kemampuanmengatasi rasa takut adalah salah satu penghalang untuk meraih kesuksesan, melangkah lebih lanjut, mencoba, menyelesaikan tugas, mengatasi masalah, dan memutuskan untuk berhenti adalah rasa takut yang berlebihan. kemampuan berfikir kreatif adalah sesorang yang senang menggunakan otak kanan,memiliki tingkat rasa ingin tahu yang
ABSTRAK NILAI-NILAI PANCASILA YANG TERKANDUNG DALAM TRADISI JIMPITAN DI RT 02 RW 05 KELURAHAN WLINGI KECAMATAN WLINGI KABUPATEN BLITAR. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, (1) asal usul adanya tradisi jimpitan di RT 02 RW 05 Kelurahan Wlingi, (2) pelaksanaan tradisi jimpitan di RT 02 RW 05 Kelurahan Wlingi, (3)
MenurutHisrich, Peters, dan Shpherd mengatakan bahwa wirausahawan sering kali membuat keputusan dalam lingkungan ketidakpastian yang tinggi, hal tersebut terdapat tingkat risiko yang tinggi pula. Menurut Ebert dan Griffin (2007) mengatakan bahwa contoh lain yang membedakan seorang wirausahawan dengan orang yang tidak berwirausaha yaitu
sebesar-2.207 dengan p = 0.0135 (p = <0.05). Hasil tersebut menunjukkan adanya perbedaan tingkat efikasi diri terhadap kemampuan berwirausaha anak down syndrome pada orangtua yang signifikan antara sebelum dan setelah diberikan pelatihan efikasi diri. Kata Kunci: pelatihan efikasi diri, efikasi diri, down syndrome, wirausaha Abstract
10Karakter Wirausaha yang Harus Dimiliki Seorang Wirausahawan. Karakteristik wirausaha untuk sukses yang pertama adalah harus mempunyai komitmen yang tinggi. Ini disebabkan komitmen berkaitan dengan setiap perkataan maupun tindakan yang akan kamu pertanggung jawabkan. Dengan komitmen yang tinggi dalam membangun usaha membuat
Vay Tiền Nhanh Ggads. JAKARTA - Mungkin salah satu sikap paling kontradiktif yang dapat dialami manusia adalah ketakutan akan orang justru mendambakan kesuksesan pada aspek kehidupan mereka, namun tidak sedikit pula yang merasa itu sebagai melalui Entrepreneur, ini adalah mekanisme bawah sadar yang menjadikan seseorang seperti menginginkan, menyatakan, dan menentukan bahwa dia ingin satu hal pada dirinya justru menarik diri dan menghambat proses pengambilan keputusan serta aksi. Jika Anda menghindari atau melewatkan peluang, Anda mungkin telah melepas kesempatan penting hanya karena Anda merasa keberhasilan dari sana akan menimbulkan perasaan iri pada orang apakah Anda berpikir bahwa jika sukses Anda takut akan berhenti bersikap rendah hati… sangat mungkin bahwa, sebenarnya, yang Anda derita adalah ketakutan akan JugaKunci Sukses Seseorang Berdasarkan ZodiaknyaTips Sukses Kuliah Daring selama Pandemi Covid-19Bermula dari Make Up Artis, Wanita Ini Sukses Berbisnis Salon dan SpaAda setidaknya 5 alasan kenapa orang takut sukses dan bagaimana cara menghadapinya1. Takut ini dibsebut sebagai akar ketakutan, kegagalan adalah salah satu faktor penghambat terbesar. Seseorang akan selalu berpikir negatif, dan umumnya orang tersebut lalai mempertimbangkan semua aspek bermanfaat yang bisa diperoleh dengan mencapai kesuksesan yang mereka Evaluasi apa hal terburuk yang bisa terjadi. Rencanakan tindakan menjadi daftar kecil dan terapkan. Pertahankan visi Anda pada tujuan akhir Anda dan bersikaplah fleksibel untuk memperbaiki arah dan memulai kembali sebanyak yang Takut merasa tidak pantas untuk orang tumbuh dalam lingkungan yang menindas, dan ini menentukan bahwa pemikiran dan emosi positif mereka dibatasi oleh paradigma yang, meskipun dari di masa lalu, memiliki dampak di masa Bangun harga diri dan pengakuan terhadap kemampuan. Anda perlu menghubungkan tujuan kesuksesan Anda dengan perasaan layak. Komitmen 100% Anda pada diri sendiri