempunyai data tentang piutang sbb → Taksiran dari saldo akhir piutang di Neraca Contoh Dari data piutang PT. Liesti diatas bahwa piutang debitur A sebesar Rp 2 juta, ditaksir 5% tak tertagih, maka cadangan kerugian piutang adalah sebesar 5% x Rp 2 juta = Rp → Taksiran dari jumlah penjualan kredit selama satu periode. Contoh PT. Liesti menjual barang selama satu tahun sebesar Rp terdiri dari penjualan tunai Rp dan sisanya kredit. Misalnya cadangan piutang ditetapkan 2% maka cadangan kerugian piutangnya adalah = 2% x Rp 100juta – 40juta = Rp Pengakuan dan pencatatan kerugian piutang 1. Metode Langsung Direct Write Off, kerugian piutang diakui dan dicatat ketika debitur sudah tidak mungkin lagi membayar utangnya. Misal Debitur A tidak bisa membayar utangnya sebesar Rp 2juta maka jurnalnya adalah Kerugian Piutang Rp 2 juta Piutang Debitur A Rp 2 juta Apabila Debitur A menyatakan membayar kembali utangnya maka → Apabila pernyataan itu disampaikan dalam tahun yang sama dengan dilakukannya penghapusn piutang maka dilakukan jurnal pembatalan di-revers. Tinggal membalik jurnal diatas. → Apabila pernyataan disampaikan dalam tahun sesudahnya dilakukan penghapusan piutang maka, jurnalnya Piutang Debitur A Rp 2 juta Laba Piutang tak tertagih Rp 2 juta 2. Metode Cadangan Allowance for Uncollectible Method, menentukan kerugian putang pada tanggal laporan keuangan dengan memperkirakan jumlah tertentu yang tidak bisa ditagih. 3. Misal Debitur A mencadangkan kerugian piutang sebesar Rp 2juta maka jurnalnya Jurnalnya adalah → Pada Waktu ditentukannya cadangan kerugian piutang Kerugian Piutang Rp 2juta Cadangan kerugian piutang Rp 2juta → Apabila timbul piutang tak tertagih Cadangan Kerugian Piutang Rp 2 juta Piutang Rp 2juta → Apabila piutang debitur telah dihapus membayar kembali Piutang Debitur A Rp 2 juta Cadangan kerugian piutang Rp 2juta Bagi perusahaan yang senang melakukan spekulasi, maka piutangyang belum jatuh tempo atau belum dibayar oleh penerima jasa atau pembeli produk perusahaan, maka biasanya perusaan melakukan hal-hal sebagai berikut Menjaminkan piutang assignment Menjual piutang factoring Menggadaikan piutang pledging Kita bahas satu demi satu penjelasan diatas. Menjaminkan Piutang Assignment Perlu kita pahami istilah – istilah dalam hal ini. Kalau belum mengetahui arti bahasa secara umum bisa dilihat di kamus akuntansi. Bagi perusahaan yang melakukan penjaminan piutang dinamakan Assignment sedangkan Penjamin piutang dinamakan assignor misalnya bank. Dalam hal ini perusahaan akan menjaminkan piutang kepada bank yang bertugas sebagai penjamin dan perusahaan assignment akan mengangsur kepada assignor apabila piutang sudah tertagih, meliputi pokok pinjaman, biaya pinjaman, dan biaya yang sudah dijaminkan akan mengurangi jumlah aktiva lancar modal kerja didalam Neraca. Piutang yang dijaminkan harus dicantumkan secara jelas untuk menunjukkan terbatasnya penguasaan perusaan atas piutang tersebut. Contoh Pada tanggal 5 April 2011 PT. LIES menjaminkan piutang sebesar Rp dengan memperoleh pinjaman bank “EMAK” sebesar Rp bungan 10% per tahun dari saldo akhir tahun utang berjalan, beban biaya Rp Jurnal 5 April Kas Rp Biaya Pinjaman Rp Utang atas jaminan piutang Rp – jurnal pada saat menerima dana dari bank atas menjaminkan piutang Piutang dijaminkan Rp Piutang Rp jurnal mengakui piutang dijaminkan dengan mengurangi piutang pada Neraca Pada tanggal 5 Mei 2011, piutang