RUDUS sebutan bagi Badik di Kalimantan Timur dan Sabah, sebagian menyebut Badik Rudus. Miring dan Rekan. SELOKARANG, pamor yang gambarnya menyerupai batang karang dilaut, sepintas lalu menyerupai pamor Tunggak Semi, tetapi bagian beberapa jenis pamor khusus juga menempati bagian sor-soran ini, bagian ini disebut bongkot.
Badikini merupakan salah satu dari jenis Badik yang memiliki pamor yang sangat indah dan memiliki karakteristik tersendiri, jenis badik ini berasal dari tanah Luwu karena bentuk fisik dari badik ini agak membungkuk(hampir sama dengan jenis badik luwu) keindahan yang dimiliki badik ini terdapat pada bilahnya yang memiliki retakan pada tengah bilah Badik dari punggung Badik/kawali. Tuahnya adalah membuat pemiliknya disenangi oleh siapa saja yang melihatnya.Badik ini juga sering dinamakan
Selainitu masih ada lagi keris yang memliki kelok tunggal seperti halnya rencong di Aceh atau Badik di Sulawesi. Bagian-bagian keris menunjukkan bahwa sebilah keris dengan tangguh Tuban, dapur Tilam Upih dan pamor Beras Wutah ternyata mengandung besi (fe) , arsenikum (warangan )dan Titanium (Ti), menurut peneliti tersebut bahwa keris
Pamorseperti ini juga sangat dicari, sebab tuahnya juga sangat baik untuk kerezekiaan dan ketentraman hati. Ure' Tuo yang menyebrang dari sisi satu ke sisi lainnya. Pamor seperti ini juga sangat banyak dicari seperti halnya Badik Sambang/Gareno. Tuahnya juga sangat baik untuk kerezekian, kewibawaan dan kepemimpinan.
JualKeris Majapahit Kuno Jalak Sangu Tumpeng Pamor Toya Mambeg Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Jalak Sangu Tumpeng Pamor (motif lipatan besi) : Toya Mambeg (ada pamor tambal) "Jenis Pamor Miring Yang Sangat Langka dan Banyak Diburu Para Kolektor Keris" Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Majapahit Madya Panjang Bilah : 31 cm Warangka :
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. adapun jenis-jenis badik, diantaranya; 1. Badik Raja gecong raja, bontoala Gambar 1. Badik Raja gecong raja, bontoala badik yang asalnya dari daerah kajuara kabupaten bone , dalam pembuatan badik ini,, orang2 disekitar kajuara sana masih percaya jika badik raja dibuat oleh makhluk halus, ketika malam, terdengar suara palu bertalu-talu dalam lanraseng gaib sampai paginya masyarakat sana menemukan jadilah sebuah badik raja,, badik ini bilahnya aga” besar ukurannya 20-25 cm, menurut bang ray divo, Ciri-ciri badik raja hampir mirip dengan badik lampobattang, bentuk bilahnya agak membungkuk, dari hulu agak kecil kemudian melebar kemudian meruncing. Pada umumnya mempunyai pamor timpalaja atau mallasoancale di dekat hulunya. Bahan besi dan bajanya berkualitas tinggi serta mengandung meteorit yang menonjol dipermukaan, kalau kecil disebut uleng-puleng kalau besar disebut batu-lappa dan kalau menyebar di seluruh permukaan seperti pasir disebut bunga pejje atau busa-uwae. Badik raja di masa lalu hanya digunakan oleh arung atau dikalangan bangsawan-bangsawan dikerajaan Bone. 2. Badik Lagecong Gambar 2. Badik Lagecong Badik lagecong,, Badik bugis satu ini dikenal sebagai badik perang, banyak orang mencarinya karna sangat begitu terkenal dengan mosonya racunnya, banyak orang percaya bahwa semua alat perang akan tunduk pada badik gecong tersebut,, ada dua versi , yang pertama ,Gecong di ambil nama dari nama sang pandre empu yang bernama la gecong, yang kedua diambil dari bahasa bugis gecong atau geco”, yang bisa diartikan sekali geco” sentuh langsung mati,, sampai saat ini banyak yang percaya kalau gecong yang asli adalah gecong yang terbuat dari daun nipah serta terapung di air dan melawan arus,, wallahu alam,, panjang gecong biasanya sejengkalan orang dewasa, pamor lonjo,, bentuknya lebih pipih,tipis tapi kuat. 3. Badik