akan menjadi kuncinya, terlepas dari apa pun yang memengaruhi Anda di masa lalu. Gunakan kekuatan batin Anda sebagai Takut akan perkataan orang kelihatannya tidak biasa, kebanyakan orang hidup mencari validasi, terutama karena bagi mereka ini adalah jaminan perasaan diterima dan dicintai. Sehingga mereka ketakutan akan pendapat orang lain. Orang-orang sukses tahu bahwa akan ada banyak orang yang akan mendukung mereka, dan orang lain yang akan iri pada mereka dan akan melakukan yang terbaik untuk tidak Singkirkan prasangka, apalagi yang asalnya dari orang lain. Bekerjalah secara internal untuk mengembangkan kemampuansehingga Anda tidak peduli dengan pendapat orang lain. Pasti akan ada banyaklebih kasih sayang yang tulus yang dapat membantu Anda saat keadaan menjadi Takut tidak bisa menangani cerita sukses orang lain ternyata dapat menularkan energi positif maupun negatif. Di antara orang-orang yang terinspirasi, ada mereka yang ragu apakah mereka dapat mengalami kesempatan yang sama. Ketakutan akan penularan ini sering muncul pada mereka yang tidak menerima kondisi mereka atau percaya mereka dapat Rasa takut melekat pada manusia, namun itu justru bisa menjadi kekuatan yang besar untuk maju, daripada menghentikan Anda. Yakinlah bahwa Anda akan menemukan cara untuk menangani kesuksesan yang pantas Anda terima dengan cara yang Takut merasa sendirian dan yang kurang percaya diri takut untuk jadi berbeda dari orang-orang di lingkungannyaa. Aspek lain yang terkait dengan orang-orang sukses adalah bahwa mereka akan diliputi oleh kesepian, dan mereka akan menarik diri dari lingkungan penuh kasih Dengan atau tanpa keberhasilan, Anda kadang-kadang akan merasa dapat memanfaatkan kemampuan Anda untuk memperkuatnya diri dan mengelilingi diri Anda dengan orang-orang yang benar-benar mencintai Anda dan menerima evolusi Anda dengan gembira. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor Mia Chitra Dinisari Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi ketakutan berlebihan dan kecemasan yang ditimbulkannya dalam kehidupan sehari-hari 1. Hadapi rasa takut Sebenarnya, salah satu cara menghilangkan rasa takut yang paling sederhana adalah dengan menghadapi rasa takut itu sendiri. Mungkin hal ini terdengar sangat sulit dilakukan, tapi bukan berarti Anda tidak bisa melakukannya, kan? Terus-menerus menghindari hal yang membuat Anda merasa takut justru akan menghambat berbagai hal yang harus atau ingin dilakukan. Bisa jadi, sebelum mulai mencoba melakukan sesuatu, Anda sudah mundur terlebih dahulu karena dihantui oleh rasa takut. Maka itu, cara yang paling efektif untuk menghilangkan rasa takut adalah menghadapinya. Awalnya mungkin terasa sulit, tapi lama-kelamaan, Anda akan lebih terbiasa hingga rasa takut itu hilang dengan sendirinya. 2. Tenangkan diri Saat merasa takut, Anda mungkin akan merasakan berbagai gejala fisik yang menimbulkan rasa tak nyaman. Padahal, gejala-gejala tersebut justru membuat suasana dan kondisi menjadi semakin parah. Oleh sebab itu, untuk bisa menaklukkan rasa takut, Anda harus dalam kondisi yang santai dan bebas dari stres. Cara untuk menghilangkan rasa takut adalah menenangkan diri secara fisik dan mental terlebih dahulu. Hal ini dapat dilakukan dengan menarik napas dalam, minum air putih, atau mencoba mengalihkan diri dari rasa takut tersebut dengan berjalan kaki sejenak sambil mendengarkan musik ceria. 