dibayar ke perusahaan sebesar Rp dan perusahaan membayarkannya ke bank ditambah bunga. Jurnalnya 5 Mei Kas Rp Piutang dijaminkan Rp jurnal pada saat menerima pembayaran piutang dari buyer 5 Mei Utang atas jaminan piutang Rp Biaya Bunga Rp Kas Rp jurnal ketika perusahaan membayarkan dana yang sudah tertagih kepad bank dengan disertai bunga bank yang sudah disepakati. Biaya bunga = x 10%/12 = Rp Ingat bahwa bunga didasarkan pada saldo piutang akhir yang dijaminkan ke bank. Penyajian dalam neraca adalah Aktiva Lancar Piutang Rp xxxx Piutang dijaminkan Rp Piutang atas jaminan Rp Rp + Rp Apabila utang atas jaminan dilunasi sebelum debitur melunasi piutangnya maka akun piutang yang dijaminkan dibatalkan. Piutang Rp xxxx Piutang dijaminkan Rp xxxx Penjualan Piutang Factoring Apabila perusahaan menjual piutang untuk mendapatkan dana, maka hak tagih berpindah tangan kepada kreditor sebagai penerima jaminan piutang dari perusahaan. Dalam hal ini piutang yang diakui sebesar piutang bersih yang sudah dikurangi dengan potongan dan cadangan retur atas barang yang rusak maupun yang dikembalikan karena tidak sesuai dengan pesanan dan cadangan penghapusan piutang tidak tertagihnya piutang. Dalam hal ini pembeli piutang erusahaan akan membayar sebagian saja. Dan rekening piutang didalam neraca dihapus. Contoh Pada tanggal 5 April 2011 PT. LIES menjual piutang sebesar Rp kepada bank “EMAK” , dan bank EMAK membayar sebesar Rp discont 5%, sedangkan Rp 5juta-4juta ditentukan sebagai cadangan kemungkinan retur dan penghapusan piutang. Jurnalnya 5 April 2011 Kas 4 juta – Rp Biaya Penjualan Piutang 4 juta x 5% Rp Piutang pada bank EMAK Rp Piutang Rp jurnal pada saat menerima dana dari Bank Emak disertai biaya-biaya yang timbul. Apabila timbul pengembalian barang oleh debitur sebesar Rp dan penghapusan piutang karena tidak tertagih Rp maka jurnalnya adalah Retur Penjualan Rp Cadangan kerugian piutang Rp Piutang pada bank EMAK Rp Apabila seluruh piutang yang ditagih oleh bank EMAK sudah lunas maka sisanya menjadi hak perusahaan. Rp – + + = Rp Jurnalnya adalah Piutang/kas Rp Piutang pada bank EMAK Rp Menggadaikan Piutang Pledging Untuk penggadaian piutang pledging, piutang tetap dicantumkan sebagai aktiva lancar seluruhnya hanya diberi catatan masalah penggadaiannya. Pada prinsipnya sama seperti piutang usaha utang biasa, utang bank dsb. Baca Juga Pengantar Akuntansi dan Bisnis Pengertian Pasar Monopoli Pengertian Joint Venture Demikian pembahasan tentang metode pencatatan akuntansi piutang. Semoga bermanfaat.
Artikel SMK jurusan Akuntansi Keuangan Lembaga ini berisi penjelasan mengenai mengelola kartu piutang yang terdiri dari pengenalan piutang, jenis-jenis piutang, kartu piutang, dan prosedur pencatatan piutang. — Kamu pernah nggak sih ada di momen mau nagih utang, tapi merasa nggak enakan. Eh, pas udah berani nagih, malah dimarahin sama yang ngutang. Wkwkwk… Lo yang ngutang, lo yang galak sumber Padahal, sebelumnya kamu dan pihak yang berutang sudah memiliki kesepakatan mengenai tanggal pembayaran. Tapi, ketika kamu menagihnya, pihak tersebut seakan-akan lupa dengan kewajibannya membayar utang. Hadeeeh… bete, deh. Walaupun begitu, kamu harus tetap menagihnya ya, agar orang yang berutang memiliki rasa tanggung jawab untuk mengembalikan sesuatu yang bukan miliknya. *brb* berubah jadi galak sumber Ngomong-ngomong masalah utang, kamu pasti udah nggak asing lagi kalau dengar istilah utang