Luwu Gambar 3. Badik Luwu Badik luwu,, badik luwu yang berasal dari kabupaten luwu, bentuknya agak sedikit membungkuk, mabbukku tedong bungkuk kerbau, bilahnya lurus dan meruncing kedepan,, badik bugis kadang diberikan pamor yang sangat indah, hingga kadang menjadi buruan para kolektor ..di bajanya terdapat rakkapeng atau sepuhan pada baja yang konon disepuh dengan bibir dan “maaf” alat kelamin gadis perawan sehingga konon tidak ada orang yang kebal dengan badik luwu ini, 4. Badik Lompo Battang badik siperut besar/jantung pisang Gambar 4. Badik Lompo Battang Badik lompo battang atau sari,, badik ini berasal dari Makassar, bentuknya seperti jantung pisang, ada jg yang bilang seperti orang hamil, makanya orang menyebutnya lompo battang perut besar, konon katanya jika ada orang terkena badik ini, maka dia tidak akan bertahan dalam waktu 24 jam,
37 senjata tradisional di 34 provinsi dan gambarnya lengkap dengan penjelasannya – Kekayaan yang dimiliki Indonesia tidak terbatas pada kekayaan alamnya saja. Ada pula kekayaan budaya berupa senjata tradisional Indonesia yang beragam dan sangat unik. Setiap daerah punya corak khas senjata tradisionalnya masing-masing, sehingga bentuknya amat beragam. Senjata-Senjata Tradisional Setiap Provinsi di IndonesiaDaftar IsiSenjata-Senjata Tradisional Setiap Provinsi di IndonesiaSenjata Tradisional dari Pulau SumatraSenjata Tradisional dari Pulau KalimantanSenjata Tradisional dari Pulau JawaSenjata Tradisional Bali – Nusa TenggaraSenjata Tradisional dari Pulau SulawesiSenjata Tradisional dari Kepulauan MalukuSenjata Tradisional dari Pulau Papua Daftar Isi Senjata-Senjata Tradisional Setiap Provinsi di Indonesia Senjata Tradisional dari Pulau Sumatra Senjata Tradisional dari Pulau Kalimantan Senjata Tradisional dari Pulau Jawa Senjata Tradisional Bali – Nusa Tenggara Senjata Tradisional dari Pulau Sulawesi Senjata Tradisional dari Kepulauan Maluku Senjata Tradisional dari Pulau Papua mufidpwt Kekayaan budaya Indonesia memang selalu menarik untuk ditelusuri, mulai dari lagu daerah, cerita daerah, hingga senjata tradisional. Senjata tradisional yang khas di setiap provinsi di Indonesia dapat dikatakan sebagai identitas provinsi tersebut. Dengan sejarah peninggalan nenek moyang yang cukup panjang, senjata tradisional tersebut ada yang sampai saat ini masih digunakan oleh masyarakat lokal, tetapi ada pula yang sudah tidak dipakai. Sudah tahu apa saja senjata tradisional di setiap provinsi di Indonesia? Simak artikel tentang senjata tradisional beserta gambar dan penjelasannya berikut ini. Untuk memudahkanmu memahami tiap gambar dan keterangan yang dihadirkan, setiap senjata daerah dikategorikan berdasarkan pulau tempatnya berasal. Senjata Tradisional dari Pulau Sumatra 1. Senjata Tradisional Rencong dari Aceh Provinsi Aceh mempunyai senjata tradisional bernama rencong yang bentuknya mirip seperti huruf L bak belati. Bagian gagang rencong berbentuk huruf Arab serta diambil dari padanan kata “bismillah” untuk menunjukkan bahwa rakyat Aceh memegang teguh ajaran Islam. 2. Senjata Tradisional Hujur dari Sumatera Utara Di Provinsi Sumatera Utara, terdapat senjata tradisional yang disebut hujur. Senjata tersebut adalah tombak yang dibuat dari bahan logam. Hujor digunakan masyarakat untuk berperang dan berburu. Bentuk hujor yang mirip daun pipih dengan panjang 25 cm serta lebar 5,5 cm memudahkan penggunanya untuk beraktivitas. Selain itu, bagian tangkai hujor sepanjang 2 m terbuat dari kayu. 3. Senjata Tradisional Piso Gaja Dompak dari Sumatera Utara Senjata tradisional piso gaja dombak berasal dari Sumatera Utara. Pada bagian tangkai, terdapat ukiran seperti gajah. Senjata tersebut dianggap sakral karena mempunyai kekuatan magis dan hanya dimiliki oleh raja-raja dan diwariskan turun-temurun. 