3. Kenali pemicu kecemasan dan rasa takut Anda Menurut Mental Health Foundation, salah satu cara mengatasi atau menghilangkan rasa takut yang berlebihan adalah mengenali terlebih dulu pemicunya. Jika memungkinkan, cobalah untuk menulis jurnal setiap kali Anda merasa takut berlebihan. Dari catatan jurnal tersebut, Anda akan bisa memahami apa yang sedang terjadi sebenarnya dan kapan saja rasa takut tersebut muncul. Anda juga boleh menuliskan target-target sederhana untuk membantu menghadapi rasa takut ini jika muncul lagi di kemudian hari. Hal ini bisa menjadi cara mengatasi atau menghilangkan ketakutan yang efektif dan patut dicoba. 4. Berpikir lebih positif Saat memiliki rasa takut yang berlebihan, cenderung membuat Anda lebih pesimis jika dihadapkan oleh berbagai hal. Ada saja pikiran negatif yang menghantui, bahkan sebelum Anda memberikan kesempatan diri untuk mencoba hal tersebut. Pikiran-pikiran negatif yang berlebihan juga dapat menghambat diri Anda untuk bisa berkembang karena dari pikiran-pikiran tersebutlah rasa takut terbentuk. Oleh sebab itu, mulailah memenuhi pikiran Anda dengan hal-hal yang positif. Meyakini semua akan baik-baik saja dan mengubah kecemasan menjadi hal positif ketika Anda melewati hal yang ditakutkan adalah cara yang bisa dicoba untuk menghilangkan rasa takut. Hal ini dapat membuat Anda lebih kebal terhadap tekanan yang muncul ketika sedang ketakutan. 5. Bayangkan hal terburuk yang dapat terjadi Cobalah untuk memikirkan kemungkinan paling buruk yang mungkin terjadi. Sebagai contoh, kemungkinan terburuk yang bisa terjadi jika melakukan hal yang Anda takuti tersebut, misalnya, mengalami serangan panik atau serangan jantung. Kemudian, posisikan Anda mengalami serangan jantung. Jika hal tersebut terasa sangat tidak mungkin terjadi, mungkin hal tersebut hanya muncul dalam pikiran Anda saja. Tak hanya itu, saat memperkirakan hal terburuk yang mungkin terjadi, Anda akan lebih siap menghadapi penyebab rasa takut tersebut. 6. Terima kenyataan Menerima kenyataaan akan jauh lebih mudah membuat Anda merasa tenang dan lebih siap menghadapi ketakutan. Oleh karena itu penting untuk mengingat kejadian buruk terjadi secara wajar dan mengetahui tidak semua hal di dunia ini dapat Anda kendalikan. 7. Hindari melampiaskannya pada alkohol, obat-obatan, atau rokok Cobalah untuk selalu meminimalkan penggunaan rokok, alkohol dan obat-obatan terlarang, jika Anda merasa perlu menjauhkan diri dari kecemasan. Sebagai gantinya cobalah cara yang lebih sehat seperti mencukupkan waktu istirahat dan tidur malam untuk mengurangi rasa tertekan saat ingin menghilangkan rasa takut.
7 Tips Menghilangkan Rasa Takut Gagal dalam Memulai Usaha – Kegagalan merupakan hal yang mengerikan. Banyak orang yang takut berbisnis karena mengalami kekhawatiran yang berlebihan. Dalam memulai usaha, Anda harus bisa mengatasi rasa takut. Jangan biarkan kecemasan mempengaruhi langkah Anda untuk berbisnis. Hilangkan ketakutan yang membuat Anda menjadi ragu. Baca Juga Hati-hati, Ini 10 Penyebab Bisnis Gagal di Tengah Jalan Selain membayangkan kesuksesan, pebisnis pemula biasanya juga memikirkan hal terburuk yang akan terjadi. Membayangkan kegagalan merupakan bagian dari persiapan bisnis supaya Anda bisa merencanakan strategi jika nantinya bisnis mengalami krisis. Namun, bayangan kegagalan jangan menghantui Anda hingga Anda menjadi takut untuk memulai bisnis. Anda harus berani menghadapi risiko dan percaya diri dengan kemampuan Anda. Baca Juga 3 Hal Ini Membuktikan Bahwa Memulai Bisnis Sama Seperti Kencan Pertama Jika Anda masih menyimpan ketakutan untuk berbisnis sendiri, berikut sejumlah tips untuk mengatasi rasa takut sebelum menjalankan bisnis. 