piutang. Dalam dunia bisnis, istilah utang piutang merupakan hal yang nggak bisa dilepaskan, terutama pada pencatatan keuangan dan akuntansi. Di artikel kali ini, kita akan membahas tentang piutang terlebih dahulu, ya. Kita akan mengenal apa itu piutang, jenis-jenis piutang, kartu piutang, dan prosedur pencatatan piutang. So, are you ready, guys? Let’s go! Baca juga Administrasi Transaksi Pengertian, Fungsi, dan Unsurnya Piutang Jika pada kasus awal kita tau bahwa utang merupakan kewajiban yang harus dibayarkan kepada pihak yang memberikan pinjaman, maka piutang adalah kebalikannya. Piutang merupakan tagihan kepada pihak lain yang berutang yang memiliki batas waktu pengembalian yang sudah disepakati bersama. Artinya, pihak yang berutang ini memiliki tuntutan untuk melunasi kewajibannya. Pada transaksi piutang, pihak yang memiliki utang atau peminjam disebut debitur, sedangkan pihak yang memiliki piutang atau pemberi pinjaman disebut kreditur. Piutang ada karena terdapat transaksi seperti penjualan barang atau jasa secara kredit, pemberian pinjaman, atau uang muka. Jadi, piutang bisa berupa uang, barang, penjualan yang belum dibayar lunas, atau tagihan yang belum dibayar oleh pihak lain akan tetapi produknya sudah ia terima. Piutang akan dinyatakan sah jika terdapat faktur invoice, yaitu bukti transaksi dari transaksi penjualan. Isi dari faktur tersebut harus memenuhi syarat, yaitu memiliki nilai dan tanggal jatuh tempo. Setelah itu, faktur akan diterbitkan dicetak. Supaya lebih paham, coba deh perhatikan contoh soal piutang di bawah ini. Kira-kira, sudah sesuai belum ya dengan ciri-ciri piutang yang sudah kita bahas sebelumnya? Pada tanggal 1 September, PT A menjual barang dagang senilai Rp50 juta kepada pelanggan Y yang akan dibayar pada 1 Oktober. Pada 1 Oktober, pihak Y cukup membayar senilai Rp50 juta tanpa tambahan lain. Jawabannya? Yup! Sudah sesuai, ya. Pada contoh tersebut, terdapat nilai jatuh tempo yang harus dibayarkan pihak Y kepada PT A, yaitu sebesar Rp50 juta. Selain itu, tanggal jatuh tempo piutang yang harus dibayarkan pihak Y kepada PT A tertulis dengan jelas, yaitu tanggal 1 Okt. Nah, pada contoh ini tidak ada bunga yang berlaku, jadi pihak Y hanya membayar sebesar nilai yang disepakati. Jenis-Jenis Piutang Piutang terbagi menjadi tiga jenis, yaitu piutang usaha, piutang wesel, dan piutang lain-lain. Pada pembukuan laporan keuangan, ketiga jenis piutang ini dikelompokkan pada akun yang berbeda karena memiliki cara hitung yang berbeda. Penasaran? Simak terus, ya! a. Piutang Usaha Accounts Receivable Piutang usaha disebabkan karena adanya transaksi berupa penjualan barang atau jasa secara kredit. Nah, piutang usaha diklasifikasikan dalam neraca/laporan posisi keuangan sebagai harta aset lancar dapat digunakan dalam jangka waktu dekat. Hal ini karena piutang usaha umumnya memiliki jangka waktu pendek antara 30 – 90 hari. Perjanjian piutang usaha dilakukan secara informal. Persetujuan pihak satu dan pihak lainnya kreditur dan debitur hanya berdasarkan dokumen-dokumen perusahaan, seperti faktur dan kontrak penyerahan, tanpa adanya surat jaminan. b. Piutang Wesel Notes Receivable Piutang wesel merupakan tagihan yang muncul dari transaksi penjualan barang atau jasa yang disertai dengan dokumen dan surat jaminan wesel yang mengikat antara pihak debitur dengan kreditur. Piutang wesel terbagi lagi menjadi dua jenis nih, yaitu piutang wesel berbunga