4. Senjata Tradisional Pedang Jenawi dari Riau Riau mempunyai banyak senjata tradisional, salah satunya adalah pedang jenawi yang sangat populer. Dulunya, pedang jenawi dipakai panglima kerajaan serta orang-orang yang memiliki kekuasaan, cerdas, serta dihormati. Jika dilihat sekilas, bentuk pedang jenawi mirip seperti katana dari Jepang. 5. Senjata Tradisional Badik Tumbuk Lado dari Kepulauan Riau Badik tumbuk lado adalah senjata tradisional seperti keris dari Kepulauan Riau. Ukuran panjangnya 27-29 sentimeter dengan lebar bilah 3,5-4 sentimeter. Penggunaan badik tumbuk lado adalah untuk menikam, mengiris, serta menjajah saat ada pertempuran jarak pendek. Masyarakat lokal meyakini bahwa setelah badik tumbuk lada ditarik dari sarungnya, harus ada yang ditikam, baik benda maupun binatang. 6. Senjata Tradisional Karih dari Sumatera Barat Karih atau keris tergolong senjata tikam atau senjata tajam dari Sumatera Barat. Karih diletakkan di depan pinggang dan biasanya dipakai oleh laki-laki. Fungsi karih adalah untuk pertahanan diri. 7. Senjata Tradisional Tombak Mata Panah dari Jambi Tombak mata panah atau kuju istilah daerah Kerinci merupakan senjata tradisional yang hingga saat ini masih diproduksi. Dalam satu tahun, tombak mata panah dimandikan dua kali untuk perawatan serta diasapi dengan kemenyan. Komponen tombak mata panah terdiri dari mata panah, punting, kuping, tangkai, serta besi pelapis manau. Ukuran tangkai tombak mata panah sekitar satu meter dengan panjang kepala 20 sentimeter. 8. Senjata Tradisional Keris dari Bengkulu Jika keris identik dengan senjata tradisional di Pulau Jawa, Bengkulu ternyata juga mempunyai keris yang khas dengan bentuk berbeda dari keris di Jawa. Bentuk keris asli Bengkulu seperti pisau dengan adanya lengkungan. Keris dari Bengkulu tidak terlalu pendek, tetapi juga tidak terlalu panjang, kira-kira 13 ruas jari atau sepanjang telapak kaki orang dewasa. Sejarah keris Bengkulu juga unik karena dulu dipakai kepala adat dan para hulu balang raja saat mengadakan upacara adat hingga berperang. Beredar kepercayaan masyarakat Bengkulu bahwa orang yang menggunakan keris tersebut adalah orang yang pemberani. Namun, keris Bengkulu saat ini hanya dipakai saat ada upacara adat. 9. Senjata Tradisional Kerambit dari Bengkulu Senjata tradisional kerambit yang berasal dari Bengkulu tidak digunakan sembarangan karena hanya bisa dipakai oleh orang yang pandai bersilat. Kerambit dengan bahan besi yang mengandung baja dibuat oleh pandai besi berdasarkan pesanan. Bentuk kerambit melengkung dengan panjang 12 sentimeter, bagian hulu 8 sentimeter, dan pangkal 2 sentimeter. Sedangkan kerangka kerambit memiliki ukuran 13 sentimeter. 10. Senjata Tradisional Siwar dari Sumatra Selatan Siwar atau badik merupakan senjata pusaka tradisional dari Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. Sayangnya, produksi siwar secara massal sudah tidak dilakukan. Pembuatan siwar dilakukan oleh tokoh masyarakat serta ahli waris saja. 11. Senjata Tradisional Trisula dari Sumatra Selatan Trisula merupakan senjata tradisional yang cukup unik karena bentuknya seperti tombak dengan mata tiga, seperti trisula milik dewa pada mitologi Yunani. Adapun Trisula merupakan jenis senjata dengan jangkauan yang panjang, sehingga cocok dipakai untuk menyerang musuh dari jauh. 12. Senjata Tradisional Parang dari Kepulauan Bangka Belitung Parang dari Bangka Belitung dipakai oleh masyarakat saat berkelahi jarak pendek. Bentuk parang mempunyai ujung lebar dan berat dengan tujuan meningkatkan berat, sehingga lawan bisa terpotong dengan cepat. Penggunaan parang yang ukurannya sedang adalah untuk menebang pohon. 