7 Tips Menghilangkan Rasa Takut Gagal BerbisnisMiliki Pola Pikir PositifFokus pada Proses Bukan HasilKegagalan adalah Bagian dari KesuksesanTingkatkan Kemampuan DiriJangan Pikirkan Omongan Orang LainTidak Menyalahkan Diri SendiriBuat Rencana Bisnis yang Matang 7 Tips Menghilangkan Rasa Takut Gagal Berbisnis1Miliki Pola Pikir Positif gambar Jalani hidup Anda dengan pola pikir yang positif. Miliki kebiasaan untuk selalu berpikir positif, bahkan disaat-saat yang tidak baik. Dengan pola pikir yang benar, Anda tidak akan terjebak dalam masalah, karena Anda selalu mencari solusi atas setiap masalah. Anda selalu menemukan makna positif dari kegagalan dan menjadikannya pelajaran berharga untuk mendukung langkah Anda berikutnya. Baca Juga Bagaimana Cara Menjadi Miliarder? Ini 8 Hal yang Harus Anda Pikirkan2Fokus pada Proses Bukan Hasil gambar Setiap pebisnis pasti memiliki tujuan. Ada target jangka pendek maupun jangka panjang yang ingin dicapai. Namun, jangan terlalu memikirkan hasilnya. Fokuslah pada setiap langkah yang akan dijalani. Hargai setiap proses dan mengapresiasi setiap perjalanan bisnis Anda. Niscaya, Anda akan mendapatkan hasil yang baik sesuai harapan. Baca Juga Bisnis Mengalami Krisis, Lakukan 5 Hal Ini untuk Mengatasinya3Kegagalan adalah Bagian dari Kesuksesan Anda harus menghilangkan rasa takut gagal. Sebab kegagalan bukan akhir dari segala usaha, melainkan bagian dari kesuksesan. Setiap pebisnis sukses saat ini pernah gagal berkali-kali. Belajarlah dari pengalaman hidup mereka. Jadikan kegagalan sebagai motivasi untuk terus berjuang dengan cara yang lebih baik. Baca Juga 7 Kesalahan Pebisnis Pemula yang Harus Dihindari4Tingkatkan Kemampuan Diri Kegagalan bisa terjadi karena Anda belum siap berbisnis. Anda belum memiliki pengetahuan dan keterampilan bisnis yang memadai. Untuk itu, pastikan Anda meningkatkan kemampuan diri. Belajarlah tentang dunia bisnis yang ingin Anda jalani. Terus perluas wawasan bisnis Anda agar Anda lebih siap untuk memulai usaha. Baca Juga 6 Rumus Dasar Dalam Berbisnis yang Harus Anda Terapkan5Jangan Pikirkan Omongan Orang Lain Anda tidak usah peduli dengan perkataan orang lain yang merendahkan Anda. Biarkan orang lain berpikir buruk tentang Anda. Jangan buang energi untuk membalasnya. Namun, jadikan omongan orang lain sebagai motivasi untuk Anda membuktikan jika Anda bisa sukses. Sekalipun Anda gagal, omongan orang lain jangan diambil hati. Fokus saja dengan orang-orang yang mendukung Anda. Baca Juga 5 Tips Sukses Menjalankan Bisnis dengan Modal Minim6Tidak Menyalahkan Diri Sendiri Setiap orang memiliki kekurangan dan akan melakukan kesalahan. Jangan menghukum diri sendiri dengan menyalahkan diri Anda saat hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Jangan meratapi kegagalan. Ingat, tidak semua rencana akan berjalan mulus. Namun, Anda dapat memetik hikmah dari setiap kejadian buruk. Jadikan kegagalan sebagai pelajaran dan optimislah dalam menatap masa depan. Baca Juga 5 Tips Mengevaluasi Ide Bisnis yang Memiliki Potensi untuk Sukses7Buat Rencana Bisnis yang Matang gambar Bisnis yang direncanakan saja bisa gagal, apalagi bisnis yang tanpa perencanaan. Guna menghindari kegagalan, Anda perlu memiliki rencana bisnis yang matang. Tulis konsep bisnis Anda dengan detail dan jelas. Ini akan membuat Anda lebih percaya diri untuk berbisnis. Anda akan lebih siap untuk menghadapi setiap tantangan dengan strategi yang mantap. Baca Juga Sedang Mencari Ide Bisnis? Ini 5 Jenis Bisnis yang Bisa Anda Pilih Nah, bagi Anda yang ingin memulai usaha, Anda harus menghilangkan rasa takut gagal yang berlebihan. Ketakutan itu hal yang wajar. Anda hanya perlu melawannya agar tidak membuat Anda menyerah sebelum mencoba. Jadi, mulailah bisnis Anda dengan keberanian, meskipun Anda tidak tahu apa yang akan terjadi.