dan tidak berbunga. Piutang wesel berbunga merupakan jumlah uang yang diterima pemegang wesel kreditur ketika tanggal jatuh tempo. Jumlah uangnya ini sebesar nilai nominal yang dipinjam debitur ditambah bunga. Biasanya, bunga piutang dinyatakan dalam persentase % dari nilai piutang wesel. Misalnya, pada 1 Februari 2020, PT. B memiliki utang sebesar kepada PT. A dengan bunga 4% per bulan. Masa jatuh tempo ditetapkan tanggal 1 Agustus 2020. Maka, perhitungan piutang wesel berbunganya, yaitu bunga wesel saat jatuh tempo = x 4% x 6 bulan = Jadi, nilai jatuh temponya yaitu nominal + bunga = + = Nah, kalau piutang wesel tidak berbunga merupakan piutang yang tidak memberikan bunga kepada pihak debitur. Jadi, ketika tanggal jatuh tempo, uang yang diterima pemegang wesel adalah sebesar nominal yang disepakati. c. Piutang Lain-lain Other Accounts Receivable Piutang ini terjadi bukan dari penjualan kredit barang atau jasa, melainkan non-usaha. Misalnya, seperti penjualan surat berharga, pemberian uang muka pada pemegang saham, para direktur, gaji karyawan, dan tuntutan atas kerugian/kerusakan. Baca juga Konsep Dasar, Fungsi, dan Prinsip Administrasi Kepegawaian Kartu Piutang Piutang akan dicatat dalam sebuah buku besar pembantu yang disebut kartu piutang. Jadi, setiap transaksi piutang yang telah terjadi akan dibukukan dalam kartu piutang. Bentuk kartunya seperti gambar di bawah ini, ya. Pada kartu piutang, terdapat nama debitur, tanggal transaksi, syarat pembayaran tanggal jatuh tempo dan nominal pembayaran, dan nama kreditur yang mengesahkan kartu piutang tersebut. Kartu piutang dibuat oleh petugas piutang yang telah disahkan kepala keuangan atau akunting. Lalu, dikelompokkan per masing-masing debiturnya, sehingga kita bisa mengetahui catatan transaksi piutang setiap debitur secara jelas. Prosedur Pencatatan Piutang Pada penjelasan kartu piutang, kamu pasti menemukan kata rincian mutasi piutang’. Hmm, lalu apa sih yang dimaksud mutasi piutang? Mutasi piutang merupakan perubahan jumlah piutang yang muncul karena adanya sebuah transaksi. Pada kartu piutang, transaksi tersebut misalnya seperti penjualan secara kredit, penerimaan kas debitur, retur penjualan, dan penghapusan piutang. Data-data piutang dimasukan ke dalam kartu piutang menggunakan prosedur pencatatan piutang. Nah, prosedur ini dilakukan dengan cara memindahkan posting catatan keuangan transaksi yang ada di jurnal umum dan jurnal khusus ke buku besar. Setelah itu, dari buku besar, baru dimasukkan ke dalam kartu piutang, berdasarkan masing-masing jurnal. Sebagai contoh, coba kamu perhatikan proses pencatatan piutang ke dalam kartu piutang di bawah ini, ya! Perusahaan Onderdil Motor Buana menjual barang dagang secara kredit kepada beberapa perusahaan, yaitu PT Nusantara dan PD Jaya Motor pada bulan Agustus 2020. Berikut ini adalah beberapa data transaksi perusahaan Onderdil Motor Buana di bulan tersebut. Transaksi penjualan kredit kepada debitur yang terjadi pada bulan Agustus 2020 Agustus 10, faktur No. S-06 kepada PT NUSANTARA seharga = Agustus 15, faktur No. S-07 kepada PD JAYA MOTOR seharga = Jumlah penjualan kredit bulan Agustus 2020 = Selanjutnya, data transaksi penjualan kredit PT Nusantara dan PD Jaya Motor yang terjadi di bulan Agustus 2020 kita tulis di jurnal penjualan. Setelah ditulis di jurnal penjualan, langkah selanjutnya yaitu memindahkan data tersebut ke buku besar. Nah, pencatatannya di buku besar adalah sebagai berikut 1. Transaksi penjualan kredit kepada debitur dicatat dalam jurnal penjualan JPn pada jurnal khusus di halaman 1. Maka dari itu, pada kolom referensi Ref ditulis JPn-1. 