13. Senjata Tradisional Tombak atau Payan dari Lampung Senjata tradisional tombak dari Lampung dibedakan menjadi dua, yaitu tombak panjang dengan ukuran lebih dari 1,5 meter dan tombak pendek yang tidak lebih dari 90 sentimeter. Selain itu, tombak juga dijadikan sebagai benda pusaka, alat berburu, alat upacara, dan benda religi. Senjata Tradisional dari Pulau Kalimantan 1. Senjata Tradisional Mandau dari Kalimantan Barat Mandau adalah senjata tradisional dari kebudayaan suku Dayak di Kalimantan yang populer. Selain berfungsi sebagai senjata tradisional, mandau juga menunjukkan kehormatan serta jati diri seseorang. 2. Senjata Tradisional Sumpit dari Kalimantan Timur Sumpit dari Kalimantan Timur merupakan senjata dengan panjang 1,9-2,1 meter dan diameter 2-3 sentimeter. Terdapat lubang pada bagian tengah untuk memasukkan anak sumpit. Sumpit dipakai masyarakat untuk berburu, berperang, upacara adat, dan acara pernikahan adat Dayak. Penggunaan sumpit adalah dengan ditiup. Masyarakat percaya bahwa sumpit tidak boleh dipakai untuk membunuh sesama. 3. Senjata Tradisional Keris Bujak Beliung dari Kalimantan Selatan Keris bujak beliung dari Kalimantan Selatan mempunyai panjang sampai 30 sentimeter. Pada keris tersebut terdapat ukiran khas Kalimantan Selatan yang sekaligus menjadi motif senjata. 4. Senjata Tradisional Dohong dari Kalimantan Tengah Dohong dari Kalimantan Tengah hanya digunakan oleh kalangan tertentu, seperti kepala suku, demang, dan basir. Dohong memiliki bentuk serupa keris, tetapi ukurannya lebih besar dan lebih tajam. Pada bagian hulu, bahan pembuatannya adalah tanduk, sedangkan sarung dohong terbuat dari kayu. 5. Senjata Tradisional Lonjo dari Kalimantan Tengah Lonjo merupakan senjata tradisional sejenis tombak untuk menyerang musuh dari jarak jauh dan jarak dekat. Saat akan digunakan, biasanya masyarakat akan melapisi bagian ujung tombak menggunakan racun dari pelepah pohon, sehingga musuh lebih mudah dikalahkan dari jarak dekat. Uniknya, bagian gagang tombak lonjo merupakan tangkai panjang dengan lubang yang dapat dilepas. Fungsinya agar bisa dipakai untuk sumpit dan mengalahkan musuh dari jarak jauh. Senjata Tradisional dari Pulau Jawa 1. Senjata Tradisional Golok Ciomas dari Banten Golok ciomas dari Banten dulunya digunakan untuk mengusir para penjajah. Golok ini sangat terkenal karena tajam, halus, dan bentuknya seimbang. Di samping itu, golok ciomas juga dikenal cukup mistis. Uniknya, pembuatan golok ciomas hanya dilakukan pada bulan kelahiran Nabi Muhammad Saw serta wajib melalui tahapan ritual dan penempatan besi khusus. 2. Senjata Tradisional Golok dari DKI Jakarta Masyarakat Betawi di DKI Jakarta menjadikan golok sebagai senjata tradisional. Golok dibagi menjadi empat jenis, yaitu golok gobang, golok betok, badik badik, dan golok ujung turun. Penggunaan golok dulunya dipakai sebagai penghias pinggang hingga menjaga diri dari serangan penjahat. 3. Senjata Tradisional Kujang dari Jawa Barat Kujang adalah senjata tradisional dari Jawa Barat yang mempunyai bentuk yang unik dengan tonjolan pada pangkal, gerigi pada satu sisi dan lengkungan pada bagian ujung. Ukuran kujang panjangnya 20-30 sentimeter dengan lebar 5 sentimeter. 4. Senjata Tradisional Keris Jawa Tengah Keris dari Jawa Tengah bisa ditemukan di berbagai wilayah. Bentuk keris cukup beragam, seperti keris dengan bilah berkelok-kelok dan keris dengan bilah lurus. Penempatan keris pun berbeda-beda berdasarkan kondisi, seperti diletakkan pada bagian pinggang belakang saat masa damai, namun saat ada perang letakknya dipindah di depan. 5. Senjata Tradisional di Indonesia Keris dari DIY Senjata keris dari Daerah Istimewa Yogyakarta dibuat dari logam. Bagian keris terdiri dari wilah mata pisau, warangka sarung, dan ukiran pegangan keris. 