Ada perbedaan yang sangat signifikan antara karyawan yang sudah bekerja selama bertahun-tahun di kantor dengan seorang pebisnis pemula yang baru ingin memulai bisnis mereka. Apa itu? Rutinitas penggajian yang akan diterima oleh setiap karyawan setiap akhir bulannya dan pebisnis pemula yang masih meraba-raba keuntungan yang bisa mereka dapatkan. Bagi para pebisnis pemula, semuanya terasa seperti penuh ketidakjelasan. Dan, perasaan ketidakjelasan ini menimbulkan perasaan yang jauh lebih menakutkan. Apakah itu? Rasa takut yang luar biasa mendalam. Takut bisnisnya tidak laku, takut modalnya tidak balik, takut bisnisnya bangkrut, dan segala ketakutan lainnya. Pada artikel kali ini kami akan menjelaskan 10 rasa takut yang dihadapi setiap pebisnis pemula dan bagaimana cara mengatasi setiap ketakutan tersebut. Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini. 1. Merasa Takut karena Tidak Tahu Harus Mulai dari Mana. Ada begitu banyak ide-ide cemerlang yang dimiliki oleh seorang wirausahawan di awal bisnis mereka. Sayangnya, mereka merasa kebingungan, tidak tahu harus mulai dari mana. Lebih tepatnya, mereka bingung bagaimana caranya menggerakkan ide-ide cemerlang yang mereka miliki? Solusinya, mereka perlu mencari seseorang yang bisa membantu mereka untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan di awal, mungkin seorang mentor bisnis adalah seseorang yang tepat untuk membantu membimbing mereka dalam mewujudkan bisnis yang diinginkan. Namun, pastikan bahwa mentor bisnis yang kita miliki benar-benar mengerti ide-ide cemerlang kita ya. 2. Merasa Takut karena Belum Menjadi Seorang Ahli. Apabila seorang pelanggan akan menanyakan beberapa pertanyaan berkaitan dengan produk dan layanan yang rekan pembaca tawarkan, mungkin rekan pembaca akan merasa sangat percaya diri dan bisa menjelaskannya secara lancar, seperti di luar kepala. Namun, tetap saja akan ada beberapa hal yang mungkin tidak dapat dijelaskan dengan baik oleh rekan pembaca, karena Anda memang belum ahli didalamnya. Meskipun begitu, bukan berarti rekan pembaca tidak bisa mempelajarinya dengan baik. Solusinya, jangan pernah berhenti belajar segala hal, Tidak perlu merasa malu jika kita baru mempelajari suatu hal, belajar adalah syarat utama untuk mendapatkan pertumbuhan secara berkelanjutan. 3. Merasa Takut Dianggap Gila. Kebanyakan wirausahawan merasa takut dianggap gila oleh rekan-rekan kerja lainnya. Berhenti kerja di kantor dan menggunakan tabungan untuk modal bisnis. Ditambah lagi, bisnis yang dibangun belum tentu laku di pasaran. Ketakutan dianggap gila membuat kebanyakan orang tetap berdiri di zona nyaman mereka, dengan tidak mengambil risiko dan mendedikasikan waktunya untuk bekerja dengan orang lain selama sisa hidupnya. Solusinya, kita perlu mengabaikan perkataan orang lain dan berani gila untuk mengambil risiko yang ada di depan mata, atau bahkan risiko-risiko yang tidak terduga sekalipun. Kita perlu menerima bahwa kita memang cukup gila dan hanya orang-orang gila lah yang berani membuat perbedaan di karier mereka. 4. Merasa Takut Tidak Memiliki Modal. Ini merupakan salah satu ketakutan yang sering dihadapi oleh banyak pebisnis pemula, takut tidak memiliki modal. Ketakutan seperti ini dengan mudah bisa menggagalkan segala impian dan rencana bisnis kita. Dunia bisnis tanpa modal atau investor yang rela menanamkan modal mereka, hanyalah angan-angan belaka. Solusinya, kita perlu nekat untuk menggunakan tabungan yang ada, atau menjual suatu barang yang mungkin sangat berharga bagi kita, yang mana hasil penjualannya nanti bisa kita gunakan untuk modal bisnis kita. Misalnya, Lola Cimmino, pencipta Chick Sticks, produsen papan selancar papan atas di Oceanside, California, Cimmino pernah menjual papan seluncur pertamanya demi mengambil keuntungan dan menginvestasikannya kembali ke dalam bisnisnya. Hebatnya, Cimmino tidak pernah mengandalkan pinjaman bank atau investor dari manapun. 