2. Semua lembar bukti tagihan faktur penjualan yang dicatat dalam jurnal penjualan sebesar ditulis di bagian debit akun piutang dagang, dengan keterangan tanggal 31 Agustus 2020 akhir bulan. Nah, posting akun piutang dagang pada buku besar akan ditulis seperti pada gambar di bawah ini, ya. Nah, setelah data-data tersebut dipindahkan ke buku besar, sudah tau dong apa langkah selanjutnya? Yup, memasukan data ke kartu piutang masing-masing debitur. Kartu piutang akan ditulis sebagai berikut 1. Kolom tanggal diisi dengan tanggal masing-masing transaksi 2. Rincian rekening masing-masing debitur tercatat dalam kartu piutang di sisi debit Sip! Sampai sini kamu sudah paham kan tentang materi piutang, kartu piutang, dan prosedur pencatatan piutang? Piutang merupakan tagihan yang harus dibayarkan peminjam debitur kepada pemberi pinjaman kreditur karena adanya transaksi barang/jasa secara kredit non tunai. Piutang ini banyak jenisnya, ada piutang usaha, piutang wesel, dan piutang lain-lain. Kemudian, piutang dicatat dalam sebuah buku pembantu yang disebut kartu piutang. Proses pencatatan data-data piutang dalam kartu piutang harus menggunakan prosedur pencatatan kartu piutang. Yup, selesai deh materi kita kali ini. Gimana? Seru kan belajar akuntansi? Sekarang, kamu jadi tau nih pengertian, ciri dan jenis-jenis piutang, kartu piutang, serta prosedur pencatatan kartu piutang. Kalau kamu ingin mempelajari materi lain seputar utang, piutang dan prosedur pencatatannya, coba deh tonton di ruangbelajar! Di sana, ada ribuan video materi pelajaran lengkap dengan latihan soal dan pembahasannya, lho! Referensi Kartu Piutang [Daring] – Nusantara, D. A 2003 Mengelola Kartu Piutang. Departemen Pendidikan Nasional. Tautan Diakses 16 September 2020 Sumber foto Gif image [Daring] – Tautan Diakses 16 September 2020 Meme [Daring] – Tautan Diakses 16 September 2020
Karena sebagian besar Organisasi bisnis saat ini menawarkan fasilitas kredit kepada nasabahnya, sangat berguna untuk mengetahui perbedaan antara penjualan kredit dan piutang usaha. Bisnis mengizinkan mereka membayar barang dan jasa yang mereka beli di kemudian hari dalam periode yang ditentukan / disepakati setelah pembelian dilakukan. Proses ini dikenal dengan penjualan kredit. Sebagai hasil penjualan barang secara kredit, piutang usaha trade debitur ada. Piutang adalah jumlah total yang harus dibayar pelanggan untuk membayar organisasi. Kedua konsep tersebut ada dari fenomena yang sama, namun ada beberapa perbedaan yang signifikan antara penjualan kredit dan piutang usaha. Perbedaan utamanya adalah bahwa, penjualan kredit adalah barang yang menghasilkan pendapatan, dicatat dalam laporan laba rugi untuk periode tertentu sedangkan piutang disebut aset jangka pendek lancar yang tercatat di neraca pada tanggal tertentu. Apa itu Penjualan Kredit? Penjualan kredit mengacu pada penjualan non tunai dimana pelanggan diizinkan melakukan pembayaran untuk barang atau jasa yang mereka beli di kemudian hari. Disini pembeli memiliki kesempatan untuk membayar barang di masa depan baik dengan jumlah penuh dalam satu pembayaran atau dengan cicilan reguler kecil selama periode yang disepakati oleh kedua belah pihak. Apa itu Piutang Usaha? Piutang