6. Senjata Tradisional Celurit dari Jawa Timur Celurit dari Jawa Timur dibuat dari besi atau baja dan berbentuk bilah melengkung seperti bulan sabit dengan gagang dari kayu. Celurit dipakai untuk membela diri dari musuh. Serta dalam kepercayaan masyarakat Jawa Timur digunakan untuk membela harkat dan martabat. Senjata Tradisional Bali – Nusa Tenggara 1. Senjata Tradisional Keris dari Bali Keris sebagai senjata tradisional masyarakat Bali mempunyai ciri khas adanya ukiran. Bentuk keris dengan gagang kayu tersebut sangat beragam, seperti bentuk patung dewa, penari, raksasa, kepala kuda, dan masih banyak lagi. Keris bali digunakan untuk membela diri. Selain itu, keris juga digunakan untuk mewakili seseorang saat menghadiri undangan pernikahan. Masyarakat Bali percaya jika keris yang direndam di dalam air dapat dipakai untuk mengobati seseorang dari gigitan binatang berbisa. 2. Senjata Tradisional Sundu dari Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Timur mempunyai senjata tradisional sundu yang menyerupai keris. Masyarakat di sana beranggapan bahwa sundu adalah benda keramat. Sundu mempunyai bentuk lurus dengan gagang menyerupai bentuk sayap burung. Sundu juga mempunyai sarung dengan motif horizontal melingkar. 3. Senjata Tradisional di Indonesia Sampari dari Nusa Tenggara Barat Sampari juga termasuk senjata tradisional seperti keris. Sampari berasal dari Pulau Sumbawa bagian timur, Nusa Tenggara Barat. Senjata Tradisional dari Pulau Sulawesi 1. Senjata Tradisional di Indonesia Wamilo dari Gorontalo Wamilo dari Gorontalo mempunyai bentuk mirip golok namun bagian ujung hulunya sedikit melengkung ke bawah. 2. Senjata Tradisional Badik dari Sulawesi Barat Badik merupakan senjata tradisional yang bentuknya mirip pisau, tetapi melengkung cukup dalam di bagian ujung. 3. Senjata Tradisional Pasatimpo dari Sulawesi Tengah Pasatimpo adalah senjata tradisional seperti parang dengan panjang kurang lebih 40 sentimeter. Pasatimpo dibuat dari tembaga atau kuningan. 4. Senjata Tradisional Peda dari Sulawesi Utara Peda adalah senjata tradisional Sulawesi sejenis parang yang dibuat dari besi dan biasa dipakai bertani atau menyadap enau. Peda berukutan pendek sekitar 50 sentimeter. 5. Senjata Tradisional Tombak atau Lembing dari Sulawesi Tenggara Tombak atau lembing adalah senjata tradisional yang dipakai untuk berburu binatang, berperang, serta sebagai alat upacara dan pusaka turun-temurun. 6. Senjata Tradisional di Indonesia Badik dari Sulawesi Selatan Badik adalah senjata tradisional dari Melayu, Makassar, Bugis dan Mandar di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat yang terbuat dari bahan besi, baja dan pamor. Bentuk badik seperti pisau belati dan ukurannya pendek. Panjang bilah badik berkisar antara 20-30 sentimeter. Senjata Tradisional dari Kepulauan Maluku 1. Senjata Tradisional di Indonesia Parang Salawaku dari Maluku Utara Senjata tradisional dari Maluku salah satunya adalah parang salawaku dengan bentuk parang dan tameng. Senjata dengan panjang hampir 1 meter tersebut dipakai untuk perang dan berburu binatang. 2. Senjata Tradisional Tombak dari Maluku Tombak sebagai senjata tradisional dari Maluku dipakai untuk menangkap ikan. Bagian penyusun tombak terdiri dari tongkat untuk pegangan dan mata kepala tombak dari besi atau baja yang tajam. Senjata Tradisional dari Pulau Papua 1. Senjata Tradisional di Indonesia Pisau Belati dari Papua Senjata tradisional yang cukup unik bernama pisau belati untuk berburu atau berperang berasal dari Papua. Senjata tersebut dibuat dari tulang kaki Burung Kasuari. Bagian hulu belati dihiasi dengan bulu burung Kasuari. 