5. Merasa Takut Tidak Dipercaya. Selain modal uang, kepercayaan adalah modal utama dalam menjalin bisnis dengan pelanggan. Sayangnya, kebanyakan wirausahawan di awal bisnis mereka merasa ketakutan jika mereka tidak mendapat kepercayaan dari para calon pelanggannya. Terutama jika hal itu berkaitan dengan penampilan atau latar belakang seseorang. Solusinya, kita perlu memiliki etos kerja yang tinggi dan solid. Orang-orang mungkin akan terpengaruh dengan penampilan fisik kita atau hal-hal lainnya yang tidak kita sadari, namun percayalah bahwa tidak ada yang bisa berdebat dengan etos kerja yang solid. Meskipun pada awalnya tidak ada yang percaya dengan kita, namun perlahan-lahan orang lain pasti akan mulai percaya dengan hasil yang kita berikan. 6. Merasa Takut Tidak Dapat Menarik Pelanggan. “Bagaimana jika nanti tidak ada yang mau membeli produk atau layanan saya ya? Bagaimana dengan masa depan bisnis saya nanti?” ketakutan ini akan sangat menghantui kita dalam berbisnis. Solusinya, kita tidak perlu takut dengan hal seperti ini. Tetaplah konsisten menjalankan rencana bisnis kita seperti di awal. Tidak perlu tergesa-gesa untuk mendapatkan pelanggan yang begitu banyak karena semua bisnis yang sukses pasti dimulai dari titik bawah, dari tidak ada pelanggan satupun sampai memiliki ratusan bahkan ribuan pelanggan. 7. Merasa Takut Tidak Mampu Menangani Kesuksesan. Ketakutan selanjutnya yang mungkin akan dirasakan adalah takut tidak mampu menangani kesuksesan yang mungkin akan kita dapatkan. Jika bisnis kita berhasil, kita pasti akan merasa sangat senang. Namun disisi lain, menjadi sukses juga akan menjauhkan kita dengan keluarga dan teman-teman terdekat kita. Akibatnya? Kita mungkin akan merasa kesepian dengan segala kesuksesan yang kita miliki. Solusinya, kita memerlukan manajemen waktu yang baik untuk bisa menyeimbangkan kesibukan karier dengan kehidupan pribadi, sehingga kesuksesan yang kita dapatkan tidak akan menghambat kita untuk tetap bisa menghabiskan waktu dengan pasangan, keluarga dan teman-teman terdekat. 8. Merasa Takut Memiliki Keluarga yang Gagal. Menempuh jalan bisnis tidak pernah semudah yang kita bayangkan. Perlu persiapan yang sangat matang untuk mengarungi dunia bisnis. Banyak para pebisnis merasa takut di awal karier mereka, takut jika keuntungan bisnis yang diharapkan tidak kunjung didapatkan, sehingga mereka harus mengorbankan banyak biaya untuk keluarga. Misalnya, uang belanja bulanan istri akan berkurang karena digunakan untuk modal bisnis atau uang bayaran sekolah anak menjadi terlambat untuk dilunaskan. Solusinya, jauh sebelum kita memulai bisnis, kita perlu melakukan persiapan yang matang. Persiapan ini bukan hanya untuk diri kita sendiri, namun untuk keluarga kita juga. Diskusikan hal ini kepada pasangan hidup kita dan memberi pengertian secara perlahan-lahan kepada anak-anak kita, jika memang diperlukan. Sehingga, tidak ada satu anggota keluarga pun yang merasa kaget’ dengan situasi baru mereka, bahwa orang tuanya sedang berusaha menaiki tangga kesuksesan bisnis. 9. Merasa Takut Tidak Bisa Memulihkan Investasi. Pertanyaan selanjutnya yang dapat membuat kita ketakutan adalah “Bagaimana jika investasi yang saya berikan tidak memberikan keuntungan apapun?” Faktanya, jika kita berinvestasi pada suatu bisnis, kita tidak akan bisa melihat pengembalian secara langsung dan cepat. Inilah mengapa kita perlu tetap bekerja, bekerja dan bekerja. Sampai akhirnya segala upaya keras kita bisa memberikan hasil yang manis. Apabila kita berhenti sebelum mendapatkan keuntungan, maka kita tidak akan pernah mendapatkan keuntungan apapun. Dan, jika kita memutuskan untuk berhenti sebelum mendapatkan untung dari bisnis kita, ingatlah bahwa kita tidak akan pernah meningkatkan modal investasi. Solusinya? Kita tidak boleh menyerah, terus bekerja dan berusaha sampai mendapatkan keuntungan dari investasi kita. 10. Merasa Takut Mengambil Langkah yang Salah. Terbiasa berada di zona nyaman akan membuat kita ketakutan dalam mengambil langkah yang salah. Padahal, semua orang bisa mendapatkan kesuksesan karena mereka berani mengambil risiko. Solusinya, sebelum memulai bisnis, pastikan bahwa kita sudah memiliki mental yang kuat dalam menghadapi tantangan dan berani dalam mengambil risiko. Itulah 10 ketakutan yang perlu kita atasi saat baru memulai bisnis. Hidup dengan penuh ketakutan hanya akan membawa kita ke dalam lingkaran kecil yang tidak akan pernah membawa kita ke tangga kesuksesan manapun. Jadi, apabila rekan pembaca adalah seorang pemula di dalam bisnis, Yuk sama-sama kita atasi semua ketakutan yang ada. Tetap semangat ya, rekan-rekan Career Advice.