merupakan jumlah piutang yang harus dibayar oleh pelanggan ke organisasi bisnis sebagai hasil pembelian barang atau jasa secara kredit. Karena jumlah ini adalah sesuatu yang dimiliki oleh organisasi, namun belum diterima, aset tersebut diidentifikasi sebagai aset dan dicatat di bawah aset lancar di neraca. Kesamaan antara Penjualan Kredit dan Piutang Usaha Konsep kedua berasal dari titik yang sama, i. e. penjualan kredit • Gunakan kumpulan dokumen sumber yang sama untuk mencatat transaksi faktur Ex-Sales Apa perbedaan antara Penjualan Kredit dan Piutang Usaha? • Penjualan kredit merupakan sumber pendapatan, sedangkan piutang merupakan aset. • Penjualan kredit adalah hasil dari peningkatan total pendapatan organisasi. Piutang usaha menghasilkan peningkatan total aset organisasi. • Penjualan kredit disajikan dalam laporan laba rugi dengan kategori penjualan. Piutang disajikan pada Neraca dengan aset jangka pendek. • Penjualan kredit dihitung untuk periode tertentu Ex- Monthly / annual credit sales. Piutang merupakan nilai akumulatif. Nilai ini merupakan jumlah total pelanggan pada tanggal tertentu. • Penjualan kredit menentukan profitabilitas bisnis sementara piutang menentukan likuiditas bisnis. • Penjualan kredit adalah janji tanpa jaminan yang dibuat oleh pelanggan pada saat penjualan dilakukan. Piutang usaha dapat membuat ketentuan untuk meminimalkan ketidakamanan, untuk mengimbangi jumlah piutang tak tertagih Ex Bad Debt, Penyisihan piutang ragu-ragu. Menjual barang secara kredit membuat piutang usaha, i. e. satu tergantung pada yang lain. Penjualan kredit adalah sumber pendapatan dan dicatat dalam laporan laba rugi, terutama untuk periode tertentu. Sebaliknya, piutang merupakan jenis aset jangka pendek, yang tercatat di neraca buku akun. Ini adalah jumlah dari jumlah total yang harus dibayar, jadi tidak spesifik untuk periode tertentu.
Related PapersDalam dunia bisnis, pasti akan terjadi transaksi jual beli. Transaksi ini juga dikenal sebagai penjualan dan pembelian. Penjualan adalah kegiatan utama perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan, yakni memperoleh laba. Jika penjualan suatu perusahaan berjalan dengan baik maka laba yang akan diperoleh juga meningkat. Demikian sebaliknya, jika penjualan suatu perusahaan berjalan dengan kurang baik maka laba yang diperoleh akan menurun. Penjualan dapat berupa penjualan tunai dan penjualan kredit. Pembelian adalah kegiatan utama untuk menjamin kelancaran transaksi penjualan yang terjadi dalam suatu perusahaan. Dengan adanya pembelian, perusahaan dapat dengan mudah menyediakan sumber daya secara efektif dan efisien. Jadi, penjualan dan pembelian akan berpengaruh terhadap laba yang diperoleh perusahaan. Namun, tidak selamanya penjualan naik maka kondisi keuangan perusahaan akan meningkat. Hal ini disebabkan karena adanya penjualan kredit atau yang lebih dikenal dengan piutang. Piutang adalah salah satu unsur dari aktiva lancar dalam neraca perusahaan yang timbul akibat adanya penjualan barang, jasa atau pemberian kredit terhadap debitur yang pembayaran pada umumnya diberikan dalam tempo 30 hari sampai dengan 90 hari. Tidak semua perusahaan yang melakukan penjualan secara kredit akan berhasil atau berjalan lancar. Sebagian pelanggan mungkin tidak akan membayar utang mereka, sehingga piutang menjadi tak tertagih. Maka dari itu, biasanya perusahaanKas merupakan aset yang paling mungkin untuk digunakan dan