2. Senjata Tradisional di Indonesia Busur dan Panah dari Papua Barat Di Papua Barat, senjata tradisional yang digunakan adalah busur dan panah. Busur terbuat dari bambu atau kayu, tali busur terbuat dari rotan, dan anak panahnya terbuat dari bambu, kayu atau tulang. Demikian informasi terkait senjata tradisional di Indonesia, 37 senjata tradisional di 34 provinsi dan gambarnya lengkap dengan penjelasannya yang perlu kamu ketahui. Ternyata begitu banyak senjata tradisional di Indonesia. Berbagai bentuk senjata tradisional yang khas dari setiap daerah. Sebagai warga negara yang cinta Indonesia, kamu juga bisa mencari tahu kekayaan Indonesia lainnya. Misalnya saja makanan tradisional di setiap provinsi Indonesia, upacara adat di 34 provinsi Indonesia, dan sebagainya. Dengan demikian, kamu akan lebih cinta dan memiliki keinginan untuk menjaga kekayaan budaya negeri ini. Semoga bermanfaat. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
FilterBukuNovel & SastraSosial PolitikPerlengkapan Pesta & CraftAlat UkirMainan & HobiLainnyaPertukanganAlat PerkebunanLihat Kategori lainnyaMasukkan Kata KunciTekan enter untuk tambah kata 285 produk untuk "badik pamor" 1 - 60 dari 285UrutkanPreOrderAdJagrak Stand Tempat Kujang Dan Badik Ukiran Kayu Jati SukoharjoGaleri Karya 1AdKolektor Item Langka Takrut Raja dan Taring B*bi Hutan 10%Tangerang SelatanSiwaliAdTalisman Dewa Kwan Kong Naga / Kruba UtaraAnjali AmuletsAdWARANGAN JERMAN SIAP PAKAI B untuk Keris Tombak Badik Tosan 2%Kab. TrenggalekBakul Ndeso 40+AdTalisman Buaya Rejeki / Kruba Tao / Kode UtaraAnjali AmuletsBadik Luwu Sepuh Pamor Tebu Kineret Balo Pakke Kuno Tua SelatanPesona AntikREADY bila badik Luwu pamor kurissi panjang Musi BanyuasintuyulsecondBadik Gecong Sajam 3Badik Makasar Pamor Timpalaja Bunga 1%Kab. SidoarjoNitrobadik Kawali Bugis besi tua Sidenreng RappangTokosebelasnovember
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-15 080245 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d794a5ecbb641da • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Pengertian Senjata Tradisional Badik dan Sejarahnya. Badik badek adalah pisau dengan bentuk khas yang dikembangkan oleh masyarakat Bugis dan Makassar. Badik bersisi tajam tunggal atau ganda, panjangnya ada yang mencapai sekitar setengah meter. Seperti keris, bentuknya asimetris dan bilahnya kerap kali dihiasi dengan pamor. Namun, berbeda dari keris, badik tidak pernah memiliki ganja penyangga bilah. Badik ini tidak hanya terkenal di daerah Makassar saja, tetapi juga terdapat di daerah Bugis dan Mandar dengan nama dan bentuk berbeda. Bugis Makassar memiliki pandangan bahwa setiap jenis badik memiliki kekuatan sakti gaib yang dapat memengaruhi kondisi, keadaan, dan proses kehidupan pemiliknya. Tidak hanya itu ada juga yang berpendapat bahwa badik juga mampu menimbulkan ketenangan, kedamaian, kesejahteraan dan kemakmuran ataupun kemelaratan, kemiskinan dan penderitaan bagi yang menyimpannya. Dahulu, badik dipergunakan bukan hanya sebagai senjata untuk membela diri dan berburu tetapi juga sebagai identitas diri dari suatu kelompok etnis atau kebudayaan. Bagian-bagian Badik Secara umum badik terdiri atas tiga bagian, yakni 1. Hulu gagang 2. Bilah besi 3. Warangka atau sarung badik. Disamping itu, terdapat pula pamor yang dipercaya dapat memengaruhi kehidupan pemiliknya. Badik Makassar memiliki kale bilah yang pipih, battang perut buncit dan tajam serta cappa’ ujung yang runcing. Badik yang berbentuk seperti ini disebut Badik Sari. Badik Sari terdiri atas bagian pangulu gagang badik, sumpa’ kale tubuh badik dan banoang sarung badik. Lain Makassar lain pula Bugis, di daerah ini badik disebut dengan kawali, seperti Kawali Raja Bone dan Kawali Rongkong Luwu. Baca Juga √ Artikel Alat Musik Tradisional Bengkulu Beserta Gambarnya Badik Bugis Kawali Bone memiliki bessi atau bilah yang