Kemampuan wirausaha dapat dibagi berdasarkan tingkatan dalam seberapa besar ia mampu mengatasi rasa takut akan kegagalan atau kesulitan yang dihadapi. Tingkatan kemampuan wirausaha dibagi menjadi 5 tingkat, yaitu sebagai berikut. 1. Tingkat kemampuan dalam menghadapi rasa takut kecil sekali Pada tingkat ini seseorang cenderung menghindari risiko avoid a risk, sering disebut risk avoider or averter penghindar risiko. Ciri-ciri risk avoider or averter a. Senang mempertahankan rasa nyamannya comfort zone. Selalu ingin menikmati keadaan saat ini yang menghanyutkan diri. Biasanya orang seperti ini senang dengan kedamaian dan kenyamanan sesaat, menghibur diri sendiri dan senang mencari alasan apapun untuk dilontarkan agar bisa terhindar dari kerja keras. b. Selalu melihat kesulitan di depan mata bukan kemampuannya. c. Merupakan orang yang pesimis, bukan optimis. d. Melihat dengan rasa takut akan risiko risk phobia. e. Pemalas dan enggan bekerja keras. f. Banyak alasan untuk mengindari kerja keras. g. Berusaha menutupi rasa takutnya. h. Senang menganggur, tidak ada kerjaan yang berat. i. Senang bekerja dengan hasil yang instan. j. Tidak mau menggunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk meraih hasil yang lebih baik. Semua hal di atas disebut mental block bagi kesuksesan. Pada tingkat ini tidak ada jiwa kewirausahaan zero entrepreneurial skill sehingga tidak pernah sukses. Kondisi yang sering terjadi adalah tidak mempunya pekerjaan tetap unemployment atau job less. Hindari berada pada level ini, karena sudah pasti tidak akan sukses. 2. Tingkat kemampuan dalam menghadapi rasa takut sedang Pada tingkat ini seseorang selalu menggunakan pengetahuannya untuk bekerja lebih baik lagi. Tingkat ini disebut comfort risk calculation taker orang yang selalu menghitung risiko yang ditanggung harus lebih kecil dari keuntungan yang diperoleh, sehingga orang yang berada pada tingkatan ini berorientasi hanya mencari pekerjaan yang nyaman, aman dari PHK Pemutusan Hubungan Kerja atau yang biasa-biasa saja. Ciri-cirinya comfort risk calculation taker, antara lain a. Senang bekerja tetapi yang nyaman dan aman. b. Mengedepankan keuntungan daripada kerugian. c. Tidak berpandangan jauh dan melihat masa lalu past oriented sebagai acuan untuk berpikir saat ini. d. Berpikir selalu realistis kenyataan. e. Berpikir lebih aman bekerja daripada berwirausaha. f. Mencari pekerja sebagai pegawai yang ada tunjangan pensiuannya walaupun di masa mendatang nilainya sudah tidak berarti lagi untuk kehidupannya. g. Berpikir cukup menerima apa adanya tetapi tidak ada kemampuan berpikir untuk mencari sesuatu yang lebih baik. Untuk level kewirausahaan ini disebut level intrapreneurship atau employee entrepreneurial skill. Tingkatan ini bisa sukses menjadi top eksekutif apabila menghilangkan hambatan-hambatan pikiran dan mental mental block yang ingin santai, nyaman, dan tidak ada semangat, dan pikiran negatif lainnya. dapat sukses bila lebih giat dari meningkatkan kemampuan kewirausahaanya dengan cara belajar untuk meningkatkan kemampuannya. 3. Tingkat kemampuan dalam menghadapi rasa takut tinggi Pada tingkat ini seseorang berani menanggung atau mengatasi risiko kegagalan dan berani menghadapi rasa takutnya karena ia merasa mampu, mempunyai kemampuan, dan pengalaman kerjanya sesuai dengan apa yang ia kerjakan dalam bisnisnya. Tingkatan ini disebut risk calculation taker berani mengambil risiko usaha dengan perhitungan risiko yang lebih optimal. Ciri-ciri risk calsulation taker, antara lain a. Berani mengambil keputusan untuk berusaha bila ia mampu melakukannya karena berdasarkan keahlian, pengalaman, dan pengetahuan latar belakang pendidikan. b. Selalu bekerja secara individu dalam mengelola usahanya dan mengambil pekerjaan. c. Bisnis dan usahanya tidak atau belum dikelola dengan organisasi yang baik. d. Usahanya sangat dipengaruhi oleh waktunya sendiri. e. Punya pandangan jauh ke depan. f. Bosan bekerja terus-menerus. g. Ingin menjadi bos bagi dirinya sendiri. h. Berpikir realistis. Untuk itu, tingkatan kewirausahaan ini sering disebut wirausaha