dibelanjakan dengan tidak tepat. Kas meliputi uang logam, uang kertas, wesel, cek, dan bilyet giro atau dokumen lainnya yang dapat tersedia serta bernilaikan uang . Berikut beberapa definisi yang terkait dengan kas menurut Kartika, 2016 kas kecil terjadi jika entitas melakukan transaksi pengeluaran uang dengan jumlah kecil. Bank saldo kas yang tersedia pada rekening entitas di Bank yang dapat sewaktu-waktu digunakan. Setara kas investasi jangka pendek yang siap di konversikan ke kas dan dekat dengan tanggal jatuh temponya sehingga tidak memberikan risiko yang signifikan pada tingkat bunga. A. Pengendalian Kas Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengendalikan kas 1. Adanya karyawan kusus yang menangani penerimaan kas. 2. Adanya pemisahan tugas antara yang menerima, mencatat, menyetujui, dan menyimpan kas. 3. Setiap transaksi harus di dukung dokumen. 4. Dilakukannya pengecekan terhadap kas secara berkala. 5. Dibuatnya perencanaan arus kas. 6. Pengendalian penerimaan kas dan pengeluaran. 7. Lakukan rekonsiliasi bank. 8. Dibuatnya pengelolaan kas Kas, aset paling likuid, adalah media pertukaran standar dasar untuk mengukur dan menghitung semua item lainnya. Perusahaan umumnya mengklasifikasikan kas sebagai aset lancar. Uang tunai terdiri dari uang logam, mata uang, dan dana yang tersedia pada deposito di bank. Instrumen yang dapat dinegosiasikan seperti wesel, cek bersertifikat, cek kasir, cek pribadi, dan draft bank juga dipandang sebagai uang tunai. Dalam pelaporan kas, ada beberapa masalah yang menjadi perhatian khusus seperti setara kas, kas yang dibatasi, dan overdraft kas bank. Sedangkan piutang juga merupakan aset finansial. Piutang sering disebut sebagai pinjaman dan piutang adalah klaim yang diajukan terhadap pelanggan dan orang lain atas uang, barang, atau jasa. Piutang adalah asset keuangan juga sebagai instrument keuanganUntuk tujuan pelaporan keuangan, piutang diklasifikasikan sebagai piutang lancar dan tidak lancar. Piutang lancar diharapkan akan tertagih dalam satu tahun atau selama satu siklusoperasi berjalan. Semua piutang lain diklasifikasikan sebagai piutang tidak lancar. Piutang dagang adalah jumlah yang terutang oleh pelanggan untuk barang dan jasa yang telah diberikan sebagai bagian dari operasi bisnis normal. Piutang dagang ini bisa disubklasifikasikan menjadi piutang usaha dan wesel tagih. Piutang usaha adalah janji lisandari pembeli untuk membayar barang/jasa yang dijual sedangkan wesel tagih adalah janjitertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa meliputu jumlah yang harus dibayar pelangga, karyawan, dan afiliasi atas akun terbuka seperti wesel, serta pinjaman dan bunga akrual atas saldo semacam itu. Pertimbangan yang akan berikan dalam hal ini adalah piutang kotor dari para pelanggan atas transaksi penjualan kredit dan yang berhubungan dengan akun kontra, yaitu penyisihan untuk piutang tak tertagih. Merupakan hal yang penting untuk mengingat kembali bahwa dengan mengaudit piutang usaha auditor dapat mengaudit penjualan berkaitan. Penjualan yang paling mungkin menghadirkan potensi salah saji adalah penjualan yang tidak dapat ditagih. Untuk merancang pengujian substantif atas akun – akun ini, auditor pertama – tama harus menentukan tingkat risiko pengujian rincian yang dapat diterima oleh setiap asersi signifikan yang berkaitan.
jelaskan tentang ketentuan pencatatan piutang berkaitan dengan penjualan kredit