pipih, ujung runcing dan bentuk agak melebar pada bagian ujung, sedangkan kawali Luwu memiliki bessi pipih dan berbentuk lurus. Kawali pun memiliki bagian-bagian, seperti pangulu hulu, bessi bilah dan wanua sarung. Seperti pada senjata tradisional lainnya, kawali juga dipercaya memiliki kekuatan sakti, baik itu yang dapat membawa keberuntungan ataupun kesialan. Kawali Lamalomo Sugi adalah jenis badik yang mempunyai motif kaitan pada bilahnya dan dipercaya sebagai senjata yang akan memberikan kekayaan bagi pemiliknya. Sedangkan, kawali Lataring Tellu yang mempunyai motif berupa tiga noktah dalam posisi tungku dipercaya akan membawa keberuntungan bagi pemiliknya berupa tidak akan kekurangan makanan dan tidak akan mengalami duka nestapa. Itulah sebabnya, badik ini paling cocok digunakan bagi mereka yang berusaha di sektor pertanian. Kul Buntet / Pusaran Kawali Lade’ nateyai memiliki pamor berupa bulatan kecil pada bagian pangkal dan guratan berjajar pada bagian matanya. Badik ini dipercaya dapat mendatangkan rezeki yang melimpah bagi pemiliknya. Badik ini memiliki kemiripan fungsi dengan Kawali Lakadang yang memiliki motif berbentuk gala pada pangkalnya. Salah satu badik yang dipercaya sangat ideal adalah Kawali Lagemme’ Silampa yang memiliki motif berupa urat yang membujur dari pangkal ke ujung. Dipercaya bahwa pemilik badik tersebut senantiasa akan mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan dalam kehidupannya bersama dengan segenap kaum kerabatnya. Sedangkan untuk mendapatkan kesabaran, maka dipercaya harus memiliki Kawali Lasabbara. Uladeddu, Jenis badik bugis yang khas segeri Kawali Ilakkoajang adalah jenis badik yang dipercayai sebagai senjata yang mampu mendatangkan wibawa serta derajat yang ini memiliki motif guratan di seluruh tubuhnya. Sementara itu, bagi yang menginginkan kemenangan dalam setiap pertarungan hendaknya memiliki Kawali Latenriwale. Badik yang memiliki motif berupa bulatan oval pada bagian ujungnya ini dipercaya dapat membangkitkan sifat pantang mundur bagi pemiliknya dalam setiap pertempuran. Bila dipercaya terdapat badik yang mengandung kebaikan, demikian pun sebaliknya terdapat badik yang mengandung kesialan. Kawali Lasukku Ja’na adalah badik yang dianggap amat buruk. Bagi siapapun, Kawali Latemmewa merupakan badik yang sangat tidak baik, karena dipercaya badik ini tidak dapat menjaga wibawa dan kehormatan pemiliknya. Menurut kepercayaan, pemilik badik ini tidak akan melakukan perlawanan kendati ditampar oleh orang lain. Sejalan dengan kepercayaan tersebut, terdapat Kawali Lamalomo Malaweng Tappi’enngi yang memiliki motif berupa guratan tanda panah pada bagian pangkalnya. Dipercaya, pemilik badik ini seringkali terlibat dalam perbuatan zina. Badik ini memiliki kepercayaan yang berlawanan dengan Kawali Lamalomo Rialawengeng. Konon kabarnya pemilik badik seperti ini seringkali istrinya melakukan perzinahan dengan lelaki lain. Apapun kekuatan sakti yang dipercaya dikandung oleh sebuah badik, badik tetaplah sebuah benda budaya yang akan meningkatkan identitas diri seseorang, terutama bagi kaum lelaki. Seperti kata orang Makassar mengenai badik “Teyai bura’ne punna tena ammallaki badik” Bukan seorang lelaki jika tidak memiliki badik Begitupun dengan kata orang Bugis “Taniya ugi narekko de’na punnai kawali" Bukan seorang Bugis jika tidak memiliki badik. Badik ini berasal dari daerah Kajuara kabupaten Bone. Proses pembuatan badik raja atau Bontoala dipercaya melibatkan mahluk halus sebangsa jin dalam proses penempaannya. Konon orang-orang di sekitar Kajuara suatu ketika mendengar suara tempaan besi dari dalam lanresang pada saat tengah malam. Dan ketika pagi hari tiba-tiba telah ditemukan sebilah badik beserta sarungnya di dalam lanserang