mandiri individual entrepreneur atau sering disebut sebagai self bussinessman. Tingkatan ini bisa sukses secara mandiri tetapi ada kelemahannya, yaitu sebagai berikut a. Bisnis atau usahanya sangat tergantung pada popularitas dirinya atau image dirinya sendiri. b. Usia usahanya biasanya tergantung usia pemiliknya, yaitu sang wirausaha itu sendiri. c. Membutuhkan bussiness team skill tim keterampilan usaha untuk lebih sukses dan besar. Misalnya leader pemimpin bisnis, financial and quality control pengawas keuangan dan kualitas, merketer pemasar atau penjual, dan organisator manajer. d. Biasanya menjadi spesialis dalam bisnis tersebut. Contoh dokter yang membuka praktik, lulusan tata boga membuka testoran, dan lulusan STM mesin membuka bengkel. Hampir sebagian besar orang yang sukses menjadi pengusaha besar berawal dari tingkatan ini. Pada lulusan SMA/SMK lebih memiliki peluang untuk memulai dari tingkatan ini dan ternyata bisa lebih cepat sukses. Contoh pendiri Microsoft, yaitu Bill Gates memulai dari keahlian dari membuat perangkat lunak/software; pendiri DELL Computer, yaitu Michael Dell yang mengawali sebagai tenaga penjual computer, dan pendiri Google, yaitu Sergey Brin dan Larry Page yang diawal dari penelitian dan riset. 4. Tingkat dan kemampuan dalam menghadapi rasa takut kompleks Ada tingkat ini kemampuan memperhitungkan mengendalikan, mengatasi, dan menanggung risiko kegagalan usahanya lebih besar dibanding dengan ketiga tingkatan di atas. Ia berani mengalahkan dan mengatasi rasa takutnya bukan hanya karena pengetahuan, keterampilan, dan pengalamannya saja, tetapi lebih kompleks dari itu. Biasanya jenis usaha yang diambil dan dimulainya lebih berskala industri atau tidak mengarah ke individial entrepreneur bisnis yang dikelola secara individu. Tingkatan ini disebut manajer risiko bagi dirinya risk manager. Ciri-ciri risk manager, yaitu sebagai berikut. a. Mengambil keputusan dari berbagai sisi, risiko, informasi, dan kondisi untuk suatu nilai value yang lebih optimal dan tepat. b. Ada unsur visioner wawasan ke depan, yang sering terlihat dari keputusan yang ia ambil, sehingga cenderung berkesan itu keputusan nekat sebenarnya tidak. c. Punya mimpi dan orientasi bisnis berskala besar atau skala industri well organized. d. Naluri Instinct bisnisnya kuat dan didukung oleh kekuatan intuisi yang diambil berdasarkan pengalaman yang ia miliki, informasi, kejadian sebelumnya, pengalaman yang ia punyai, visualisasi dan imajinasinya yang begitu kuat. e. Kesempurnaan adalah target utamanya. f. Tidak suka menyerah dan cepat berpuas diri. g. Punya keyakinan kuat terhadap apa yang ia pikirkan. h. Seorang pemimpin leader yang kuat dan merupakan pimpinan yang cenderung menggunakan perencanaan yang kuat atau well plan. i. Kreativitas dan invonasi tinggi, j. Keteguhan hati yang kuat. k. Seorang pemimpin yang disegani. l. Seorang analisator kuat dalam analisan dan strategi yang baik. 5. Tingkat kemampuan dalam menghadapi rasa takut sangat tinggi Pada tingkat ini kemampuan seseorang dalam hal mengatasi rasa takut akan kegagalan cukup besar sehingga cenderung mengambil keputusan menggunaan intuisinya yang kuat sekali, bahkan bisa cenderung sedikit mengadu keberuntungan. Tingkatan ini disebut risk taker disebut pengambil risiko. Tingkatan ini bisa dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut. a. Tingkat risk taker yang lebih realistis dan analitis. Tingkat ini sering disebut juga “investor” atau penanam modal yang memang menjadi wirausaha dengan tujuan untuk memiliki saham kepemilikan perusahaan atas sebuah perusahaan dalam jumlah tertentu untuk mendapatkan keuntungan baik berupa deviden pembagian laba kepada pemegang saham sesuai proporsinya atau kenaikan nilai saham apabila saham tersebut dijual kembali pada orang lain. b. Tingkat risk taker yang bersifat intuisi dan menggunakan perasaannya feeling semata. Tingkat ini bersifat bisnis, tetapi lebih mengarah pada hobi saja. Sumber Kewirausahaan 1, untuk SMK dan MAK Kelas X, KTSP Standar Isi 2006, Hendro
jelaskan tingkat kemampuan wirausaha dalam mengatasi rasa takut