tersebut. Tidak seorang pun pandai besi yang mampu badik serupa saat ini. Bentuk fisik dari badik raha ini memiliki bilah yang relatif besar dengan ukuran 20 sampai 25 cm. Ray divo pengamat senjata tradisional memberikan komentar mengenai badik ini berupa bentuk yang mirip badik Lompobattang. Bentuk bilah yang sedikit membungkuk kemudian semakin ke ujung semakin lebar dan akhirnya meruncing kembali. Pada badik ini terpasang pamor Timpalaja atau Mallasoan kale di dekat hulu dari badik ini. Bahan badik terbuat dari besi berkualitas tinggi dengan kandungan meteorit yang menonjol dipermukaan. Terdapat pola seperti arus panah hingga ke ujung badik. Pola ini dikenal dengan nama batu-lappa dan untuk pola yang lebih besar disebut dengan bunga pejje atau busa uwae. Motif ini identik dengan pasir yang melekat pada besi. Badik raja hanya digunakan oleh kalangan Arung di kalangan raja Bone. Badik La Gecong adalah badik dari suku bugis yang sangat terkenal di medan perang. Tidak satupun musuh yang terkena sabetan atau tikaman dari badik ini mampu bertahan untuk menceritakan kisahnya selamat dari tikaman Badik La Gecong. Badik La Gecong terkenal ammoso, sejenis pamor yang ditanamkan ke dalam badik saat di tempa oleh empunya. Ketika lagecong telah tertancap di batang tubuh seseorang pamor ammoso akan menarik keinginan hidup korbannya. Selain itu konon pada masa perang seluruh senjata perang akan tunduk pada badik La Gecong ini. Arti kata La Gecong sendiri masih menjadi misteri. Konon Gecong adalah badik yang di buat empunya yang bernama La Gecong tetapi ada jug ayang mengatakan bahwa La Gecong berasal dari kata Gecong atau Geco' yang berarti sekali tersentuh langsung mati. La Gecong yang asli konon terbuat dari daun Nipa Rumbia sehingga ia akan terapung di atas air dan melawan arus. Panjang dari La Gecong berukuran sejengkal tangan orang dewasa. Pamor La Gecong adalah lonjo dengan bentuk pipih tapi sangat kuat. Baca Juga √ Lengkap Alat Musik Tradisional Maluku Utara Beserta Gambarnya Badik Luwu berasal dari daerah Luwu. Bentuk badik agak sedikit membungkuk yang dalam istilah Makassar dikenal dengan istilah mabbukku tedong. Bilahnya lurus dan runcing dibagian depan. Badik luwu diberi pamor yang sangat indah, hingga saat ini bading Luwu adalah incaran para kolektor benda pusaka. Pada baja badik terdapat Rakkapeng atau sepuhan baja badik yang konon katanya sepuhan badik ini dibuat dari alat kelamin gadis perawan sehingga badik ini dibuat agar ilmu kebal dari sang lawan luntur dengan tikaman dari badik Luwu. Badik Lompo Battang secara harfiah diambil dari kata perut buncit atau besar. Dinamakan demikian karena bentuk dari tubuh badik ini menyerupai perut yang sangat buncit. Badik ini merupakan badik asli Makassar. Badik telah berusia 800 tahun yang telah ditempa ulang dari pusaka Berang Alameng atau Berang Sinangke. Badik ini sendiri mengambil pamor dari bahan asalnya yakni tidak akan ada korban yang sanggup bertahan lebih dari satu hari ketika dikenai tikaman Badik ini. Badik Taeng salah satu dari jenis badik yang sudah sepuh. Pamor dari badik berupa Kurissi membentuk sebuah pola dan motif La Metteteng dan La Madderung Manai. Badik ini juga seperti pada umumnya badik sepuh yakni bahanya terbuat dari besi meteorit. Badik ini ditempa dengan menggunakan teknik Baja Gantung. Di badan badik ini terlihat seperi aliran proses pembuatan badik yang khas. Badik dipegang seperti memegang pistol hanya saja ini bukan senjata api. Badik dipegang dengan satu tangan dengan ke - empat jari jari telunjuk, jari tengah, jari manis, dan jari kelingking di bagian depan pegangannya dan jari jempol di bagian belakang pegangannya menyentuh jari telunjuk dan jari tengah. Sumber
jenis pamor badik dan gambarnya